Waktu Kerja Perencanaan Sumber Daya Manusia

pekerjaan dimuat spesifikasi pekerjaan. Spesifikasi pekerjaan merinci tingkat pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang relevan untuk suatu pekerjaan, termasuk pendidikan, pengalaman, pelatihan khusus, sifat personal, dan keterampilan manual. Selain itu, sebuah perusahaan mungkin juga memasukkan persyaratan fisik, termasuk kemampuan lama berjalan, berdiri, mencapai tujuan, dan mengangkat yang dipersyaratkan pengusaha. Semua persyaratan fisik dan nonfisik diatas secara ideal akan terkait dengan tipe pekerjaan yang akan dipegang oleh pegawai yang memenuhi persyaratan tersebut Mangkuprawira 2003.

2.3 Beban Kerja

Menurut Kep.Men.PAN Nomor: KEP75M.PAN72004, Beban kerja adalah sejumlah target pekerjaan atau target hasil yang harus dicapai dalam satu satuan waktu tertentu. Beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatanunit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu. Peraturan Menteri Keuangan No.140PMK.012006. Analisis Beban Kerja adalah suatu teknik manajemen yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh informasi mengenai tingkat efisiensi dan efektivitas kerja organisasi berdasarkan volume kerja. Beban kerja tersebut diperoleh dari hasil kali antara volume kerja dan norma waktu. Volume kerja adalah sekumpulan tugas atau pekerjaan yang harusdapat diselesaikan dalam waktu satu tahun. Norma waktu adalah waktu yang wajar dan nyata-nyata dipergunakan secara efektif dengan kondisi normal oleh seorang pemangku jabatan untuk menyelesaikan suatu tahapan proses penyelesaian pekerjaan. Efektivitas dan efisiensi kerja adalah perbandingan antara bobotbeban kerja dan jam kerja efektif dalam rangka penyelesaian tugas dan fungsi organisasi Peraturan Menteri Keuangan No.140PMK.012006

2.4 Waktu Kerja

Menurut Kep.Men.PAN Nomor: KEP75M.PAN72004, Waktu kerja yang dimaksud di sini adalah waktu kerja efektif, artinya waktu kerja yang secara efektif digunakan untuk bekerja. Waktu kerja Efektif terdiri atas hari kerja efektif dan jam kerja efektif. a. Hari kerja efektif Jumlah hari dalam kalender dikurangi hari libur dan cuti. Perhitungannya terdapat pada Tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2. Perhitungan Hari Kerja Efektif Catatan : Hari libur dapat berupa hari libur nasional dan hari libur kedaerahan. Oleh karena itu, bagi tiap-tiap daerah dapat menghitung sendiri hari libur kedaerahannya. b. Jam kerja efektif Jumlah jam kerja formal dikurangi dengan waktu kerja yang hilang karena tidak bekerja allowance seperti buang air, melepas lelah, istirahat makan, dan sebagainya. Allowance diperkirakan rata-rata sekitar 30 dari jumlah jam kerja formal. Dalam menghitung jam kerja efektif sebaiknya digunakan ukuran 1 minggu. Contoh perhitungannya terdapat pada Tabel 3 sebagai berikut : Tabel 3. Contoh Perhitungan Jam Kerja Efektif Jumlah jam kerja formal dalam 1 minggu dihitung 8 jam per hari kali 5 hari. Jumlah jam kerja formal 1 minggu 400 menit Allowance 30 x 400 menit 120 menit Jam kerja efektif 1 minggu 280 menit Jumlah hari menurut kalender … hari Jumlah hari minggu dalam 1 tahun … hari Jumlah hari libur dalam 1 tahun … hari Jumlah hari cuti dalam 1 tahun … hari Hari libur dan cuti … hari Hari Kerja Efektif … hari

2.5 Perencanaan Sumber Daya Manusia

Menurut Mangkuprawira 2004, perencanaan sumber daya manusia adalah proses proyeksi bagaimana suatu perusahaan merencanakan untuk memperoleh dan memanfaatkan sumber daya manusia dengan mempertimbangkan factor – factor internal dan eksternal global. Hal itu berpengaruh dan dipengaruhi oleh perencanaan strategis perusahaan dan merupakan basis untuk keseluruhan manajemen sumber daya manusia. Pada sebuah perencanaan sumber daya manusia terdapat tujuan. Menurut Hasibuan 2005, yaitu : a. Untuk menetukan kualitas dan kuantitas pegawai yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan b. Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan, sehingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakan c. Untuk menghindari terjadinya miss management dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas d. Untuk memprmudah koordinasi, integrasi, dan sikronisasi sehingga produktivitas kerja meningkat e. Untuk menghindari kekurangan atau kelebihan pegawai f. Untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program penarikan, seleksi, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian pegawai. g. Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi vertical atau horizontal h. Menjadi dasar dalam melakukan penilaian pegawai Selain itu, terdapat manfaat pula didalam sebuah perencanaan sumber daya manusia. Menurut Nawawi 2008, yaitu : a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendayagunaan sumber daya manusia b. Menyelaraskan aktivitas sumber daya manusia berdasarkan potensinya masing-masing dengan tugas yang sasarannya berpengaruh pada peningkatan efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaanorganisasi c. Meningkatkan kecermatan dan penghematan pembiayaan dan tenaga dalam melaksanakan rekrutmen dan seleksi d. Perencanaan sumber daya manusia yang professional mendorong usaha menciptakan dan menyempurnakan system informasi sumber daya manusia agar selalu akurat siap pakai untuk berbagai kegiatan manajemen sumber daya manusia lainnya e. Perencanaan sumber daya manusia dapat meningkatkan koordinasi antar manajer unit kerjadepartemen, yang akan berkelanjutan juga dalam melaksanakan kegiatan manajemen sumber daya manusia lainnya, bahkan dapat dikembangkan dalam melaksanakan kegiatan bisnis yang memerlukan kerjasama.

2.6 Perkiraan Kebutuhan Sumber Daya Manusia