hidup diperairan dengan tingkat salinitas 10-15 ppt. Umumnya teri hidup bergerombol, terutama jenis-jenis yang berukuran kecil. Ikan teri umumnya
berkelompok schooling memiliki respon yang positif terhadap cahaya, namun ikan teri juga memiliki kepekaan yang tinggi terhadap reaksi berupa gerakan dari
luar Hutomo et al, 1987. diacu dalam Moch.Prihatna Sobari at al, 2006. Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap teri bermacam-macam,
yaitu bagan, payang teri, pukat tepi dan lain-lain Diniah et al, 1997. Walaupun bagan dan payang mempunyai target spesies tertentu, tidak tertutup kemungkinan
tertangkap jenis lainnya, karena kedua alat tersebut menggunakan cahaya sebagai alat bantu pemgumpul ikan. Hal ini dijelaskan oleh Ayodhyoa 1981 bahwa
peristiwa berkumpulnya ikan dibawah cahaya disebabkan oleh sifat fototaksis ikan itu sendiri dan adanya rantai makanan dicatchable area tersebut.
2.5 Sumberdaya ikan demersal
Jenis-jenis demersal diartikan sebagai jenis-jenis ikan dimana habitat utamanya berada di lapisan dekat dasar laut Aoyama, 1973. Mereka mempunyai
sifat-sifat ekologi sebagai berikut : 1
Kemampuan beradaptasi terhadap faktor-faktor kedalaman perairan pada umumnya tinggi. Hal ini terlihat dari penyebaran berbagai jenis ikan demersal
tertentu mulai dari kedalaman beberapa meter sampai perairan yang dalam. 2
Aktivitas rendah dan daerah ruayanya sempit. 3
Kawanan relatif kecil dibandingkan dengan jenis-jenis ikan pelagis. 4
Habitat utamanya dilapisan dasar laut, meskipun beberapa jenis diantaranya berada dilapisan yang lebih atas.
5 Kecepatan pertumbuhan rendah, dan umur sampai mencapai tingkat dewasa
lambat. 6
Komunitas sangat baanyak seluk beluknya complex.
2.5.1 Ikan kerapu
Ikan kerapu tergolong suku serranidae. Tubuhnya tertutup oleh sisik-sisik kecil. Kebanyakan tinggal diterumbu karang dan sekitarnya meskipun ada pula
yang hidup dipantai sekitar muara sungai. Umumnya kerapu tidak senang pada air dengan salinitas yang rendah.
Nama kerapu biasanya digunakan untuk empat marga ikan yakni Epinephelus, veriola, Plectropoma dan Cromileptes Fis Purwangka, 2002. Ikan
kerapu didunia internasional dikenal sebagai groupers, rockcod, hinds dan sea basses yang dimasukkan ke dalam famili serranedae, sub famili Epinephelinae
yang terdiri atas 15 genus dan mencakup 159 spesies Heemstra dan Randall, 1993 diacu Fis Purwangka, 2002.
2.5.2 Ikan kakap merah Lutjamus spp
Ikan kakap merah termasuk famili Lutjanidae, Ordo Perciformes, Kelas Actinopterygii. Panjang maksimum yang pernah tercatat adalah sekitar 30 cm
panjang total. Kakap meraah hidup dilaut dan lingkungan yang berasosiasi dengan terumbu karang, dengan panjang kisaran kedalaman 40-80 meter.
Ciri-ciri fisik kakap merah antara lain duri sirip punggung berjumlah 10 buah, duri lunak sirip punggung berjumlah 13-14 buah, duri sirip dubur berjumlah
3 buah, duri lunak sirip dubur berjumlah 8-9 buah, hidung agak meruncing, profil bagian punggung dari kepala menurun tajam. Tulang preorbitalnya cenderung
sempit, lebarnya biasanya kurang dari diameter mata. Garis preopercular dan pegangannya kurang berkembang. Barisan sisik
dipunggung semakin bertambah diatas gurat sisi. Pada umumnya kakap merah berwarna merah atau merah muda pada waktu segar, sirip merah atau orange.
Juvenil dibawah 10 cm memiliki ujung sirip caudal yang kehitaman, seringkali juga sebuah tanda kehitaman agak melengkung ditengah sirip caudal, kadangkala
juga dengan garis lateral ditengah yang berwarna kekuningan mulai dari sisi operculum hingga bagian tengah sirip caudal.
Kakap merah tinggal didaerah karang yang lebih dalam, biasanya hidup soliter atau dalam kelompok kecil. Kakap merah merupakan ikan dengan harga
tinggi www.fishbas.org.
3 METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan tempat penelitian