3
2006 dan antioksidan pada Hypericum brasiliense dipengaruhi oleh suhu, tekanan air, dan intensitas cahaya Abreu, 2005 in Moore et al. 2006.
Caulerpa racemosa merupakan salah satu sumberdaya perairan yang terdapat di Indonesia yang keberadaannya belum dimanfaatkan secara optimal,
padahal menurut Santoso et al. 2002 Caulerpa racemosa dari Indonesia memiliki kandungan serat makanan tak larut yang lebih tinggi dibandingkan
Caulerpa racemosa dari Jepang. Disamping itu Caulerpa racemosa memiliki kemampuan menghasilkan
metabolit sekunder yang berpotensi sebagai sumber antioksidan. Sifat Caulerpa racemosa yang aman dikonsumsi dan telah dimanfaatkan sebagai bahan pangan
sayuran oleh sebagian masyarakat pesisir memungkinkan rumput laut ini untuk dieksplorasi sebagai sumber antioksidan alami. Penentuan aktivitas antioksidan
pada Caulerpa racemosa dapat meningkatkan nilai manfaat dari rumput laut ini. Namun hingga saat ini pengkajian antioksidan pada rumput laut Caulerpa
racemosa sangat terbatas. Karena itu dalam penelitian ini karakteristik Caulerpa racemosa dan pengaruh lingkungan perairan terhadap antioksidan Caulerpa
racemosa akan dipelajari. Dimana pada penelitian ini, Caulerpa racemosa yang dipelajari berasal dari Teluk Hurun Lampung.
1.2 Perumusan Masalah
Caulerpa racemosa adalah rumput laut hijau yang ditemukan terutama di daerah tropis dan ada sebagian yang juga ditemukan di daerah subtropis.
Caulerpa racemosa ditemukan tumbuh pada daerah terumbu karang, menempel pada substrat karang, atau pasir-ruble. Caulerpa racemosa bersifat edible atau
dapat dikonsumsi yaitu sebagai sayuran segar atau lalap. Meskipun Caulerpa racemosa bersifat edible dan terdapat di perairan Indonesia, konsumen Caulerpa
racemosa masih terbatas pada keluarga nelayan atau masyarakat pesisir. Terbatasnya konsumen Caulerpa racemosa di Indonesia mungkin dapat
disebabkan karena kurangnya informasi mengenai Caulerpa racemosa. Padahal Caulerpa racemosa dari Indonesia memiliki kandungan serat makanan tak larut
yang lebih tinggi dibandingkan Caulerpa racemosa dari Jepang Santoso et al. 2002. Serat makanan tidak larut mengandung selulosa dan hemiselulosa yang
4
memerankan peran penting dalam mencegah konstipasi, colitis dan haemmorhoid. Disamping itu Caulerpa racemosa juga dapat menghasilkan metabolit sekunder
termasuk antioksidan. Antioksidan sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia, antioksidan dapat menghambat atau mencegah kerusakan oksidatif yang terjadi
pada tubuh manusia. Pada tanaman darat diketahui bahwa antioksidan adalah bagian dari metabolit sekunder yang keberadaannya dipengaruhi oleh berbagai
faktor baik faktor biotik maupun abiotik. Antioksidan ini umumnya terbentuk sebagai respon terhadap tekanan lingkungan. Selain oleh lingkungan retensi
antioksidan dalam bahan pangan juga dipengaruhi oleh proses pengolahannya. Teluk Hurun berada di wilayah pantai barat Teluk Lampung, Sumatera
Selatan. Teluk Hurun merupakan perairan semi tertutup dimana dua buah sungai mengalir ke perairan ini. Di perairan ini terdapat aktivitas marikultur diantaranya
budidaya kerang mutiara, rumput laut, budidaya kerapu dan ikan lainnya dengan jaring terapung baik milik perusahaan swasta, masyarakat maupun instansi riset
milik pemerintah. Secara umum perairan ini mendapat tekanan ekologis akibat pemanfaatan yang semakin meningkat, dan fungsi perairan itu sendiri sebagai
tempat rekreasi dan sarana transportasi. Di Teluk Hurun Caulerpa racemosa tumbuh secara alami namun tidak dimanfaatkan oleh masyarakat.
Keberadaan antioksidan dapat menjadi nilai tambah bagi Caulerpa racemosa. Terutama pada zaman sekarang ini dimana para ilmuwan menaruh
perhatian besar terhadap antioksidan alami untuk alasan kesehatan. Namun hingga saat ini penelitian mengenai kandungan antioksidan terutama pada tanaman laut
masih terbatas pada karakteristik antioksidannya, dan penelitian mengenai hubungan antioksidan dan faktor lingkungan belum banyak dikaji, meskipun pada
tanaman darat diketahui terdapat hubungan yang erat antara antioksidan dan lingkungan. Hingga saat ini penelitian mengenai Caulerpa racemosa masih
terbatas, padahal rumput laut ini jelas dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Penelitian masih didominasi oleh rumput laut yang memiliki kandungan
fikokoloid seperti cotonii atau sargassum. Berdasarkan hal tersebut diatas diperoleh rumusan permasalahan sebagai berikut :
a. Bagaimana aktivitas antioksidan Caulerpa racemosa pada perairan Teluk
Hurun yang mengalami tekanan ekologis dari manusia.
5
b. Apakah lingkungan perairan mempengaruhi aktivitas antioksidan Caulerpa
racemosa. c.
Bagaimana karakteristik antioksidan Caulerpa racemosa.
1.3 Tujuan Penelitian