23
4. Bekatul
Menurut Nursalim dan Razali 2007, bekatul adalah lapisan luar dari beras yang terlepas saat proses penggilingan gabah. Bekatul umumnya berwarna krem atau cokelat muda.
Kulit padi terdiri atas hull yang merupakan kulit bagian terluar dan bekatul yang merupakan kulit bagian dalam atau selaput biji. Bekatul terdiri atas beberapa lapisan, yaitu pericarp, seed coat,
nucellus dan aleurone. Secara umum, dari hasil proses penggilingan padi menghasilkan bekatul
sebanyak 8-12 dari total bobot padi yang digiling, sehingga produksi bekatul halus dari penggilingan padi di Indonesia mencapai 4-6 juta ton per tahun. Komposisi kimia bekatul dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi kimia ampas tapioka, bungkil kacang tanah, ampas tahu dan bekatul
Komponen Kandungan
Ampas Tapioka
b.k Bungkil Kacang
Tanah b.b
Ampas Tahu b.k
Bekatul b.b
Abu 1,88 7
7,48 1,60 Serat Kasar
17,95 12
24,91 1,69 Lemak Kasar
0,00 3,5
5,92 1,09 Protein Kasar
2,21 46
21,26 8,77 Karbohidrat
64,8 -
59,57 84,36 Keterangan : = maksimum, = minimum
Sumber: Lahoni 2003, SNI 01-4228-1996, Lahoni 2003 dan Nursalim 2007
E. NISBAH CN
Kapang memerlukan kandungan karbon dan nitrogen untuk energi dan membantu dalam pertumbuhan sel-sel kapang. Perbandingan kandungan karbon dan nitrogen di dalam media disebut
sebagai nisbah CN. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Walker 1999, bahwa ada beberapa dasar penting untuk mempersiapkan media, yaitu:
1. Komposisi bahan: Kemurnian, perbandingan karbon dan nitrogen, perbedaan variasi tiap bagian,
tersedianya nutrisi bagi pertumbuhan mikroba. 2.
Pengaruh dari perbedaan pencampuran tiap bahan, pH yang dibutuhkan sebelum dan sesudah sterilisasi, efek sterilisasi pada mineral dan garam.
3. Perubahan pada media sebelum inokulasi, suhu, aerasi, pengadukan dan penggunaan antifoam.
Komposisi nisbah CN media yang optimum untuk pertumbuhan mikroba dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Komponen elemen-elemen yang dibutuhkan oleh mikroba untuk hidup
Elemen Bakteri b.k
Khamir b.k Jamur b.k
Karbon 50-53 45-50
40-63 Nitrogen 12-15
7,5-11 7-10
Hidrogen 7 7
- Fosfor 2-3
0,8-2,6 0,4-4,5
Sulfur 0,2-1 0,01-0,24
0,1-0,5 Kalium 1-4,5
1-4 0,2-2,5
Natrium 0,5-1 0,01-0,1
0,02-0,5 Kalsium 0,01-1,1
0,1-0,3 0,1-1,4
Magnesium 0,1-0,5 0,1-0,5 0,1-0,5
Khlorida 0,5 -
- Besi 0,02-0,2
0,01-0,5 0,1-0,2
Sumber: Doelle et al. 1992
24
F. TONGKOL JAGUNG
Tongkol jagung merupakan limbah dari jagung yang telah dipipil dan biasa digunakan untuk bahan tambahan pakan ternak Irawadi, 1990. Karakteristik dan komposisi kimia tongkol jagung
disajikan pada Tabel 3. Tongkol jagung biasanya digunakan sebagai sumber hijuan pada pakan ternak ruminansia
dikarenakan mengandung serat kasar yang tinggi. Kadar serat pada tongkol jagung terdiri atas lignin, hemiselulosa dan selulosa. Hal inilah yang menyebabkan tongkol jagung merupakan media yang tepat
untuk dihidrolisis dengan menggunakan kapang yang menghasilkan enzim selulolitik Parakkasi, 1999.
Tabel 3. Karakteristik dan komposisi kimia tongkol jagung
Komponen Kandungan b.b
Air 9,4 Abu 1,5
Protein kasar 2,5
Lemak kasar 0,5
Serat kasar 32
Lignin 6 Hemiselulosa 36
Selulosa 41 Sumber : Johnson 1991
G. PAKAN TERNAK