2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Persepsi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. Krech dan Cruthfield dalam Rakhmat 2005 menyebutnya faktor fungsional dan faktor
struktural. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: a.Faktor Fungsional: Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman
masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk dalam faktor-faktor personal. Persepsi tidak ditentukan oleh jenis atau bentuk stimuli, tetapi
karakteristik orang yang memberikan respon pada stimuli tersebut. b. Faktor Struktural: Faktor struktural berasal dari sifat stimuli fisik dan
efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Selain faktor kebutuhan di atas, Leavitt 1978 juga menyatakan bahwa cara
individu melihat dunia adalah berasal dari kelompoknya serta keanggotaannya dalam masyarakat. Artinya, terdapat pengaruh lingkungan terhadap cara individu
melihat dunia yang dapat dikatakan sebagai tekanan-tekanan sosial.
2.4 Partisipasi
2.4.1 Pengertian Partisipasi
Definisi partisipasi sangat beragam. Menurut Nasdian 2003, partisipasi adalah proses aktif dimana inisiatif diambil oleh masyarakat sendiri, dibimbing
oleh cara berfikir mereka sendiri, dengan menggunakan sarana dan proses lembaga dan mekanisme dimana mereka dapat melakukan control efektif.
Definisi ini member pengertian bahwa masyarakat diberi kemampuan untuk mengelola potensi yang dimiliki secara mandiri. Partisipasi komunitas dalam
pengembangan masyarakat adalah suatu proses bertingkat dari pendistribusian kekuasaan pada komunitas sehingga mereka memperoleh control lebih besar pada
hidup mereka sendiri. Menurut Cohen dan Uphoff 1980 dalam Nasdian 2003, keterlibatan
masyarakat dimulai dari tahap pembuatan keputusan, penerapan keputusan, dan penikmatan hasil.
2.4.2 Jenis Partisipasi
Cohen dan Uphoff 1977 dalam Nasdian 2003 membagi bentuk keterlibatan
masyarakat yang
menunjukkan adanya
partisipasi dalam
pembangunan, yaitu sebagai berikut: 1. Partisipasi dalam pembuatan keputusan, yaitu masyarakat terlibat dalam
memutuskan program proyek apa yag cocok bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
2. Partisipasi dalam penerapan kegiatan, yaitu masyarakat ikut serta melaksanakan program proyek yang sudah ditetapkan oleh mereka
sendiri 3. Partisipasi dalam menikmati hasil, yaitu masyarakat ikut memanfaatkan
hasil-hasil proyek yang telah mereka kerjakan. 4. Partisipasi dalam evaluasi, yaitu masyarakat ikut mengevaluasi dan
menilai berhasil tidaknya sebuah programproyek yangmereka kerjakan. Berdasarkan pernyataan diatas, tipe-tipe partisipasi didasarkan atas tahap-
tahap kegiatan,
yang dapat
digolongkan antara
lain tahap
perencanaan,pelaksanaan, menikmati hasil, dan evaluasi. Bentuk sumbangan dapat digolongkan, antara lain pikiran, tenaga, waktu, dan modal.
2.4.3 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi
Beberapa faktor yag mempengaruhi partisipasi masyarakat menurut Pangestu 1995 adalah sebagai berikut:
1. Faktor internal, yaitu mencakup karakteristik individu yang dapat mempengaruhi individu tersebut untuk berpartisipasi dalam suatu
kegiatan. Karakteristik individu mencakup umur, tingkat pendidikan jumlah beban keluarga, jumlah pendapatan, dan pengalaman berkelompok.
2. Faktor eksternal, meliputi hubungan yang terjalin antara pihak mengelola proyek dengan sasaran dapat mempengaruhi partisipasi karena sasaran
akan dengan sukarela terlibat dalam suatu proyek jika sambutan pihak pengelola positif dan mengutungkan mereka. Bila didukung dengan
pelayanan pengelola kegiatan yang positif dan tepat dibutuhkan oleh sasaran, maka sasaran itu ragu-ragu berpartisipasi dalam proyek tersebut.
Menurut Silaen 1998, semakin tua umur seseorang maka penerimaannya terhadap hal-hal baru semakin rendah. Hal ini karena orang yang masuk dalam
golongan tua cenderung selalu bertahan dengan nilai-nilai lama sehingga diperkirakan sulit menerima hal- hal yang bersifat baru. Faktor jumlah beban
keluarga, menurut Ajiswarman 1996, menunjukkan bahwa semakin besar jumlah beban kelurga menyebabkan waktu untuk berpartisipasi dalam kegiatan
akan berkurang karena sebagian besar waktunya digunakan untuk mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan keluarga.
Murray dan Lappin 1976 menyatakan bahwa lama tinggal adalah faktor internal yang mempengaruhi partisipasi. Semakin lama tinggal di suatu tempat,
semakin besar rasa memiliki dan perasaan dirinya sebagai bagian dari lingkungan, sehingga timbul keinginan untuk selalu menjaga dan memelihara lingkungan
dimana dia tinggal. Selain faktor pendorong terdapat pula faktor-faktor penghambat partisipasi
antara lain adalah masalah struktural. Menurut Nasdian 2003 masalah struktural mengalahkan lapisan bawah terhadap interest pribadi aparatur pemerintah yang
lebih kuat. Selain masalah struktural, faktor lain yang menghambat partisipasi masyarakat adalah budaya yang tumbuh dalam masyarakat, yaitu sikap
masyarakat yang pasrah terhadap nasib dan terlalu lama tergantung kepada pemimpin sehingga masyarakat kurang kreatif. Budaya tersebut secara langsung
dapat mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran
Penerapan CSR oleh perusahaan dapat diwujudkan dengan bentuk program charity, philantrophy, dan pengembangan masyarakat. Untuk melihat
keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan CSR, dapat dilakukan analisis terhadap persepsi yang diberikan oleh masyarakat dan tingkat partisipatif
masyarakat dalam mengikuti program CSR yang diadakan oleh perusahaan tersebut. Persepsi masyarakat, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Leavit
1978, sebenarnya merupakan pandangan terhadap suatu hal yang dialami masing-masing individu. Persepsi individu tersebut dipengaruhi oleh faktor dari
dalam dirinya faktor individu dan faktor yang berasal dari luar dirinya atau lingkungannya faktor lingkungan. Faktor individu yang akan dikaji dalam
penelitian ini antara lain kebutuhan, karakteristik sosial ekonomi. Adapun faktor lingkungannya antara lain kelompok sosial, dampak aktivitas perusahaan sosial,
ekonomi. Dalam analisis tingkat pertisipasi masyarakat dilihat dari peran serta
masyarakat dalam tahapan pelaksanaan CSR, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pemanfaaatan hasil,dan evaluasi. Terdapat faktor yang mempengaruhi seseorang
atau kelompok untuk berperan serta dalam kegiatan tersebut yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan karakteristik individu yang
mempengaruhi partisipasi meliputi usia, tingkat pendidikan,pendapatan, dan lama tinggal. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi partisipasi yaitu faktor
yang terdapat di luar responden yang dapat memotivasi atau mendorong
responden untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan CSR yang diadakan. Yaitu
metode pelaksanaan, serta pelayanan yang diberikan dari pelaksanaan kegiatan CSR yang diadakan perusahaan.
Kegiatan CSR yang dilakukan oleh suatu perusahaan akan berdampak pada perusahaan itu sendiri dan pada masyarakat yang tinggal di lokasi
pelaksanaan CSR. Dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat diantaranya adalah peningkatan taraf hidup dan kelembagaan berkelanjutan.