Kemasan Plastik TINJAUAN PUSTAKA

12 bambu yang dilapisi karton dengan berat netto ubi jalar maksimum 10 kg dan tahan mengalami handling, baik dalam waktu pemuatan dan pembongkaran. Kotak pengemas harus berlubang-lubang, untuk sirkulasi udara. Sementara itu, rekomendasi yang terdapat dalam SNI 01-4493-1998 diantaranya yaitu bahwa umbi yang dikemas harus dicuci dan sebelumnya diangin-anginkan. Tabel 2. Spesifikasi persyaratan khusus mutu ubi jalar Mutu No. Komponen Mutu I II III 1 Berat umbi gramumbi 200 110 - 200 75 – 100 2 Umbi cacat per 50 biji maks Tidak ada 3 biji 5 biji 3 Kadar air bb min 65 60 60 4 Kadar serat bb maks 2 2,5 3,0 5 Kadar pati bb min 30 25 25 Sumber: SNI 01-4493-1998

D. Kemasan Plastik

Nurminah 2002 mengungkapkan bahwa pengemasan komoditi hortikultura merupakan suatu usaha menempatkan komoditi segar ke dalam suatu wadah yang memenuhi syarat sehingga mutunya tetap atau hanya mengalami sedikit penurunan pada saat diterima oleh konsumen akhir dengan nilai pasar yang tetap tinggi. Disebutkan pula bahwa dengan pengemasan, komoditi dapat dilindungi dari kerusakan, benturan mekanis, fisik, kimia, dan mikrobiologis selama pengangkutan, penyimpanan dan pemasaran Sacharow dan Griffin, 1980 dalam Nurminah, 2002. Levy 2000 dalam Hariyanti 2006 menyebutkan bahwa pengemasan juga dapat dijadikan pengawet produk pangan di dalamnya. Nurminah 2002 menyebutkan bahwa beberapa faktor yang penting diperhatikan dalam pengemasan bahan pangan adalah sifat bahan pangan, keadaan lingkungan, dan sifat bahan pengemas. Nurminah 2002 mengatakan bahwa banyak ragam kemasan plastik yang digunakan untuk makanan dan minuman, misalnya polietilen, polipropilen, polistiren, poliamida, polisulfon, poliester, poliuretan, polikarbonat, polivinilklorida, polifenilinoksida, polivinilasetat, poliakrilonitril dan melamin formaldehid. Hafriyanti et al. 2008 menyebutkan bahwa polietilen PE dan polipropilen PP merupakan jenis plastik yang harganya murah, mudah 13 ditemukan di pasaran, juga memiliki sifat umum yang hampir sama. Menurut Wheaton dan Lawson 1985 dalam Hafriyanti et al. 2008 bahan kemasan plastik yang paling banyak digunakan adalah plastik PE karena mempunyai harga relatif murah, mempunyai komposisi kimia yang baik, resisten terhadap lemak dan minyak, tidak menimbulkan reaksi kimia terhadap makanan, mempunyai kekuatan yang baik dan cukup kuat untuk melindungi produk dari perlakuan kasar selama penyimpanan, mempunyai daya serap yang rendah terhadap uap air, serta tersedia dalam berbagai bentuk. Plastik jenis LDPE dan HDPE merupakan varian dari polietilen. Sementara dalam Hafriyanti et al. 2008 disebutkan bahwa plastik PP memiliki daya lindung yang lebih baik terhadap produk yang dikemas serta mempunyai daya tembus uap air yang lebih rendah dibanding plastik PE. Robertson 1993 menyebutkan bahwa plastik LDPE memiliki densitas 915-939 kgm 3 , HDPE memiliki densitas 941-965 kgm 3 , sementara densitas PP adalah sekitar 900 kgm 3 . Dalam Tabel 3 diberikan karakteristik-karakteristik untuk plastik jenis LDPE, HDPE, dan PP. Tabel 3. Karakteristik jenis plastik LDPE, HDPE, dan PP Jenis plastik Karakteristik LDPE HDPE PP Titik leleh o C 105-115 128-138 160-175 Tensile modulus GPa 0.2-0.5 0.6-1.1 1.1-1.5 Tensile strength MPa 8-31 17-45 31-43 Elongation 100-965 10-1200 500-650 WVTR g μmm 2 d 375-500 125 100-300 Permeabilitas O 2 10 3 cm 3 μmm 2 d atm 160-210 40-73 50-94 Water vapour transmission rate, pada 37.8 o C dan 90 RH d = day, 24 jam Pada 25 o C Sumber: Abdel-Bary, 2003 Karakteristik masing-masing jenis plastik juga disebutkan dalam Nurminah 2002 sebagai berikut. 1. Polietilen Polietilen merupakan film yang lunak, transparan dan fleksibel, mempunyai kekuatan benturan serta kekuatan sobek yang baik. Dengan pemanasan akan menjadi lunak dan mencair pada suhu 110 o C. Berdasarkan sifat permeabilitasnya 14 yang rendah serta sifat-sifat mekaniknya yang baik, polietilen mempunyai ketebalan 0.001 sampai 0.01 inchi, yang banyak digunakan sebagai pengemas makanan, karena sifatnya yang termoplastik, polietilen mudah dibuat kantung dengan derajat kerapatan yang baik Sacharow dan Griffin, 1970. 2. Low Density Polyethylene LDPE Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60 o C sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen. 3. High Density Polyethylene HDPE Plastik HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Jenis plastik HDPE mempunyai sifat lebih kaku, lebih keras, kurang tembus cahaya dan kurang terasa berlemak. 4. Polipropilen PP Polipropilen sangat mirip dengan polietilen dan sifat-sifat penggunaannya juga serupa Brody, 1972. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap Winarno dan Jenie, 1983.

E. Penyimpanan