Tahap Keputusan Decision Stage

85 sebagai penyalur produk yang dihasilkan maka dari itu harus terjalin kerjasama yang baik untuk menjaga kualitas dan kontinuitas produksi serta kelangsungan kegiatan usahanya. Strategi WT Strategi WT adalah taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan terhadap produk yang dihasilkan untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis. Tingkat persaingan yang semakin kompetitif seharusnya dapat menstimulasi perusahaan yang bergerak di bidang industri. Penelitian dan pengembangan dapat dilakukan melalui kerjasama antara industri dengan instansi pemerintah ataupun dengan instansi pendidikan untuk dapat menghasilkan produk yang bervariasi diversifikasi produk. Sehingga perusahaan dapat meminimalisasi kelemahan yang dimiliki dan menghindari ancaman dari lingkungan eksternal.

7.3. Tahap Keputusan Decision Stage

Tahap ini merupakan tahap yang ke tiga yaitu Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM adalah teknik analisis yang didesain untuk menentukan daya tarik relatif dari alternatif tindakan yang layak. Alternatif strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT yang dapat diterapkan oleh perusahaan, selanjutnya diprioritaskan dengan menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan seberapa jauh faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. 86 Proses pengolahan pada matriks QSP dimulai oleh pemilikpimpinan PO Mekar Wangi sebagai pengambil keputusan di perusahaan, dengan membandingkan apakah faktor-faktor eksternal dan internal berpengaruh terhadap daftar strategi yang akan dipilih. Semakin tinggi Total Nilai Daya Tarik TAS maka semakin menarik alternatif strategi tersebut sebagai prioritas strategi untuk dilaksanakan PO Mekar Wangi. Alternatif strategi dari hasil pengolahan dengan matriks SWOT yaitu: 1. Memperluas pasar untuk meningkatkan volume penjualan S 6,7 dan O 3,5,6 2. Diversifikasi produk dalam rasa yang bervariasi seperti rasa asin dan pedas S 7 dan O 3,6,7 3. Menjaga kontinuitas produksi untuk mengembangkan pasar W 3 dan O 3,6,7 4. Promosi secara ekstensif untuk menmperluas wilayah pemasaran W 4 dan O 3,5 5. Merekrut karyawan dan meningkatkan kemampuan manajerial W 1,2,5 dan O 1,2,4,5 6. Memperbaiki kemasan produk W 6 dan O 1,2,3,4,6,7 7. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk S 7 dan T 3,4 8. Mempererat kerjasama dengan sub sistem hulu dan sub sistem hilir S 2,4 dan T 1,3,4 9. Melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan W 2,6 dan T 2,3,4 Berdasarkan pengolahan QSPM, diperoleh prioritas strategi yang dapat dijalankan PO Mekar Wangi berdasarkan penjumlahan TAS yang terbesar. Hasil pengolahan QSPM dapat dilihat pada Lampiran 13. Terdapat tiga prioritas yang dipilih yang dapat diterapkan oleh perusahaan yaitu sebagai berikut: 87 1. Promosi secara ekstensif untuk mengembangkan pasar nilai TAS = 5.402. 2. Mempererat kerjasama dengan sub sistem hulu dan sub sistem hilir nilai TAS = 5.296. 3. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk nilai TAS = 5.172. Hasil pengolahan QSPM, strategi yang menjadi prioritas untuk dapat diterapkan oleh PO Mekar Wangi adalah melakukan promosi secara ekstensif untuk memperluas wilayah pemasaran. Diantaranya memberikan potongan penjualan dan diskon untuk pembelian dalam jumlah besar serta memberikan pelayanan yang baik bagi semua konsumen. Prioritas yang kedua yaitu mempererat kerjasama dengan sub sistem hulu dan sub sistem hilir, sehingga dapat menjaga stabilitas kegiatan usahanya. Prioritas yang ketiga adalah mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk, semakin banyak perusahaan sejenis sebagai pesaing dan semakin berkembangnya teknologi menuntut perusahaan untuk menghasilkan produk yang berkualitas untuk dapat bertahan dan bersaing di pasar. Untuk menjaga kualitas produk dapat dilakukan dengan menggunakan bahan baku yang berkualitas baik dan menjaga kebersihan dalam kegiatan produksinya.

7.4. Keterbatasan Hasil Penelitian