Lokasi dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Metoda Pengambilan Data Mikrohabitat

IV. METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Diduga terdapat perbedaan penggunaan habitat terpilih oleh kodok merah sehingga lokasi penelitian ditentukan berdasarkan beberapa kriteria yaitu: 1. Lokasi yang diketahui saat ini merupakan daerah penyebaran kodok merah Curug Cibeureum, Rawa Gayonggong dan Rawa Denok, 2. Lokasi yang dahulu menjadi habitat kodok merah, tapi dari beberapa penelitian sekarang tidak ditemukan kodok merah lagi seperti Lebak Saat, dan 3. Lokasi yang dahulu sampai sekarang tidak pernah ditemukan kodok merah seperti Bedogol. Penelitian lapangan dilaksanakan selama dua minggu yaitu tanggal 6-19 bulan April 2008 dan dilanjutkan dengan pengolahan peta dan analisis data di laboratorium.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian di lapangan adalah alat tulis, kamera, Global Positioning System GPS, termometer, higrometer, bola pingpong, kompas, mistar ukur dan alat untuk keperluan transek tali. Alat yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis citra adalah satu paket Sistem Informasi Geografis perangkat keras dan lunak termasuk Pc dan software Arc View 3.3, Erdas Imagine 9.1, Microsoft Excell 2000 dan pengolahan data statistik yaitu SPSS Ver 16 dan Minitab Ver 13.. Bahan – bahan yang gunakan meliputi: a peta kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, b. Peta citra landsat Tahun 2006 path 122 Row 65, c. Peta Rupa Bumi Jawa skala 1:25.000, d. Alkohol dan kertas koran untuk keperluan pembuatan herbarium.

C. Metoda Pengambilan Data Mikrohabitat

Metode pengambilan data yang digunakan berdasarkan Heyer et al. 1994, yaitu metode transek dan kuadrat plot 1 x 1 m2 . Panjang transek di setiap lokasi penelitian berbeda-beda karena panjang sungai yang beragam. Panjang transek di setiap lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Panjang transek penelitian pada masing-masing lokasi penelitian Lokasi Panjang Transek m Rawa Denok 240 Rawa Gayonggong 200 Curug Cibureum 200 Lebak Saat 260 Bedogol 600 Unit contoh pengamatan berbentuk persegi panjang dengan lebar 60 m 30 m dari kanan kiri sungai. Satu unit contoh adalah lokasi dengan ketinggian 50 meter. Cara penempatan kuadrat plot pada lokasi penelitian berdasarkan adatidak ditemukannya kodok merah. Sket penempatan kuadrat plot dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3. Sket penempatan lokasi kuadrat plot terbagi atas : 1. Lokasi pengamatan ditemukannya kodok merah Rawa Denok, Rawa Gayonggong dan Curug Cibeureum Gambar 2 Contoh kuadrat plot pengamatan kodok merah di Rawa Denok, Rawa Gayonggong dan Curug Cibeureum . Pengamatan dilakukan pada pagi hari sampai siang hari dimulai pada pukul 06.00-12.00 WIB, karena kodok merah dapat ditemukan pada siang hari dan variabel yang diamati adalah mikrohabitat, sehingga tidak akan mempengaruhi pengamatan. Setiap lokasi pengamatan dilakukan ulangan pengamatan sebanyak 3 kali ulangan. Jumlah kuadrat plot berbeda-beda setiap kali ulangan, karena 50 m 1 m 1 m Keterangan: A = unit contoh B = kuadrat plot ditemukannya kodok merah A B 20 m jumlah kuadrat plot tergantung pada jumlah ditemukannya kodok merah. Jumlah kuadrat plot pada masing-masing lokasi penelitian dapat dilihat pada Tebel 5. Tabel 5 Jumlah kuadrat plot pada lokasi penelitian Rawa Denok, Rawa Gayonggong dan Curug Cibeureum Lokasi Jumlah Kuadrat Plot Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Rawa Denok 19 5 16 Rawa Gayonggong 4 2 4 Curug Cibeureum 13 20 14 2. Lokasi pengamatan tidak dijumpai kodok merah Lebak Saat dan Bedogol Gambar 3 Contoh kuadrat plot pengamatan di Lebak Saat dan Bedogol Pengamatan di lokasi penelitian Lebak Saat dan Bedogol hanya satu kali tidak ada ulangan karena di lokasi ini tidak terdapat kodok merah. Jarak kuadrat plot dengan kuadrat plot lainnya adalah 20 meter dan ditempatkan secara ziqzaq. Jumlah kuadrat plot pada lokasi penelitian Lebak Saat dan Bedogol dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Jumlah kuadrat plot pada lokasi penelitian Lebak Saat dan Bedogol Lokasi Jumlah Kuadrat Plot Lebak Saat 13 Bedogol 30 50 m 1 m 1 m Keterangan: A = unit contoh B = kuadrat plot tidak ditemukannya kodok merah A B Pengamatan dilakukan dengan mencatat kondisi mikro habitat kodok merah yang meliputi: 1. Ketinggian tempat, Ketinggian tempat diperoleh dengan menggunakan alat GPS. Setiap pertemuan kodok merah dilakukan pencatatan pada ketinggian tempat tersebut. 2. Substrat, Pembagian substrat dilakukan berdasarkan definisi Hamer et al. 2002, yakni substrat tanahlumpur ukuran 0,5 mm, pasir ukuran 0,5-5 mm, kerikil ukuran 5-10 mm, batu ukuran 50-300 mm., 3. Diameter lubang, Diameter lubang diukur dengan mengunakan alat ukur mistar. Cara pengukuran adalah mengukur lebar lubang dari kiri ke kanan, mengukur tinggi lubang kemudian hasil penambahan lebar dengan tinggi dibagi dua. 4. Kedalaman lubang, Kedalaman lubang diukur dengan cara memasukan alat ukur mistar ke dalam lubang yang ditempati oleh kodok merah. 5. Suhu udara, Pengukuran suhu udara dilakukan dengan menggunakan termometer. Pengukuran dilakukan pada pukul 06.00-07.00WIB 6. Suhu air, Pengukuran suhu air dilakukan dengan menggunakan termometer. Pengukuran suhu air dilakukan pada setiap kuadrat plot penelitian. 7. Kelembaban udara, 8. Kecepatan arus sungai, Kecepatan arus sungai diukur dengan mengunakan bola pingpong dan stop wacth, Pada lokasi yang kurang berbatu, bola pingpong dihanyutkan sepanjang 10 meter dan waktu yang dibutuhkan untuk menghanyutkan bola pingpong dicatat. 9 Jarak posisi ditemukannya kodok merah dari permukaan tanahair, Pengukuran dilakukan dengan mengukur jarak kodok merah dari permukaan tanah atau air dengan menggunakan meteran 10.Lebar sungai, Lebar sungai diperoleh dengan cara mengukur jarak dari pinggir-pinggir sungai pada setiap plot dengan menggunakan meteran. 11.Jarak dari sungaisumber air, Jarak dari sungaisumber air diperoleh dengan mengukur jarak ditemukannya kodok merah atau kuadrat plot dari sumber airsungai. 12.Jarak dari jalur manusiapatroli Jarak dari jalur manusia atau patroli dengan cara mengukur jarak antara ditemukannya kodok merah atau kuadrat plot dengan jalur manusiapatroli terdekat dengan menggunakan meteran. Selain mencatat semua komponen mikrohabitat di atas dilakukan pengambilan specimen jenis vegetasi yang terdapat di dalam kuadrat plot. Identifikasi jenis vegetasi dilakukan di Laboratorium Kebun Raya Cibodas.

D. Metoda Pengamatan Habitat Preferensi Kodok Merah