III. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari BPS, ASRIM Asosiasi Industri Minuman
Ringan, Departemen Perindustrian Depperin, Perpustakaan IPB, serta berbagai media masa dan media elektronik yang berkaitan. Data yang digunakan
merupakan data time series dari tahun 1980 sampai dengan tahun 2005.
3.2. Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan memberikan gambaran dari hasil penelitian maupun secara kuantitatif dengan melihat pengaruh variabel-
variabel yang saling berhubungan. Metode deskriptif digunakan untuk
menganalisis perilaku industri minuman ringan di Indonesia. Sementara metode kuantitatif adalah dengan menggunakan pendekatan SCP, serta pendekatan
Ordinary Least Lquare OLS untuk menganalisis hubungan antara struktur dan kinerja industri minuman ringan.
3.3. Analisis Struktur Pasar
Struktur industri yang digunakan untuk menganalisis seberapa jauh konsentrasi perusahaan terbesar dalam industri minuman ringan di Indonesia.
3.3.1. Pangsa Pasar
Pangsa pasar perusahaan berkisar antara 0 sampai 100 persen dari total penjualan seluruh pasar.
ms
i
=
ࡿ ࡿ ࢚ ࢚
x 100
Dimana: ms
i :
pangsa pasar perusahaan i persen S
i
: penjualan perusahaan i juta rupiah S
tot :
Penjualan total seluruh perusahaan juta rupiah
3.3.2. Konsentrasi Pasar
Rasio konsentrasi yang umum digunakan adalah CR4, yang menunjukkan pangsa pasar empat perusahaan terbesar dalam industri yang dirumuskan sebagai
berikut :
CR
4
= msi
ସ ୧ ୀ ଵ
Dimana : CR
4
: rasio konsentrasi sebanyak m perusahaan ms
i
: pangsa pasar perusahaan i persen Berdasarkan analisis struktur dalam ekonomi industri, struktur industri
dikatakan berbentuk oligopoli bila empat perusahaan terbesar menguasai minimal 40 persen pangsa pasar penjualan dari industri yang bersangkutan Kuncoro,
2002.
3.4. Analisis Perilaku Pasar
Perilaku industri minuman ringan di Indonesia dianalisis secara mendalam dan obyektif dengan menggunakan analisis deskriptif yang berdasarkan observasi
atas data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui survei dan penelitian kepustakaan.
Observasi dilakukan dengan mengamati tiga komponen dalam perilaku industri minuman ringan di Indonesia, yaitu:
1. Persaingan harga jual antar perusahaan dalam industri minuman ringan.
2. Jenis produk yang ditawarkan. 3. Promosi penjualan barang.
3.5. Analisis Kinerja Pasar
Analisis kinerja industri pada penelitian ini dilakukan menggunakan analisis price cost margin PCM, efisiensi internal X-eff dan pertumbuhan
output Growth. PCM dinyatakan sebagai indikator kemampuan perusahaan untuk
meningkatkan harga di atas biaya produksi. PCM juga dapat diidentifikasikan sebagai persentase keuntungan dari kelebihan penerimaan atas biaya langsung.
Tingkat PCM yang tinggi pada umumnya dapat tercipta jika terdapat rasio konsentrasi pasar yang tinggi.
PCM = Nilai tambah-upah
Nilai barang yang dihasilkan × 100
Efisiensi internal menunjukkan kemampuan perusahaan dalam suatu industri untuk menekan biaya produksi. Semakin efisien suatu perusahaan maka
semakin besar pula keuntungan yang dapat diperoleh. Untuk mengukur tingkat efisiensi internal adalah dengan membagi nilai tambah dan nilai input industri
tersebut. X-eff =
Nilai tambah industri Nilai input
× 100
Variabel pertumbuhan output Growth juga dapat mempengaruhi kinerja industri karena dapat menunjukkan permintaan pasar. Growth dapat ditentukan
dengan cara membagi selisih antara output pada tahun ke-i dan output tahun sebelumnya dengan output tahun sebelumnya.
Growth
= Nilai barang dihasilkan tahun t – nilai barang dihasilkan t-1
Nilai barang dihasilkan tahun t-1 × 100
3.6. Hubungan Struktur dan Faktor-Faktor Lain yang Mempengaruhi Kinerja