Analisis SWOT Tahapan Perencanaan Strategis

d Kekuatan Tawar Menawar Pembeli konsumen Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk memotong harga, meningkatkan mutu dan pelayanan serta mengadu perusahaan dengan pesaing melalui kekuatan yang mereka miliki. Perusahaan pesaing dapat menawarkan garansi yang lebih panjang atau jasa khusus untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan ketika kekuatan tawar menawar konsumen cukup besar. Kekuatan tawar menawar konsumen juga lebih tinggi ketika yang dibeli adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi, sehingga konsumen sering kali dapat bernegosiasi tentang harga jual, cakupan garansi, dan paket aksesoris hingga tingkat yang lebih tinggi. e Kekuatan Tawar Menawar Pemasok. Kekuatan tawar menawar pemasok dapat mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, khususnya ketika ada sejumlah besar pemasok, sedikit barang substitusi yang cukup bagus, atau biaya untuk mengganti bahan baku sangat mahal. Pemasok juga dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka menaikan harga atau mengurangi kualitas produk ataupun servis. Pemasok atau produsen sering kali memberikan harga yang masuk akal, memperbaiki kualitas, mengembangkan jasa baru, dan mengurangi biaya persediaan, dengan demikian mempengaruhi profitabilitas jangka panjang untuk semua pihak.

3.4. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strengths dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weaknesses dan ancaman threats. Menurut David 2006, matriks SWOT adalah alat untuk mencocokkan yang dapat membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi yaitu: 1 strategi SO Strenghts-Opportunity yaitu menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal, 2 strategi WO Weakness-Opportunity bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal, 3 strategi ST Strenghts-threats yaitu menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal, 4 strategi WT Weakness- threats merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.

3.5. Tahapan Perencanaan Strategis

Proses penyusunan perencanaan strategis melalui tiga tahap analisis, yaitu tahap input, tahap pencocokan, dan tahap pengambilan keputusan David,2006 : 1. Tahap Input Tahap input adalah meringkas informasi yang diperoleh untuk merumuskan strategi. Pada tahap input ini informasi diperoleh dari dua faktor, yaitu matriks External Factor Evaluation EFE yang mengidentifikasi peluang, ancaman dan matriks Internal Factor Evaluation IFE yang mengidentifikasi kekuatan serta kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan. 2. Tahap Pencocokan Tahap pencocokan dari kerangka kerja perumusan strategi terdiri dari lima teknik yang dapat dipakai dengan urutan apapun, yaitu matrik SWOT, Matrik BCG, Matrik IE, Matrik SPACE dan Matrik Grand Strategy. Seluruh alat ini tergantung pada informasi yang diperoleh pada tahap input untuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal. Tujuan dari tahap pencocokan adalah menghasilkan alternatif strategi yang layak bukan untuk memilih atau menetapkan strategi yang mana yang terbaik. Oleh karena itu tidak semua strategi yang dikembangkan akan dipilih untuk diimplementasikan. Pada penelitian ini, teknik yang digunakan adalah matrik SWOT karena dari beberapa strategi yang ada akan menghasilkan beberapa alternatif pilihan strategi bagi perusahaan yang dapat dipertimbangkan. 3. Tahap Pengambilan Keputusan. Tahap pengambilan keputusan yang dilakukan dengan menggunakan teknik Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif Quantitative Strategic Planning Matrix atau QSPM. QSPM merupakan matrik tahapan terakhir dari kerangka kerja analisis perumusan strategi. Teknik QSPM dirancang untuk mengevaluasi strategi alternatif yang dapat dilaksanakan secara objektif, berdasarkan faktor- faktor internal dan eksternal yang telah diidentifikasi pada matrix IFE dan EFE sebelumnya. Keunggulan QSPM adalah strategi dapat dievaluasi secara bertahap atau bersama-sama, tidak ada jumlah batasan untuk jumlah strategi yang dapat dievaluasi pada saat menggunakan QSPM. Selain itu, keunggulan QSPM lainnya adalah membutuhkan penyusunan strategi untuk mengintegrasikan faktor-faktor eksternal dan internal yang terkait dalam proses keputusan. Mengembangkan QSPM membuat kecil kemungkinan suatu faktor kunci akan terabaikan atau diberi bobot yang tidak sesuai. Keterbatasan dari QSPM adalah selalu memerlukan penilaian intuitif dan asumsi yang diperhitungkan. Memberi peringkat dan nilai daya tarik berdasarkan keputusan yang penuh pertimbangan, walaupun demikian prosesnya didasarkan pada informasi yang objektif. Selain itu, keterbatasan lain QSPM adalah konsep ini hanya dapat bermanfaat sebagai informasi yang diperlukan dan analisis pencocokan yang mendasari penyusunannya.

3.6. Kerangka Operasional Penelitian