manusia. Mengingat peran unggas dalam penyebaran virus AI dan banyaknya spesies unggas di Indonesia, maka penelitian mengenai keberadaan virus AI pada
unggas sangat diperlukan. Pada penelitian ini, sampel akan diambil dari berbagai spesies unggas di Pasar Burung Pramuka, Jakarta.
1.2 Perumusan Masalah
Hingga kini, masih diperlukan banyak data dan informasi untuk membuktikan bahwa terjadi penularan dari burung ke unggas lokal bahkan
manusia. Mengingat peran unggas dalam penyebaran virus AI dan banyaknya spesies unggas di Indonesia, maka penelitian mengenai keberadaan virus AI pada
unggas sangat diperlukan. Pada penelitian ini, sampel akan diambil dari berbagai spesies unggas di Pasar burung Pramuka, Jakarta.
1.3 Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keberadaan virus AI pada berbagai spesies unggas di Pasar Pramuka, Jakarta pada kurun waktu
tertentu. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Mengkaji keberadaan virus AI dan H5 dari sampel orofaring dan kloaka unggas maupun feses kontaminasi lingkungan dari berbagai spesies
unggas menggunakan metode real time Reverse Transcriptase-Polymerase
Chain Reaction rRT-PCR. 2.
Mendeteksi keberadaan antibodi terhadap virus AI H5 pada berbagai spesies unggas dengan uji hemaglutinasi inhibisi.
3. Mengetahui pengaruh cuaca dan asal geografis unggas dengan keberadaan
virus AI.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini yaitu: 1.
Memberikan informasi mengenai virus AI pada berbagai spesies unggas. 2.
Memberikan informasi mengenai antibodi terhadap virus AI subtipe H5 pada berbagai spesies unggas.
3. Memberikan informasi mengenai hubungan antara cuaca dan keberadaan
virus AI. 4.
Memberikan informasi geografis asal unggas dengan keberadaan virus AI.
1.5 Hipotesis
Hipotesis penelitian ini yaitu: 1.
Virus Avian Influenza terdeteksi pada unggas di Pasar Burung Pramuka, Jakarta.
2. Unggas yang diperdagangkan pernah terpapar oleh virus Avian Influenza
H5. 3.
Terdapat hubungan antara cuaca dengan keberadaan virus Avian Influenza pada unggas liar.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Virus Influenza A
Virus influenza penyebab penyakit flu adalah virus anggota famili Orthomyxoviridae Boyce et al. 2009. Famili Orthomyxoviridae terdiri atas lima
genus yaitu Influenzavirus A, Influenzavirus B, Influenzavirus C, Thogotovirus,
dan Isavirus Alexander 2007. Hanya Influenzavirus A yang dapat menginfeksi
unggas. Virus influenza merupakan virus RNA utas tunggal dan memiliki
nukleokapsid yang berbentuk heliks dengan dibungkus oleh selubung envelope
lipoprotein. Bentuk dan ukuran virus influenza bersifat pleiomorfik, berbentuk filamen atau sferoid bola dengan diameter 80-120 nm Harris
et al. 2006. Protein permukaan virus influenza terdiri atas hemaglutinin HA,
Neuramidase NA dan Matriks 2 M2 Kalthoff et al. 2009. Protein HA
trimerisasi berfungsi sebagai protein reseptor dan pengikat yang mengenali terminal asam sialik
sialic acid, SA tertentu pada permukaan sel spesies Kalthoff
et al . 2009. Virus influenza A manusia memilih untuk terikat pada α-
2,6- linked sialic acids SA, sedangkan virus influenza avian pada
α
-2,3- linked SA
Kalthoff et al. 2009. Protein NA berfungsi
memotong ujung SA dari reseptor sel hospes sehingga progeni virion lepas dari sel.
Protein M2 sekaligus berfungsi sebagai ion channel Susanti 2008.
Pada bagian dalam, envelope dilapisi oleh protein Matriks 1 M1 yang
mengelilingi delapan kompleks ribonukleoprotein RNP. Nukleoprotein NP merupakan protein yang menyelubungi setiap segmen RNA virus influenza A.
Pada virion, RNP dibentuk dari RNA virus, monomer NP, dan tiga protein polymerase :
polymerase basic protein 1 PB 1, polymerase basic protein 2 PB 2, dan
polymerase acidic protein PA Noda et al. 2006 di dalam Kalthoff et al. 2009. Protein non struktural 1 NS 1 berfungsi meng
ekspor mRNA virus dari nukleus, menghambat ekspor mRNA seluler, menghambat respon anti virus interferon
IFN, dan menginduksi badai sitokin sitokines storm.
Sedangkan protein non struktural 2 NS 2 berperan mengeluarkan kompleks RNP virus dari dalam inti
Susanti 2008. Berdasarkan perbedaan antigenik pada nukleoprotein NP dan matriks
M, virus influenza dibagi menjadi influenza tipe A, B dan C Payungporn et al.
2004. Struktur virus influenza A dan B tidak dapat dibedakan dengan menggunakan mikroskop elektron, keduanya memiliki delapan segmen gen RNA
untai tunggal. Kedelapan segmen RNA bersama-sama dengan nukleoprotein membentuk ribonuleoprotein Munch
et al. 2001. Virus influenza C memiliki tujuh segmen gen RNA, karena hanya memiliki satu glikoprotein permukaan,
yakni hemaglutinin esterase fusion HEF, yang berfungsi sebagai pengikat
reseptor H, esterase E dan fusi membrane F Whittaker 2001. Hanya virus influenza tipe A yang dapat menyebabkan infeksi secara alami pada unggas
Alexander 2000, sedangkan virus influenza B dan C hampir selalu diisolasi dari manusia walaupun pernah juga diisolasi dari mamalia lain.
Genom virus Influenza A terdiri dari 13,5 kb untai tunggal RNA negatif Gall
et al. 2009, Boyce et al. 2009. Fragmen gen virus influenza A ada yang