waktu untuk menunjang dirinya dalam kegiatan produktif sesuai dengan kebijakan yang telah disepakati bersama, seperti istirahat, sholat, makan dan minum, dan
sebagainya. Kemudian hasil pengamatan dicatat pada formulir work sampling, sesuai dengan waktu yang dilakukan untuk kegiatan produktif, kegiatan tidak
produktif, dan kegiatan pribadi.
3.5 Metode Penarikan Sampel
Menurut Sugiyono 2009, Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
telah ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan, Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Suatu populasi sedikitnya mempunyai satu karakteristik yang membedakannya dengan kelompok yang lain. Metode yang digunakan dalam
penarikan sampel ini adalah sampling jenuh atau sensus. Pengertian dari sampling jenuh atau sensus menurut Sugiyono 2009, adalah: “Sampling jenuh atau sensus
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.” Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian pada seluruh populasi
pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan menggunakan Probability Sampling dengan teknik sensus sejumlah 13 orang, lebih jelasnya terdapat pada Tabel 4
beserta dengan simbol yang diberikan untuk setiap pegawai sebagai berikut :
Tabel 4. Populasi Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan
Sumber: PKT KRB – LIPI 2012
3.6 Pengolahan Data
Langkah pertama, pemeriksaan terhadap data yang telah diperoleh pada lembar pengamatan work sampling, dikelompokkan berdasarkan kategori kegiatan
produktif, kegiatan tidak produktif dan kegiatan pribadi masing-masing kemudian dihitung jumlah waktunya. Selanjutnya data yang berasal dari lembar pengamatan
work sampling dipindahkan ke dalam komputer menggunakan Microsoft Excel. Langkah kedua, yaitu menetapkan waktu kerja efektif hari kerja dan jam
kerja dan memasukkan data mengenai frekuensi rata-rata tugas pokok pekerjaan dan standar kemampuan rata- rata waktu penyelesaian tugas pokok pekerjaan
selama satu tahun, selanjutnya dikonversi menjadi beban kerja pegawai yang diamati dengan satuan menit per tahun atau jam per tahun.
Langkah ketiga, menghitung Full Time Equivalent FTE. Nilai Full Time Equivalent FTE akan didapatkan dari beban kerja pegawai selama satu tahun
dibagi dengan waktu kerja efektif selama satu tahun, dari perhitungan Full Time Equivalent FTE maka akan didapatkan jumlah kebutuhan pegawai Sub Bidang
Seleksi dan Pembibitan yang efektif dan efesien.
3.7 Analisis Data