Mekanisme Antioksidan Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif Bintang Laut Culcita sp.
menyumbangkan atom H, misalnya vitamin E. Tipe kedua yaitu pereduksi, dengan mentransfer atom H atau oksigen, atau bersifat pemulung, misalnya
vitamin C. Tipe ketiga yaitu pengikat logam, mampu mengikat zat peroksidan, seperti Fe
2+
dan Cu
2+
, misalnya flavonoid. Keempat adalah antioksidan sekunder, mampu mendekomposisi hidroperoksida menjadi bentuk stabil, pada manusia
dikenal SOD, katalase, dan peroksida Hariyatmi 2004. Antioksidan sekunder seperti asam sitrat, asam askorbat, dan esternya,
sering ditambahkan pada lemak dan minyak sebagai kombinasi dengan antioksidan primer. Kombinasi tersebut dapat member efek sinergis sehingga
menambah keefektifan kerja antioksidan primer. Antioksidan sekunder ini bekerja dengan satu atau lebih mekanisme berikut a memberikan suasana asam pada
medium sistem makanan, b meregenerasi antioksidan utama, c mengkelat atau mendeaktifkan kontaminan logam prooksidan, d menangkap oksigen, e
mengikat singlet oksigen dan mengubahnya ke bentuk triplet oksigen Pratt 1992. Enzim antioksidan dibentuk dalam tubuh, yaitu superoksida dismutase
SOD, glutation peroksida, katalase, dan glutation reduktase. Sedangkan antioksidan yang berupa mikronutrien dikenal tiga yang utama, yaitu β-karoten,
vitamin C, dan vitamin E Shahidi 1997 dalam Hariyatmi 2004. Vitamin E yang larut dalam lemak ini merupakan antioksidan yang
melindungi PUFAs dan komponen sel serta membran sel dari oksidasi oleh radikal bebas. Antioksidan alami mampu melindungi tubuh terhadap kerusakan
yang disebabkan spesies oksigen reaktif, mampu menghambat terjadinya penyakit degeneratif, serta mampu menghambat peroksida lipid pada makanan Hariyatmi
2003.