dalam Gafa, B W.Subani,1993 daerah penangkapan untuk usaha penangkapan huhate lebih efektif dilakukan disekitar rumpon, yang berfungsi sebagai
penghambat mikrasi ikan-ikan tuna dan cakalang sehingga dapat menaikkan jumlah hasil tangkapan, jumlah operasi dan biaya operasi menjadi berimbang.
Usaha penangkapan tuna dan cakalang dilakukan dengan alat tangkap huhate pole and line dan pukat cincin purse seine yang dikelola oleh
perusahaan swasta, sedangkan perikanan rakyat menggunakan alat tangkap funae, tonda, pajeko, dan pancing lainnya Enjah Rahmat, 2006.
Menangkap ikan cakalang dan tuna dengan huhate sangat tergantung pada suplay ikan umpan ikan hidup. Umpan harus tetap hidup dan tahan sampai
diperlukan pada waktu operasi penangkapan. Pengoperasian huhate pada prinsipnya adalah mengumpulkan ikan, yang kemudian dirangsang dengan
lemparan umpan dan disemprotkan air hingga akhirnya menangkap ikan-ikan dengan menggunakan joran, tali pancing, dan mata pancing.
Dalam rangka meningkatkan produksi cakalang dan tun, para nelayan menggunaakan rumpon laut dalam sebagai alat bantu penangkapan Diniah et all,
2006.
2.4.2 Ikan Tuna
Thunnus sp
Uktolseija et al 1997 menyatakan bahwa tuna besar terdiri atas 7 spesies, sedangkan yang tertangkap di perairan Indonesia ada 5 jenis yaitu: madidihang
Thunnus albacares, mata besar Thunnus obesus, albakora Thunnus alalunga, tuna abu-abu Thunnus tongkol, dan tuna sirip biru selatan Thunnus maccoyii.
Penyebaran tuna terbanyak di Samudera Pasifik, dan terutama tertangkap di perairan dalam. Daerah penangkapan yang baik sering ditemukan di wilayah
batas alih dua perairan yang berbeda, daerah pertemuan arus, daerah upwelling dan daerah penyebaran arus. Beberapa petunjuk untuk menentukan daerah
penyebaran jenis tuna menurut Sumadhiharga 1971 antara lain: 1
Tempat-tempat pertemuan arus dari daerah perairan sempit dangkal dengan laut dalam atau daerah karang dan tebing yang merupakan fishing ground
pada laut dalam. Berdasarkan keadaan hidrografi dapat diketahui, bahwa putaran arus pada dasar laut merupakan barier pada fishing ground laut
dalam.
2 Tempat-tempat yang terdapat arus yang mengalir dengan cepat atau di tempat
yang terdapat rintangan karang, tebing, dan pulau. 3
Tempat terjadinya konvergensi dan divergensi antara arus yang ber-dekatan. 4
Daerah arus eddy dari arus balik equator equatorial counter current. Menurut Gunarso 1988 beberapa daerah penangkapan ikan tuna di
Kawasan Timur Indonesia antara lain adalah: Laut Banda dan Laut Maluku. Daerah ini juga relatif subur seperti dilaporkan oleh Arifin 2006 bahwa
upwelling front dan sebaran klorofil-a terjadi di perairan Maluku pada bulan Juli
dan Agustus. Tuna merupakan jenis ikan yang dalam kelompok ruaya akan muncul sedikit di atas lapisan termoklin pada siang hari dan akan beruaya ke
lapisan permukaan pada sore hari. Sedangkan pada malam hari akan menyebar di antara lapisan permukaan dan termoklin.
2.4.3 Ikan Tongkol
Euthynnus sp
Secara umum tongkol terdiri dari 2 genus dan 5 spesies dan diklasifikasikan sebagai berikut Collete dan Nauen, 1983:
Filum : Cordata Kelas : Pisces
Ordo : Percomorphy Subordo : Scombroidea
Famili : Scombridae Genus : Euthynnus dan Auxis
Spesies : Euthynnus affinis, E. alletteratus, E. lineatus; Auxis thazard
dan A. rochei. Ciri morfologi tongkol Euthynnus affinis adalah badan memanjang dan
penampang melintang agak bundar. Bentuk kepala bagian atas sampai awal dasar sirip punggung agak cembung. Sirip dada pendek, ujung sirip tidak melewati
bagian depan area yang kurang bersisik. Kepala dan badan atas biru tua kehitaman, bagian bawah abu-abu
keperakan. Daerah yang kurang bersisik di atas garis rusuk dengan garis-garis bergelombang menyilang kehitaman. Sirip perut dan dubur keputihan. Sirip ekor,
sirip dada dan sirip punggung kehitaman. Hidup di perairan pantai dan oseanis, dapat mencapai 100 cm, tersebar luas di bagian tengah Indopasifik Peristiwady,
2006. Sedangkan ciri morfologi tongkol Auxis thazard adalah badan memanjang dengan penampang melintang bundar. Bentuk kepala bagian atas
sampai setelah mata hampir lurus, sampai awal dasar sirip punggung agak cembung. Sirip dada pendek, ujung sirip melewati bagian depan area yang kurang
bersisik. Kepala dan badan bagian atas biru tua kehitaman, bagian bawah abu-abu
keperakan. Daerah yang kurang bersisik di atas garis rusuk dengan garis-garis menyilang kehitaman. Sirip punggung, dada, perut dan dubur keputihan. Sirip
ekor kehitaman. Hidup di perairan pantai dan oseanis, dapat mencapai 58 cm, tersebar luas di perairan tropis dan subtropis Peristiwady, 2006. Daerah
penyebaran tongkol terutama di perairan Indonesia Timur dan perairan yang berhadapan dengan Samudera Indonesia.
2.4.4 Ikan Layang