Karakteristik Mikrobiologis KARAKTERISASI SARI BUAH TANPA FILTRASI

60

4.2.1.3. Karakteristik Mikrobiologis

Uji mikrobiologi pada sari buah rambutan telah dilakukan pada setiap perlakuan, pengujian ini dilakukan selama penyimpanan. Berikut ini merupakan data total mikroorganisme yang ditemukan pada sari buah rambutan. Tabel 10. Analisis TPC Sari Buah Rambutan tanpa filtrasi selama penyimpanan Perlakuan Penyimpanan hari ke-1 ke-7 ke-14 ke-30 ke-60 ke-90 A1B1C1 18,4 cfuml - - - - A1B1C2 6 cfuml TBUD A1B2C1 36,54 cfuml A1B2C2 10,63 cfuml A2B1C1 5 cfuml TBUD A2B1C2 12 cfuml TBUD A2B2C1 18,11 cfuml A2B2C2 Keterangan : A1B1C1 = Kontrol rusak pada penyimpanan hari ke -14 A1B1C2 = Pengkondisian pH asam sitrat 1 g l A1B2C1 = Penambahan pengawet natrium benzoat 0,25 gl + kalium sorbat 0,25 gl A1B2C2 = Pengkondisian pH asam sitrat 1 gl dan penambahan pengawet natrium benzoat 0,25 gl + kalium sorbat 0,25 gl A2B1C1 = Penambahan zat penstabil karagenan 1,25 gkg + CMC 1,25 g l A2B1C2 = Pengkondisian pH asam sitrat 1 gl dan penambahan zat penstabil karagenan 1,25 gkg + CMC 1,25 g l A2B2C1 = Penambahan zat penstabil karagenan 1,25 gkg + CMC 1,25 g l + penambahan pengawet natrium benzoat 0,25 gl + kalium sorbat 0,25 gl A2B2C2 = Pengkondisian pH asam sitrat 1 gl, penambahan pengawet natrium benzoat 0,25 gl + kalium sorbat 0,25 gl dan penambahan zat penstabil karagenan 1,25 gkg + CMC 1,25 g l TBUD = tidak bisa untuk dihitung Hasil Total Plate Count TPC pada sari buah rambutan tanpa filtrasi menunjukkan bahwa sari buah selama penyimpanan masih layak dikonsumsi seperti yang disajikan pada Tabel 10, berarti produk tersebut memenuhi persyaratan kesehatan sehingga aman dikonsumsi. Persyaratan cemaran mikroorganisme untuk sari buah berdasarkan SNI adalah angka lempeng total maksimal 2 x 10 2 , bakteri koliform maksimal 20 APMml, E. coli 3 APMml, Salmonella koloni25 ml harus negatif, S. aureus harus O koloni, Vibrio.sp harus negatif, Kapang maksimal 50 koloniml, Khamir maksimal 59 koloniml. 61 Pada penyimpanan hari ke-14 sari buah rambutan dengan perlakuan kontrol sudah mengalami kerusakan. Hal ini menunjukkan bahwa pengunaan pengawet pada sari buah rambutan terbukti efektif dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Daya hambat pertumbuhan mikroorganisme dengan menggunakan bahan pengawet seperti natrium benzoat lebih efektif, tetapi dalam jumlah yang banyak akan menimbulkan off flavor pada sari buah. Menurut Sudarmadji et al., 1989 bahwa secara kimia penambahan 0,1 natrium benzoat, konsentrasi ini cukup menghambat pertumbuhan khamir tetapi juga menimbulkan flavor yang tidak diinginkan. Kombinasi natrium benzoat dan kalium sorbat telah menunjukkan efek sinergi dalam menghambat pertumbuhan khamir seperti hasil penelitian Beuchat, 1981. Kalium sorbat merupakan salah satu jenis pengawet yang memiliki spektrum yang lebih luas dalam menghambat mikroorganisme, menurut Buckle et al., 1987, Asam sorbat umumnya digunakan dalam bentuk garam kaliumnya, memiliki aktivitas dengan spektrum yang lebar terhadap banyak khamir, dan kapang, tetapi tidak seefektif terhadap bakteri.

4.2.1.4. Penerimaan Konsumen