39
Pada stasiun 3 Caulerpa racemosa selain berasosiasi dengan ekosistem terumbu karang, Caulerpa racemosa juga berasosiasi dengan lamun. Komunitas padang
lamun memang tidak seindah terumbu karang, tetapi komunitas lamun ini memiliki peranan yang sama pentingnya dengan ekosistem terumbu karang baik secara
ekologis maupun secara ekonomis. Dan bagi rumput laut seperti Caulerpa komunitas lamun secara ekologis memiliki fungsi penting yaitu mengikat sedimen dan
menstabilkan subtrat yang lunak, dengan sistem perakaran yang padat dan saling menyilang. Dari hasil pengamatan di lapangan pada stasiun 1 dan 2 tidak
ditemukan komunitas lamun sedangkan pada stasiun 3 terdapat komunitas lamun. Di stasiun 3 lamun jenis Enhalus sp, adalah jenis yang paling dominan. Lamun
ini tampak tumbuh bersama dengan Caulerpa dan juga Halimeda Gambar 11.
Gambar 11 Caulerpa racemosa ditengah komunitas lamun
4.1.2 Hewan herbivora
Alga laut di perairan akan mempengaruhi eksistensi dan komposisi dari biota yang bersifat herbivora demikian pula sebaliknya. Hasil pengamatan di
lapangan menunjukkan bahwa di stasiun 1 dan 2 biota herbivora yang ditemukan saat pengamatan adalah penyu. Dimana dalam empat kali pengamatan, tiga kali
dilihat kehadiran penyu di stasiun 2 dengan jumlah 2-3 ekor. Sedangkan di stasiun 1 hanya sekali terlihat penyu dengan jumlah 2 ekor. Kehadiran penyu di
stasiun 1 dan 2, dimana di kedua stasiun ini tidak tumbuh alga lain selain rumput laut Caulerpa racemosa mengindikasikan bahwa Caulerpa racemosa di stasiun 1
dan 2 merupakan target serangan penyu.
40
Pada stasiun 3 biota herbivora yang ditemukan saat pengamatan lebih beragam yaitu ikan baronang dan bulu babi. Pada stasiun 3 Caulerpa racemosa
hidup bersama tanaman laut lain, sehingga di stasiun 3 ini Caulerpa racemosa bukanlah menjadi satu-satunya target utama serangan hewan herbivora.
Pemangsaan oleh hewan herbivora di stasiun ini lebih dimungkinkan oleh faktor preferensi hewan herbivora. Pemangsaan terhadap komposisi hewan herbivora di
setiap stasiun ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Komposisi hewan herbivora di setiap stasiun
Lokasi Jenis hewan herbivora
Jumlah
Stasiun 1 Penyu
Stasiun 2 Penyu
Stasiun 3 Ikan baronang, bulu babi
Kemampuan Caulerpa racemosa untuk menghasilkan zat toxic yaitu caulerpenyne, membuat Caulerpa racemosa memiliki sedikit pemangsa. Bulu
babi Diadema antillarum, yang bersifat endemis di Karibia, dapat
mengkomsumsi Caulerpa racemosa Morrison 1988 in CWG 2005, meskipun itu bukan makanan yang paling disukainya Williams 2004. Kematian masal bulu
babi di Teluk Discovery, Jamaika menyebabkan meningkatnya kelimpahan Caulerpa racemosa di Teluk Discovery ini. Hal ini menunjukkan pentingnya
tekanan herbivora dalam mengatur kelimpahan Caulerpa racemosa Morrison, 1988 in CWG 2005.
Menurut Paul 1986 ikan tropis seperti parrotfish Scaridae dan surgeonfish Acanthuridae telah sukses beradaptasi dalam memangsa beberapa
spesies Caulerpa. begitu pula dengan herbivora invetebrata Walters 2004. Sebaliknya vetebrata dan invetebrata di daerah subtropis ditemukan mudah sekali
terkena senyawa toksik dari Caulerpa caulerpenyne dan tidak dapat memangsa Caulerpa Paul 1986. Keberadaan hewan herbivora berpengaruh terhadap
antioksidan didukung oleh pernyataan Mitchell 2006 proses sebelum pemanenan yang mempengaruhi antioksidan pada tanaman terbagi menjadi 2
yaitu 1. Faktor Endogenous : genotif, kematangan saat panen, dan distribusi jaringan 2. Faktor Eksogenous : iklim, paparan sinar matahari, stress pathogen,
hewan herbivora, lingkungan mikro dan praktek agronomi.
41
4.1.3 Parameter fisik kimia perairan