30
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PRODUKSI INOKULUM
1. Karakteristik Substrat Inokulum
Substrat yang digunakan terdiri dari onggok ampas tapioka, bekatul, bungkil kacang tanah dan ampas tahu. Substrat tersebut dipilih dikarenakan mudah untuk diperoleh dan
merupakan hasil samping dari industri pertanian. Substrat yang digunakan harus dikecilkan ukurannya sampai sebesar 40 mesh dan
digunakan keadaan steril. Hal ini dilakukan agar kapang dapat tumbuh secara merata dan tidak adanya mikroba lain yang tumbuh di dalam inokulum kapang tersebut. Selanjutnya substrat
tersebut dianalisis komponen proksimat untuk menentukan jumlah nitrogen dan karbon di dalam media tersebut. Jumlah karbon diambil dengan melakukan pendekatan analisa karbohidrat by
difference
. Jumlah nitrogen diambil dengan melakukan pendekatan analisa protein kasar. Nisbah karbon dan protein ini digunakan untuk menentukan perbandingan nilai CN yang terbaik untuk
pembuatan inokulum. Pada Tabel 2, diketahui bahwa media yang sesuai untuk pertumbuhan kapang mengandung karbon sebanyak 40-63 b.k dan nitrogen sebanyak 7-10 b.k.
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa kandungan CN adalah antara 4-9. Hasil analisa proksimat onggok, bekatul, bungkil kacang tanah dan ampas tahu dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Komposisi proksimat substrat inokulum
Komponen Onggok b.k
Bekatul b.k
Bungkil Kacang Tanah b.k
Ampas Tahu b.k
Abu 2,17 12,59
5,17 3,30
Protein 1,94 12,97
26,36 19,77
Lemak 0,33 16,35
23,06 6,10
Serat Kasar 10,18
12,19 0,58
30,02 Karbohidrat
by difference 85,39 45,90 44,83 40,81
Rasio CN 44,04
3,54 1,70
2,06 Berdasarkan analisa proksimat tersebut, diperlukan kombinasi substrat untuk membuat
media dengan nisbah CN = 5 bagi pembuatan inokulum kapang. Hal ini dikarenakan untuk membuat inokulum dibutuhkan kandungan nitrogen yang cukup serta kandungan karbon yang
tidak terlalu tinggi. Hal ini diperkuat oleh Peppler 1979, yang menyatakan bahwa untuk pertumbuhan kapang, nitrogen sangat dibutuhkan sebagai stimulan dalam pertumbuhan kapang
sehingga dihasilkan spora yang banyak, sedangkan karbon dibutuhkan sebagai sumber energi dengan cara melakukan proses pemecahan karbohidrat yang ada pada bahan sehingga diperoleh
energi.
Substrat onggok digunakan sebagai komponen substrat utama sumber karbon, sedangkan sumber protein diperoleh dari bekatul, bungkil kacang tanah dan ampas tahu. Substrat tersebut
dikombinasikan dengan berdasarkan penghitungan yang dilakukan secara subtitusi yang dapat dilihat pada Lampiran 2. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa perbandingan onggok
dengan bekatul adalah 1,86 : 7,43, perbandingan onggok dengan bungkil kacang tanah adalah 4,02 : 3,50 , serta perbandingan onggok dengan ampas tahu adalah 3,61 : 4,71. Hasil perhitungan
untuk setiap jenis kombinasi substrat dapat dilihat pada Tabel 5.
31
Tabel 5. Hasil perhitungan komposisi campuran substrat inokulum dengan rasio CN = 51
Komponen Onggok+bekatul b.k
Onggok+Bungkil Kacang Tanah b.k
Onggok+Ampas Tahu b.k
Persentase bobot 1,86 : 7,43
4,02 : 3,50 3,61: 4,71
Abu 10,50 3,56
2,81 Protein 10,76
13,31 12,03
Lemak 13,14 10,91
3,60 Serat Kasar
11,78 5,71
21,41 Karbohidrat
by difference 53,81 66,51 60,16
2. Pembuatan Inokulum