Tarikolot, sehingga meningkatkan pendapatan bagi masyarakat Tarikolot. Banyaknya
warga pendatang yang menetap, menyebabkan beragamnya suku dan budaya yang ada di desa ini. Akan tetapi, meskipun beragam suku dan budaya, masyarakat Tarikolot,
terutama RW 07 tetap terjaga kerukunan dan keharmonisannya. Desa Tarikolot memiliki infrastruktur jalan yang cukup memadai karena adanya
bantuan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM dan PT. Indocement Tunggal Perkasa. Bantuan tersebut diberikan tidak hanya untuk
pembangunan jalan utama desa, tetapi juga semua jalan-jalan kecil yang ada di desa tersebut. Memadainya kondisi jalan di desa ini memudahkan warga untuk melakukan
mobilisasi untuk mencapai tempat kerja, sekolah, dan pasar. Kemudahan akses jalan ini dimanfaatkan oleh para pemilik usaha untuk menjual dagangannya di sepanjang jalan-
jalan yang banyak dilalui warga. Mulai dari penjual makanan, seperti warung tegal, pedagang sate, nasi goreng, hingga pedagang gorengan, penjual pulsa, mainan anak, dan
toko kelontong terdapat di sepanjang jalan desa. Tingginya mobilitas warga di desa ini membuat pengusaha besar dari luar desa
tertarik untuk membuka usaha di desa ini. Hal ini terlihat dari adanya tiga buah minimarket dilingkungan Desa Tarikolot. Selain itu, letak desa yang tidak jauh dari
Pasar Citeureup membuat keadaan desa semakin ramai. Dengan tersedianya beragam kebutuhan warga, membuat desa ini selalu ramai oleh lalu lintas desa, bahkan pada jam
pulang kerja jalan di menuju Desa Tarikolot seringkali mengalami kemacetan.
4.1.3 Kondisi Ekonomi
Kegiatan ekonomi penduduk desa Cikarawang sebagian besar dilakukan dalam bentuk pertanian, yaitu sejumlah 41,6 persen, sedangkan sisanya, yaitu 2.3 persen
bekerja di bidang perdagangan, 0.4 persen bekerja di bidang jasa, 26.6 persen bekerja di bidang industri, 13.3 persen bekerja sebagai PNS, 15.8 persen merupakan pensiunan,
dan sisanya pengangguran. Sedangkan banyaknya jenis usaha di bidang industri menyebabkan jenis pekerjaan penduduk Desa Tarikolot sebagian besar sebagai buruh
atau karyawan dari industri-industri yang ada 96.2 persen. Tabel 4 di bawah ini menyajikan jumlah penduduk berdasarkan mata pencahariannya.
Tabel 4. Jumlah dan Persentase Penduduk menurut Jenis Pekerjaan dan Tipe Desa, 2011
Jenis Pekerjaan Desa Cikarawang
Desa Tarikolot Jumlah
Persentase Jumlah
Persentase
Pertanian 565
49.4 15
0.2 Industri
362 31.6
5801 92.4
Perdagangan 31
2.8 133
2.2 Jasa
6 0.5
302 4.8
PNS 180
15.7 26
0.4 Total
1144 100.0
6277 100.0
Sumber : Catatan Kantor Desa Cikarawang dan Kantor Desa Tarikolot tidak diterbitkan, 2010
Desa Cikarawang memiliki luas wilayah 216,56 ha, dimana lebih dari 50 persennya merupakan areal persawahan, yaitu 128,109 ha, sehingga Desa Cikarawang
dikenal sebagai desa pertanian. Dari luasnya lahan yang digunakan untuk bercocok tanam, memungkinkan masyarakat Cikarawang bermata pencaharian di sektor
pertanian. Selain bercocok tanam, kegiatan pertanian juga dilakukan dalam subsektor peternakan dan perikanan. Kegiatan di subsektor peternakan terlihat dari beberapa
sektor ternak yang dimiliki oleh setiap warga di rumahnya masing-masing. Komoditas peternakan yang telah dikembangkan secara komersial di wilayah desa ialah
penggemukan 55 kambing dan usaha peternakan ayam berkapasitas 5.000 ayam potong yang dimiliki oleh warga masyarakat. Kegiatan di subsektor perikanan belum cukup
berkembang. Keberadaan danau atau situ seperti Situ Burung yang ada di desa ini juga belum dimanfaatkan secara optimal untuk budidaya perikanan air tawar. Luasnya
peluang usaha dan peluang kerja di sektor pertanian dan industri ini menjadikannya sebagai tulang punggung pendapatan desa, dengan menyumbang pendapatan
Rp180.000.000tahun, serta industri rumah tangga yang menyumbang pendapatan sebesar Rp75.000.000tahun.
Di sektor industri terdapat beberapa home industry komersial yaitu pembuatan miniatur aeromodelling, pembuatan pupuk organik bokasi, dan industri makanan seperti
dodol, rengginang, keripik tempe, talas, dan pisang. Usaha-usaha tersebut memberi manfaat bagi masyarakat desa dalam penyerapan tenaga kerja dan peningkatan
pendapatan desa.
Selain itu, terdapat juga usaha pada sektor jasa yang telah dilakukan warga di Desa Cikarawang. Kegiatan tersebut dilakukan dalam bentuk jahit-menjahit, mobil
angkutan, warnet, ojek, penggilingan gabah dan pengolahan tanah pertanian, yaitu melalui penyewaan kerbau atau traktor tangan.
Pada sektor perdagangan, di daerah ini beberapa warga telah menjadi pengumpul hasil pertanian yaitu ubi jalar dan ubi kayu untuk di jual di Pasar Induk
Kramatjati, dan industri pengolahan pangan. Sebagian warga ada yang menjadi pedagang sayur-mayur, kacang-kacangan, bakso, mie ayam, maupun produk-produk
lain serta ada yang membuka warung di rumah.
1.1.4 Karakteristik Responden