Pengertian dan Penggolongan Industri

13 tanaman diikat menjadi satu pada bagian daunnya untuk mempermudah penanganan selanjutnya. Umbi diangkut dengan cara mengangkat ikatannya. Bawang merah yang telah dipanen, dijemur untuk mendapatkan kadar air umbi 80 persen namun tidak dijemur langsung di bawah sinar matahari disimpan di tempat terlindung. Kemudian umbi disimpan di gudang dengan cara menggantungkan ikatan-ikatan pada suhu ruang penyimpanan 25-30° C dengan kelembapan nisbi 60-70 persen. Penyimpanan pada gudang yang dingin dan lembap dapat menurunkan kualitas bawang merah yang disimpan.

2.2. Pengertian dan Penggolongan Industri

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Jenis-jenis industri berdasarkan jumlah tenaga kerja 10 : 1 Industri rumah tangga, adalah industri yang jumlah karyawantenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang. 2 Industri kecil, adalah industri yang jumlah karyawantenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang. 3 Industri sedang atau industri menengah, adalah industri yang jumlah karyawantenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang. 4 Industri besar, adalah industri yang jumlah karyawantenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih. Pada umumnya bawang merah dijual dalam bentuk segar. Perdagangan bebas menyebabkan adanya bawang impor dari Thailand, Vietnam, maupun dari 10 http:Organisasi Org. Komunitas Perpustakaan Online Indonesia. 23 Agustus 2008. 09:52. 14 Filipina yang masuk ke pasar Indonesia. Maka dari itu, cara yang dapat dilakukan untuk mengangkat produksi sekaligus sebagai arah pengembangan komoditi bawang merah dengan memperbanyak home industry pengolahan bawang merah goreng. Dalam pengembangan pasca panen, pengolahan dan pemasaran bawang merah ada beberapa kebijakan yang harus ditempuh 11 , yaitu: a. Penurunan kehilangan hasil Kehilangan pada komoditas hortikultura masih relatif tinggi, termasuk bawang merah, sehingga penanganan pasca panen dan pengolahan sangat berperan dalam upaya perbaikan kehilangan hasil. Diperkirakan kehilangan hasil di sektor hortikultura mencapai 30–40 persen, sehingga kondisi ini memperburuk pendapatan petani terutama yang mempunyai lahan usaha yang relatif kecil atau buruh tani. b. Pengembangan distribusi Distribusi antar wilayah sentra produksi dan konsumsi bawang merah pada saat panen raya belum terlaksana secara teroganisir, sehinga terjadi fluktuasi yang sangat tinggi antar sentra produksi. Salah satu kendala yaitu belum adanya sistem informasi yang dapat diakses akibat tidak terdapatnya informasi harga antar sentra produksi. Distorsi informasi ini mengakibatkan harga antar sentra produksi berbeda satu sama lain dengan cukup tinggi. c. Stabilisasi harga Fluktuasi harga sering terjadi pada komoditas bawang merah, oleh karena itu pemerintah hendaknya berperan aktif untuk mencari solusi yang dapat menstabilkan harga, terutama pada saat panen raya. 11 http:agribisnis.deptan.go.idlayanan_infoview.php?file=ROADMAP+hortiRoad++map+bawang ++merah.docfolder=PENGOLAHAN-HASIL-PERTANIAN 15 d. Pengendalian serta proteksi impor Pada saat musim tanam di Indonesia, kadang-kadang terdapat bawang merah import ilegal maupun legal di sentra produksi yang berasal dari China, Vietnam dan Philipina. Oleh karena itu, dengan adanya perbedaan musim tanam antar wilayah sentra produksi dimana pada hakekatnya ada peluang untuk mengatur musim tanam antara propinsi dan perlu adanya kebijakan proteksi bawang merah impor.

2.3. Studi Terdahulu