2.9 Kromatografi Lapis Tipis
Kromatografi  lapis  tipis  merupakan  kromatografi  serapan  dimana  fase diam berupa zat padat yang disebut adsorben penyerap dan fase gerak berupa zat
cair yang  disebut  larutan  pengembang. Campuran  yang  akan  dipisah,  berupa larutan,  ditotolkan  berupa  bercak.  Setelah  plat  atau  lapisan  diletakkan dalam
bejana  tertutup  rapat  yang  berisi  larutan  pengembang  yang  cocok  fase gerak, pemisahan  terjadi  selama  perambatan  kapiler  pengembangan. Senyawa  yang
tidak  berwarna  harus  ditampakkan  dideteksi. Pemisahan senyawa  aktif ekstrak
bintang laut dapat menggunakan teknik kromatografi lapis tipis KLT. Teknik ini merupakan  suatu  cara  pemisahan  komponen  senyawa kimia  di  antara  dua fase,
yaitu fase gerak dan fase diam Kartasubrata 1987 dalam Hanani et al. 2005. Teknik  tersebut  hingga  saat  ini  masih  digunakan  untuk  mengidentifikasi
senyawa-senyawa  kimia,  karena  murah,  sederhana, serta  dapat  menganalisis beberapa  komponen  secara serempak. Teknik  standar  dalam  melaksanakan
pemisahan  dengan  KLT  diawali  dengan  pembuatan  lapisan tipis  adsorben  pada permukaan plat kaca. Tebal lapisan bervariasi, bergantung pada analisis yang akan
dilakukan  kualitatif  atau  kuantitatif. Pemisahan  komponen  kimia  dari  ekstrak kasar secara KLT  bertujuan  untuk  mengetahui  komponen-komponen yang
terdapat  dalam  ekstrak  tersebut  Marliana et al. 2005. Percobaan  dibuat dengan berbagai eluen untuk menghasilkan pemisahan senyawa fraksi yang terbaik.
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian  dilaksanakan  pada  bulan Februari 2012  sampai Juli 2012. Pengambilan  sampel  dilakukan  di Perairan  Lampung  Selatan,  analisis  aktivitas
antioksidan  dilakukan  di Laboratorium  Karakteristik  Bahan  Baku, analisis fitokimia  di Laboratorium Mikrobiologi Hasil  Perairan,  dan Laboratorium
Biokimia Hasil  Perairan, Departemen  Teknologi  Hasil  Perairan, Fakultas Perikanan dan  Ilmu Kelautan;  Laboratorium Kimia Analitik, Departemen  Kimia,
Fakultas  Matematika  dan  Ilmu  Pengetahuan  Alam;  dan  Laboratorium  Biologi- Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian Bogor.
3.2 Bahan dan Alat