Senyawa Aktif Bintang Laut

tersebut memanjang, mencengkeram sekali lagi. Bintang laut juga menggunakan kaki tabungnya untuk menjerat mangsa, antara lain remis dan tiram Lariman 2011. Bintang laut sebagaimana anggota filum echinodermata lainnya mempunyai susunan tubuh bersimetri lima pentraradial simetri, tubuh berbentuk cakram yang di dalamnya terdapat sistem pencernaan, sistem respirasi, dan sistem saraf. Tubuh dilindungi oleh lempeng kapur berbentuk perisai ossicles. Mulut dan anus terletak di sisi yang sama yaitu di sisi oral Safitri 2010. Kehadiran bintang laut biru Linckia laevigata dan bintang bantal Culcita novaeguinenae merupakan pemandangan umum pada ekosistem terumbu karang. Bintang laut pemakan poli karang Acanthaster planci relatif jarang dijumpai di perairan ini. Penelitian bintang laut di Indonesia masih jarang dilakukan. Informasi kelompok hewan ini biasanya merupakan hasil studi ekologi dan dipublikasikan sebagai bagian dari filum Echinodermata Aziz dan Al-Hakim 2007.

2.2 Senyawa Aktif Bintang Laut

Senyawa aktif dari bintang laut masih terbatas pada penemuan senyawa yang belum diketahui aktivitasnya. Chludil et al. 2000 menyatakan bahwa bintang laut memiliki komponen bioaktif berupa saponin. Saponin diperoleh dari isolasi bintang laut Anasterias minuta yang memiliki kemampuan sebagai sitotoksik, hemolisis, antifungi, dan antiviral. Isolasi dan purifikasi dari ekstrak bintang laut ini menghasilkan senyawa steroidal glikosid yang memiliki kemampuan sebagai antifungi. Struktur kimia dari steroidal glikosid dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Struktur kimia dari steroidal glikosid Sumber: Maier et al. 2007 Senyawa aktif saponin secara fisiologi telah dipelajari dari bintang laut dan timun laut. Senyawa aktif dari bintang laut dan timun laut tidak dapat digunakan sebagai obat karena dapat membuat sel menjadi lisis. Glycosylated ceramides dan saponin merupakan metabolit utama dari echinodermata. Senyawa imbricatine dari bintang laut Dermasterias imbricata merupakan alkaloid benzyltetrahydroisoquinolone pertama yang dihasilkan pada sel manusia Samuel et al. 2011. Wang et al. 2003 menemukan komponen aktif saponin yang diisolasi dari bintang laut Certonardoa semiregularis yaitu senyawa certonardosides. Bintang laut ini diambil dari pantai di Pulau Komun Korea. Senyawa aktif dari bintang laut Certonardoa semiregularis memiliki aktivitas sebagai sitotoksik dan antimikroba. Samuel et al. 2011 menyatakan, senyawa imbricatine, benzyltetrahydroisoquinolone, lysastroside, dan certonardosides memiliki fungsi sebagai antiviral dan anti-HIV. Hasil penelitian Maier et al. 2007 menyatakan bahwa asterosaponin memiliki potensi aktivitas biologis yang berguna sebagai sitotoksik, hemolisis, dan sitostatis. Aktivitas antifungi diperoleh dari komponen dua sulfated hexaglycosides dan dua sulfated polyhydroxylated steroidal xylosides yang diisolasi dari bintang laut Patagonia Anasterias minuta.

2.3 Ekstraksi