Produksioperasi Penelitian dan pengembangan Kerangka Pemikiran Operasional

26 David 2006, fungsi keuanganakuntansi terdiri atas tiga keputusan, yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan pembiayaan, dan keputusan dividen.

d. Produksioperasi

Fungsi produksioperasi dari suatu bisnis terdiri atas semua aktivitas yang mengubah input menjadi barang dan jasa. Manajemen produksioperasi berhubungan dengan input transformasi, dan output yang bervariasi antar industri dan pasar.

e. Penelitian dan pengembangan

Perusahaan yang menjalankan strategi pengembangan produk khususnya harus memiliki orientasi litbang yang kuat. Litbang dalam organisasi memiliki dua bentuk dasar: 1 litbang internal, dimana organisasi menjalankan departemen litbangnya sendiri, 2 kontrak litbang, dimana perusahaan merekrut peneliti indipenden atau agen indipenden untuk mengembangkan produk spesifik.

f. Sistem informasi manajemen

Informasi menghubungkan semua fungsi bisnis menjadi satu dan menyediakan dasar untuk semua keputusan manajerial, ini merupakan fondasi dari semua organisasi. Informasi menunjukkan sumber utama dari kekuatan atau kelemahan kompetitif manajemen. Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan sistem informasi perusahaan adalah dimensi yang penting dalam menjalankan audit internal.

3.1.4. Perumusan Strategi

Teknik perumusan strategi yang penting dapat diintegrasikan ke dalam kerangka kerja pengambilan keputusan tiga tahap seperti pada Gambar 3. Tahap 1 meringkas informasi dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi, disebut 27 tahap input. Tahap 2 disebut tahap pencocokan, berfokus pada menciptakan alternatif strategi yang layak dengan mencocokkan faktor eksternal dan internal kunci. Tahap 3 disebut tahap keputusan, melibatkan strategi tunggal yaitu matriks perencanaan strategis kuantitatif atau Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM. QSPM menggunakan input dari Tahap 1 untuk mengevaluasi secara objektif alternatif-alternatif strategi yang layak dan dengan demikian memberikan dasar tujuan untuk memilih diantara alternatif strategi di tingkat korporasi. 1 Tahap input Tahap input terdiri atas Matriks EFE, Matriks IFE, dan Matriks CPM. Alat input membutuhkan penyusun strategi untuk menguantifikasi secara subjektif selama tahap awal dari proses perumusan strategi. Membuat keputusan kecil dalam matriks input berhubungan dengan tingkat penting relatif dari faktor internal dan eksternal memungkinkan penyusun strategi untuk menghasilkan dan mengevaluasi alternatif strategi dengan lebih efektif. Penilaian intuitif yang baik selalu dibutuhkan untuk menentukan bobot dan peringkat yang sesuai. 2 Tahap pencocokan Strategi kadang-kadang didefinisikan sebagai pencocokan yang dibuat suatu organisasi antara sumber daya dan keterampilan internalnya dengan peluang dan risiko yang diciptakan oleh faktor eksternal. Tahap pencocokan dari kerangka kerja perumusan strategi terdiri atas lima teknik yang dapat digunakan, yaitu Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG, Matriks IE, dan Matriks Grand Strategy . Alat ini bersandar pada informasi yang diturunkan dari tahap input untuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan 28 internal. Mencocokkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal adalah kunci untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak secara efektif. 3 Tahap keputusan Analisis dan intuisi memberikan dasar untuk membuat keputusan perumusan strategi. Teknik pencocokkan mengungkapkan alternatif strategi yang layak. Banyak dari strategi ini kemungkinan diajukan oleh manajer dan karyawan yang berpartisipasi dalam aktivitas analisis dan pilihan strategi. Strategi tambahan yang dapat dihasilkan dari analisis pencocokan dapat didiskusikan dan ditambahkan ke dalam daftar pilihan alternatif yang layak. Gambar 3. Kerangka Kerja Analitis untuk Perumusan Strategi Sumber: David, 2006 TAHAP 1: TAHAP INPUT INPUT STAGE TAHAP 2: TAHAP PENCOCOKAN MATCHING STAGE TAHAP 3: TAHAP KEPUTUSAN DECISION STAGE Matriks Evaluasi Faktor Eksternal Eksternal Factor Evaluation -EFE Matriks Profil Kompetitif Competitive Profile Matrix -CPM Matriks Evaluasi Faktor Internal Internal Factor Evaluation -IFE Matriks Evaluasi Tindakan dan Posisi Strategi Strategic Positioning and Action Evaluation- SPACE Matriks Boston Consulting Group BCG Matriks Internal- Eksternal IE Matriks Strategi Besar Grand Strategy Matriks Faktor Kekuatan- Kelemahan - Peluang- Ancaman Strength- Weakness- Opportunities- Threats -SWOT Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM 29

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Perusahaan Mekar Wangi merupakan salah satu usaha yang memproduksi bawang merah goreng varietas Sumenep. Menurut pimpinan perusahaan, produk yang dihasilkan sebagian besar dipasarkan ke beberapa wilayah di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Perusahaan ini dapat dikatakan berskala sedang jika dilihat dari jumlah tenaga kerjanya. PO Mekar Wangi berdiri sejak tahun 1982, namun dalam kegiatan produksinya masih mengalami hambatan sehingga berpengaruh terhadap perkembangan usahanya. Penentuan strategi pemasaran maupun pengembangan usaha yang dirumuskan secara sistematis sangat diperlukan perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya. Untuk memperoleh keuntungan yang maksimal dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, PO Mekar Wangi harus dapat menerapkan strategi pengembangan usaha yang baik dan tepat. Strategi yang tepat bagi suatu organisasiperusahaan adalah strategi yang disusun dengan mempertimbangkan kondisi internal organisasiperusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan untuk memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman. Perusahaan harus mengamati lingkungan eksternal yang selalu berubah dan atmosfir usaha yang sangat kompetitif. Berbagai analisis di atas merumuskan strategi alternatif pengembangan usaha yang tepat berdasarkan kondisi internal dan kondisi eksternal perusahaan. Hasil identifikasi lingkungan internal dan eksternal perusahaan, akan dianalisis dengan metode analisis SWOT dan QSPM. Diagram alir kerangka pemikiran operasional pada industri bawang goreng PO Mekar Wangi dapat dilihat pada Gambar 4. 30 Gambar 4. Diagram Alir Kerangka Pemikiran Operasional Wilayah Pemasaran dan Jumlah Produksi PO Mekar Wangi yang Relatif Tetap Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan Eksternal - Manajemen - Pemasaran - Keuanganakuntansi - Produksioperasi - Ekonomi - Sosial, budaya, demografi, dan lingkungan - Politik, hukum, dan pemerintah - Teknologi - Kompetitif Tahap Input: Matriks IFE dan EFE Tahap Pencocokan: Matriks IE dan SWOT Tahap Keputusan: Matriks QSP Prioritas Strategi 31

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan berdasarkan observasi pada perusahaan bawang goreng PO Mekar Wangi di Desa Taraju, Kecamatan Sindang Agung, Kabupaten Kuningan. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive, karena lokasi tersebut merupakan sentra industri bawang goreng di Kabupaten Kuningan dengan jumlah perusahaan sejenis yang cukup banyak. PO Mekar Wangi merupakan perusahaan yang relatif stabil dalam melakukan kegiatan usahanya dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain yang tidak dapat bertahan dalam waktu lama. Selain itu, bawang goreng merupakan komoditas agribisnis unggulan di Kabupaten Kuningan. Pengumpulan data dilakukan pada bulan September-Oktober 2008.

4.2. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang diperlukan bagi penelitian ini dapat dipilah dalam kategori data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari perusahaan melalui wawancara dengan pemilikpimpinan perusahaan, bagian produksi, bagian pemasaran, dan karyawan data internal. Data primer terdiri dari data produksi, kualitas produk, jumlah karyawan, perkembangan perusahaan, dan jumlah pesaing yang terdapat di lingkungan sekitar. Data sekunder diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian, Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Kuningan data eksternal, dan literatur-literatur yang relevan. Data sekunder merupakan data penunjang untuk proses penelitian lebih lanjut, diantaranya data agroindustri di Kabupaten