terjadi berdasarkan jenis kelamin karena ada pemusatan tenaga kerja responden laki-laki
dan perempuan pada jenis pekerjaan yang berbeda Tabel 15. Tabel 15. Persentase Responden menurut Jenis Kelamin, Jenis Pekerjaan, dan Tipe
Desa, 2011
Jenis Pekerjaan
Desa Pertanian Desa Industri
Laki-laki Perempuan
Laki-laki Perempuan
Pertanian 26.7
40.0 0.0
0.0 Industri
13.3 0.0
33.3 53.4
Perdagangan 20.0
20.0 40.0
20.0 Jasa
40.0 20.0
26.7 13.3
Tidak Bekerja 0.0
20.0 0.0
13.3 Total
100.0 100.0
100.0 100.0
Hasil penelitian pada kedua desa penelitian menunjukkan bahwa dalam industrialisasi pedesaan, perempuan mengalami marginalisasi tipe 3 yang berupa
feminisasi sektor produktif dan segregasi berdasarkan jenis kelamin. Industrialisasi pedesaan menyebabkan perempuan yang semula terpusat pada jenis pekerjaan di sektor
pertanian, berubah menjadi terpusat ke sektor industri. Sementara itu, industrialisasi pedesaan membawa perubahan bagi laki-laki yang semula terpusat pada sektor jasa
menjadi terpusat pada sektor perdagangan.
5.4 Pelebaran Ketimpangan Ekonomi antara Rumahtangga Laki-laki
dan Rumahtangga Perempuan
Marginalisasi tipe 4 berupa pelebaran ketimpangan ekonomi antara laki-laki dan perempuan terjadi karena adanya perbedaan pendapatan yang diperoleh rumahtangga
laki-laki dan rumahtangga perempuan dalam sebulan. Rumahtangga dengan jumlah anggota yang bekerja dominan laki-laki disebut sebagai rumahtangga laki-laki dan
rumahtangga yang anggotanya dominan perempuan yang bekerja dikatakan rumahtangga perempuan. Perbedaan pendapatan yang dialami oleh kedua jenis
rumahtangga ini disebabkan oleh adanya pembedaan-pembedaan yang dialami oleh perempuan dan laki-laki yang diwujudkan dalam marginalisasi tipe 1, 2, dan 3. Dengan
adanya ketiga tipe marginalisasi tersebut, maka diduga bahwa terjadi pelebaran
ketimpangan ekonomi antara rumahtangga laki-laki dan rumahtangga perempuan dalam
industrialisasi pedesaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, responden pada desa
pertanian memiliki pendapatan total rumahtangga yang rendah, baik rumahtangga laki- laki, maupun rumahtangga perempuan. Demikian pula halnya dengan responden pada
desa industri, dimana kedua jenis rumahtangga dengan pendapatan total rumahtangga yang rendah memiliki persentase yang tinggi. Akan tetapi, persentase rumahtangga laki-
laki dan perempuan yang memiliki pendapatan yang rendah mengalami perbedaan. Hal ini dapat dilihat dari persentase rumahtangga perempuan dengan pendapatan rendah
lebih besar dari persentase rumahtangga laki-laki dengan pendapatan rendah. Untuk melihat data selengkapnya disajikan Tabel 16 di bawah ini.
Tabel 16. Jumlah dan Persentase Responden menurut Jenis Rumahtangga, Pendapatan Rumahtangga dalam Sebulan, dan Tipe Desa, 2011
Jenis Rumah Tangga Desa Pertanian
Desa Industri Rendah
Tinggi Total
Rendah Tinggi
Total
Laki-laki Jumlah
16 69.6
7 30.4
23 100.0
17 68.0
8 32.0
25 100.0
Persentase Perempuan
Jumlah 5
71.4 2
28.6 7
100.0 4
80.0 1
20.0 5
100.0 Persentase
Marginalisasi tipe 4 yang berupa pelebaran ketipangan ekonomi antara rumahtangga laki-laki dan rumahtangga perempuan dapat dilihat dari ratio rumahtangga
laki-laki yang memiliki pendapatan tinggi dan rumahtangga perempuan yang memiliki pendapatan tinggi.
Tabel 17. Ratio Responden yang Memiliki Pendapatan Tinggi menurut Jenis Rumahtangga dan Tipe Desa, 2011
Tipe Desa Ratio
Desa Pertanian 1.06
Desa Industri 1.6
Industrialisasi Pedesaan + 5.4
Keterangan : + menunjukkan adanya peningkatan ratio
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa dalam industrialisasi pedesaan telah terjadi peningkatan ratio rumahtangga laki-laki yang memiliki pendapatan tinggi dan
rumahtangga perempuan yang memiliki pendapatan tinggi. Ratio tersebut menunjukkan
bahwa rumahtangga laki-laki dengan pendapatan tinggi lebih banyak dari rumahtangga perempuan dengan pendapatan tinggi. Dengan demikian, industrialisasi pedesaan telah
menyebabkan pelebaran ketimpangan ekonomi antara rumahtangga laki-laki dan rumahtangga perempuan.
5.5 Ikhtisar