Kepadatan Tulang Kontribusi Pangan Terhadap Asupan dan Status Gizi Kalsium dan Vitamin D pada Anak Indonesia Usia 2 sampai dengan 12 Tahun

31 untuk tubuh telah tersedia. Terpapar sinar matahari selama beberapa saat, bukan karena asupan vitamin D adalah sumber utama dari sirkulasi penyimpanan vitamin D di dalam tubuh. Sebagai contoh, orang berkulit putih berjemur di bawah sinar matahari pada saat musim panas seluruh tubuh, minimal erythemal dosis dari radiasi ultraviolet B UV B, memproduksi 500 µg vitamin D kurang dari 30 menit Holick 2007. Hal ini sama dengan seseorang yang minum 200 gelas 2.5 µg gelas atau 50 multivitamin standar 4 µg tablet.

4.5 Kepadatan Tulang

Kepadatan tulang akan terbaca sebagai nilai Z-score dan nilai ini merupakan perbandingan kandungan densitas mineral tulang seseorang sesuai umur dan jenis kelamin RCR 2005. Hasil rekapitulasi yang didapat dari pengukuran kepadatan tulang dijelaskan pada Tabel 4.4. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa secara keseluruhan ada perbedaan antara kepadatan tulang anak laki-laki dan anak perempuan. Secara umur juga terlihat bahwa anak berumur 2 - 6 tahun kepadatan tulangnya lebih rendah dibandingkan dengan anak berumur 6 – 12 tahun. Tabel 4.4 Nilai kepadatan tulang Z score anak dilihat dari jenis kelamin, umur dan tempat tinggal Desa Kota radius tibia radius tibia Laki-laki 2-6 tahun -0.43 0.70 0.39 1.04 6-12 tahun 0.29 1.66 0.40 1.22 Perempuan 2-6 tahun -0.16 0.94 0.10 0.57 6-12 tahun -0.10 0.98 0.44 1.38 Nilai normal Z score -2.0 Menurut CAR 2010, diagnosa anak yang mempunyai BMD Bone Mass Density normal adalah yang mempunyai Z score diatas -2.0; sedangkan diagnosa anak yang ku rang BMDnya adalah ≤ -2.0; oleh karena itu anak-anak yang diuji masih memiliki kepadatan tulang yang normal karena Z score -2.0. Uji korelasi Pearson Chi-square menunjukkan bahwa asupan pangan kalsium tidak berkorelasi signifikan dengan kepadatan tulang p value 0.745 alpha 5; OR 1.231; 95 tingkat kepercayaan. Asupan pangan vitamin D pada penelitian ini juga tidak 32 berkorelasi signifikan dengan kepadatan tulang p value 0.380 alpha 5; OR 0.505; 95 tingkat kepercayaan. Namun dari hasil uji korelasi, terlihat hubungan yang signifikan antara vitamin D di dalam darah dan kepadatan tulang, karena memiliki p-value kurang dari 0.05. Menurut European Commision Scientific Committee on Food 2003, kalsium harus dikonsumsi dalam jumlah yang cukup supaya kalsium dapat terserap dengan baik dalam pembentukan tulang dan mengkompensasi jumlah yang terbuang melalui fekal dan kehilangan selama proses metabolisme dalam tubuh. Banyak hasil survei gizi tentang asupan kalsium yang menyatakan bahwa asupan dibawah angka yang direkomendasikan pada kebanyakan populasi. Pada studi observasi longitudinal DONALD study yang dimulai pada tahun 1985 dan mengikuti pertumbuhan anak umur 3 bulan sampai 18 tahun dengan jumlah sampel 400 sampai 500 subyek menunjukkan bahwa nilai rata-rata asupan kalsium pada anak sehat adalah dibawah nilai rekomendasi pada saat dibawah umur 3 tahun ECSCF 2003. Menurut IOM 2010, konsumsi kalsium berkaitan erat dengan kepadatan tulang. Di Amerika dan Kanada, anak usia 1-3 tahun, 4 – 8 tahun dan 9 – 13 tahun membutuhkan asupan kalsium sebesar 700 mg, 1000 mg dan 1300 mg per hari, sedangkan di Indonesia anak usia 1-3 tahun, 4-6 dan 7-9 tahun membutuhkan kalsium 500 mg per hari, sedangkan anak usia 10-12 tahun membutuhkan kalsium sebesar 700 mg per hari. Perbedaan kebutuhan kalsium per hari yang dianjurkan disebabkan perbedaan pola konsumsi dan keadaan genetika dari anak tersebut.

4.6 Fortifikasi Kalsium dan Vitamin D