Perkembangan  jumlah  kapal  perikanan  di  Kabupaten  Halmahera  Utara disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11. Jumlah nelayan menurut jenis ukuran kapal. No
Tahun 2004
2005 2006
2007 2008
1
PTM 318
346 415
451 455
2
Motor Tempel 183
205 263
290 348
3
Kapal Motor : 0 - 5 GT
762 865
1.021 1.117
1.176 5 - 10 GT
50 58
60 62
64 10 - 20 GT
17 21
25 27
31 20 - 30 GT
- -
- -
- 30 - 50 GT
- -
- -
- 50 - 100 GT
- -
- -
- 100 - 200 GT
- -
- -
- 200 GT
- -
- -
- Sumber  : DKP Kabupaten Halmahera Utara, 2009
Dari tabel di atas terlihat dengan jelas bahwa kapal penangkap didominasi oleh  Kapal  motor  berukuran  0  –  5  GT.    Kapal  motor  jenis  ini  di  Kabupaten
Halmahera  Utara  didominasi  oleh  perahu  jenis  pamboat  dengan  mesin  jenis katinting.  Perahu jenis ini banyak digunakan karena memiliki daya jelajah  yang
cukup jauh, serta mampu bergerak dalam keadaan laut yang bergelombang karena bahan perahunya yang ringan.
4.4.3  Perkembangan nelayan
Undang-Undang  Nomor  45  Tahun  2009  mendefenisikan  nelayan  sebagai orang  yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan.   Ahli mesin dan
juru masak yang bekerja di atas kapal penangkapan dikategorikan sebagai nelayan meskipun  mereka  tidak  melakukan  kegiatan  menangkap  Dirjen  Perikanan
Tangkap, 2004.  Dengan demikian maka  yang dimaksud dengan nelayan adalah semua orang yang terlibat dalam kegiatan penangkapan ikan baik secara langsung
maupun tidak langsung.  Selanjutnya berdasarkan waktu yang dialokasikan untuk melakukan  penangkapan  ikan,  nelayan  dapat  diklasifikasikan  dalam  tiga
kelompok yaitu :
1 Nelayan yang seluruh waktunya dialokasikan untuk melakukan penangkapan
ikan, disebutkan sebagai nelayan penuh. 2
Nelayan  yang  sebagian  besar  waktunya  dialokasikan  untuk  melakukan penangkapan  ikan,  disebutkan  sebagai  nelayan  sambilan  utama.    Dalam
kategori ini, nelayan dapat pula mempunyai pekerjaan lain. 3
Nelayan  yang  sebagian  kecil  waktunya  dialokasikan  untuk  melakukan penangkapan  ikan,  disebutkan  sebagai  nelayan  sambilan  tambahan.    Dalam
kategori ini, nelayan mempunyai pekerjaan pokok yang lain. Sebagian  besar  nelayan  di  Kabupaten  Halmahera  Utara  merupakan  nelayan
sambilan  utama  dan  nelayan  sambilan  tambahan,  karena  mereka  mempunyai kebun,  sehingga  pada  saat  panen  tanaman  pertanian,  mereka    istirahat  melaut.
Jumlah nelayan menurut jenis alat periode tahun 2004–2008 lihat Tabel 12. Tabel 12.  Jumlah nelayan menurut jenis alat.
No Jumlah nelayan
menurut jenisnya Jumlah trip menurut tahun
2004 2005
2006 2007
2008
1
Pukat pantai 276
276 274
276 276
2
Pukat cincin 628
646 722
722 780
3
Jaring lingkar 364
358 360
360 386
4
Jaring insang hanyut 130
130 130
120 120
5
Jaring insang tetap 98
98 98
86 86
6
Jaring klitik 6
6 6
5 5
7
Trammel net 18
20 20
22 22
8
Bagan perahu 59
60 61
61 40
9
Bagan tancap 7
8 8
8 8
10
Rawai tetap 28
28 30
30 30
11
Rawai tuna 35
38 38
40 40
12
Rawai hanyut 8
7 9
11 11
13
Huhate 900
930 954
990 720
14
Pancing tonda 124
126 126
126 142
15
Pancing ulur 859
939 1.029
1.155 1.250
16
Sero 2
4 4
4 4
17
Bubu 10
10 10
10 8
Sumber Data  : Primer
Data  tersebut  menunjukkan  bahwa  nelayan  sebagian  besar  menggunakan alat tangkap pancing, berikut jaring insang tetap, pukat cincin, jaring lingkar dan
huhate.    Alat  tangkap  pancing  dan  jaring  insang  merupakan  alat  tangkap  yang sederhana  dengan  mayoritas  kepemilikan  tunggal  dengan  tingkat  penyerapan
tenaga kerja per unit penangkapan sangat rendah.  Pada kelompok alat ini, setiap unit  penangkapan  ikan  menyerap  1  –  3  tenaga  kerja  saja.    Alat  tangkap  pukat
cincin, jaring lingkar dan huhate merupakan alat tangkap dengan daya penyerapan tenaga  kerja  yang  tinggi  per  unit  penangkapan.    Setiap  unit  penangkapan  dari
ketiga  jenis  alat  ini  mampu  menyerap  tenaga  kerja  antara  12  –  20  orang  bahkan terkadang ada yang lebih dari 20 orang.
4.4.4  Perkembangan Produksi