G. Penentuan Nilai Skor Kelas Kesesuaian Setiap Variabel
Memperhatikan asumsi-asumsi yang telah dibuat di atas dapat ditentukan skor masing-masing kesesuaian setiap variabel seperti tertera pada Tabel 7. Skor
ditentukan dengan asumsi kesesuaian habitat sebagai berikut : Kesesuaian rendah dengan skor 1,
Kesesuaian sedang dengan skor 2, dan Kesesuaian tinggi dengan skor 3.
Skor akhir indeks kesesuaian habitat disajikan pada Tabel 8. Tabel 7 Variabel dan kelas kesesuaian habitat kodok merah
Variabel 1
2 3
4 5
Sk o
r Kelas
Penutupan Tajuk
Sk o
r Kelas
Ketinggian m dpl
Sk o
r Kelas
Kemiringan Lereng
Sk o
r Kelas Jarak
dari sungai meter
Sk o
r Kelas Suhu
1 ≥0-2,29
1 500-1000
1 ≥ 32
1 30
1 ≥ 18
C 2
≥
2,29 - 4,58
2 2000-3000
2 ≥ 23- 32
2 10-30
2 ≥ 0 - 14
C 3
≥4,58 3
1000-2000 3
≥ 0- 23 3
10 3
≥ 14 - 18
C
Tabel 8 Penentuan selang skor kodok merah Selang Skor
Kategori
0 - mean+ 0,5 Std. Deviasi
IKH Rendah
Max IKH1- Max IKH1+0.5 Std Deviasi
IKH Sedang
Max IKH2- Max
IKH Tinggi IKH adalah Indeks Kesesuaian Habitat
H. Pengolahan Peta
Peta tematik diolah dengan menggunakan SIG dan pencitraan satelit. Berikut ini adalah cara pengolahan setiap peta tematik.
1. Pengolahan Citra
Pengolahan citra meliputi pemulihan citra image restoration, pemotongan citra subset image. Pemulihan citra bertujuan untuk memperbaiki data citra yang
mengalami distorsi, kearah gambaran yang lebih sesuai dengan tampilan aslinya. Langkahnya meliputi koreksi geometri dan koreksi radiometrik. Koreksi
geometrik bertujuan untuk memperbaiki distorsi geometrik, sedangkan koreksi
Citra Landsat ETM +
Koreksi geometrik
Model Maker Erdas Imagine 9.1
Potential Evapotranspiration Index PETI
Leaf Area Index LAI
Peta Kerapatan Tajuk
radiometrik bertujuan untuk memperbaiki bias pada nilai digital piksel yang disebabkan oleh gangguan atmosfer maupun kesalahan sensor. Tahap awal dalam
koreksi geometrik yaitu penentuan tipe proyeksi dan sistem koordinat yang digunakan. Sistem koordinat yang digunakan yaitu sistem koordinat geografik dan
proyeksi UTM Universal Transverse Mercator. Pemotongan citra bertujuan untuk membatasi wilayah penelitian dengan memotong batas wilayah
menggunakan peta batas TNGP yang ada.
2. Pembuatan Peta Kerapatan TajukLAI
Setelah melalui proses pengolahan citra, peta tematik hasil olahan tersebut dilakukan analisis kerapatan tajuk dengan pendekatan LAI Leaf Area Indeks.
LAI adalah rasio luas daun dengan luas area contoh yang dihitung secara tidak langsung dengan analisis citra landsat ETM+. Gambar 5 berikut adalah kerangka
pikir dari proses pengolahan citra satelit menjadi Peta Kerapatan TajukLAI :
Gambar 5 Proses pembuatan peta kerapatan tajuk
Band 4-Band 5 Band 4+Band 5
12,29 PETI +1,33
Rumus Formulasi
3. Pembuatan Peta Ketinggian dan Kemiringan Lereng
Peta ketinggian, kemiringan lereng, dan penutupan tajuk dibuat dengan melakukan pengolahan citra landsat TM. Proses pembuatan peta-peta tersebut
disajikan pada Gambar 6.
Gambar 6 Proses pembuatan peta ketinggian kemiringan lereng
4. Pembuatan Peta Jarak dari Sungai