Kategori Intensitas
Jumlah Responden Orang
Persentase Responden Rendah
24 11
35 Sedang
25 -50 28
46,67 Tinggi
51-100 21
18,33 Total
60 100
Secara keseluruhan tingkat partisipasi masyarakat yang diwakili oleh responden pada penelitian ini termasuk kategori sedang dikarenakan belum semua
warga mau ikut berpartisipasi secara aktif, Setelah diadakan wawancara mendalam pada warga sekitar yang tidak ikut serta dalam kegiatan atau yang tidak
terlibat secara keseluruhan member alasan bahwa mereka harus bekerjandemi memenuhi kebutuhan keluarga yang tentunya mereka lebih anggap penting
disbanding untuk ikut serta pada kegiatan ini. Selain itu, rata- rata kondisi ekonomi warga disekitar perusahaan tergolong pada kategori menengah kebawah.
Juga mempengaruhi tingkat partisipasi responden. Responden yang berpartisipasi tinggi adalah warga yang aktif dalam setiap
tahapan kegiatan mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, menikmati hasil, hingga evaluasi. Pada tahap perencanaan mereka ikut serta hadir pada pertemuan
sosialisasi dan mereka bertanya maupun member usul pendapat. Pada tahap pelaksanaan, mereka aktif mengikuti pengarahan, mencari alat dan bahan untuk
kegiatan, dan ikut melakukan praktek pembuatan pupuk dan menanam benih tumbuhan yang diberikan pada kelompok tani yang juga dibentuk oleh
perusahaan. Pada tahap menikmati hasil mereka mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan, serta hasil dari tanaman yang mereka tanam dari bibit yang diberikan perusahaan. Meski usaha ternak belum menunjukkan hasil yang nyata,
tapi mereka mengaku senang dengan hasil yang didapat. Pada tahap evaluasi, meski semua warga tampak ikut serta dalam kegiatan ini, namun warga yang
berpartisipasi terbilang tinggi pada tahapan ini. Mereka menyatakan memiliki kesempatan untuk menyampaikan keluhan, dan pandangan mereka setelah
diadakannya kegiatan.
5.5 Kecenderungan hubungan karakteristik responden dengan persepsi
dan partisipasi pada kegiatan CSR PT. WKS
Untuk melihat kecenderungan hubungan karakteristik terhadap persepsi, dilihat melalui kurva estimasi linier oleh masing-masing karakteristik terhadap
persepsi dan partisipasi masyarakat. Tabel 20 Kecenderungan hubungan karakteristik responden dengan persepsi
Karakteristik responden Kecenderungan hubungan
Kecenderungan hubungan dengan persepsi
dengan partisipasi Usia
Positif Positif
Tingkat pendidikan Positif
Negatif Jumlah anggota keluarga
Positif Negatif
Jenis kelamin Negatif
Negatif Jenis pekerjaan
Positif Negatif
Pendapatan Positif
Negatif
5.5.1 Hubungan karakteristik usia dengan persepsi dan partisipasi responden
Pengaruh karakteristik usia terhadap persepsi masyarakat dalam aspek ekonomi dan tingkat partisipasi pada pelaksanaan kegiatan CSR oleh perusahaan
menunjukkan hubungan kecenderungan positif, yakni terdapat pengaruh nyata dengan semakin tinggi usia responden, maka persepsi dan partisipasi terhadap
kegiatan CSR dalam semakin baik. Dalam hal ini, responden yang rata-rata berusia di kategori dewasa, lebih banyak memberikan persepsi baik dan tingkat
partisipasi yang cukup tinggi , hal ini juga terkait dengan jumlah responden dilapangan yang mayoritas berada di kategori dewasa 20-50 tahun sebanyak
83,33 dari jumlah responden. Untuk tingkat persepsi masyarakat, kurva menunjukkan usia mempengaruhi persepsi hingga tingkat sedang, sedangkan
untuk tingkat partisipasi masyarakat, pengaruh usia terhadap partisipasi mendekati tingkat partisipasi tinggi.
Persepsi Partisipasi
a b
Gambar 4 Hubungan karakteristik usia dengan a persepsi dan b partisipasi 5.5.2
Hubungan karakteristik tingkat pendidikan responden dengan persepsi dan partisipasi responden
Karakteristik pendidikan menunjukkan hubungan positif dengan persepsi masyarakat, yakni terdapat pengaruh dengan semakin tingginya tingkat
pendidikan responden, akan memberikan persepsi yang semakin baik dalam aspek ekonomi terhadap kegiatan CSR perusahaan. Untuk penilaian tingkat partisipasi
masyarakat, pengaruh pendidikan cenderung negatif, yakni terdapat pengaruh nyata negatif dengan semakin tingginya tingkat pendidikan responden, akan
memberikan partisipasi yang semakin rendah terhadap kegiatan CSR perusahaan.
Persepsi Partisipasi
a b
Gambar 5 Hubungan karakteristik tingkat pendidikan dengan a persepsi dan b partisipasi
Responden yang berpendidikan lebih rendah memberikan persepsi yang
Tingkat pendidikan:
1.TT SD 2. SD
3. SMP 4. SMA
5. PT Kelompok
Usia: 1.21- 30 tahun
2. 31-40 tahun 3. 41-50 tahun
4.51-60 tahun 5.61 tahun
o: penyebaran responden
1 2 3 4 5 1
2 3
4 5
o: penyebaran responden
Kelompok Usia
Kelompok Usia
Kelompok Tingkat
Pendidikan Kelompok
Tingkat Pendidikan
kurang baik terhadap kegiatan CSR namun tetap berpartisipasi dalam kegiatan- kegiatan yang diadakan dari pihak perusahaan terkait dengan penerapan CSR
didaerah tersebut. Sementara itu, responden yang berpendidikan lebih tinggi dalam hal ini kategori SMA hingga Perguruan Tinggi memberikan persepsi yang
cukup baik terhadap kegiatan CSR meski dalam penerapan kegiatan tersebut mereka kurang berpartisipasi. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
mempengaruhi cara berfikir dan cara pandang seseorang dalam menilai terhadap suatu objek secara rasional. Sementara terkait partisipasi yang semakin rendah
seiring dengan
meningkatnya pendidikan
responden, data
dilapangan menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan tinggi secara tidak langsung
terkait dengan pekerjaan yang dijalani lebih menuntut kesibukan yang lebih, sehingga memberikan dampak kepada tingkat partisipasi yang lebih rendah.
5.5.3 Hubungan karakteristik jumlah anggota keluarga dengan persepsi dan
partisipasi responden
Pengaruh jumlah anggota keluarga responden dengan persepsi terhadap manfaat ekonomi dari kegiatan CSR oleh perusahaan menunjukkan hubungan
yang positif. Dalam hal ini terdapat pengaruh dengan semakin banyaknya anggota keluarga responden maka persepsi yang diberikan oleh responden tersebut akan
bertambah baik.
Persepsi Partisipasi
a b
Gambar 6 Hubungan karakteristik jumlah anggota keluarga dengan a persepsi dan b partisipasi
Sementara itu, pengaruh jumlah anggota keluarga responden terhadap
Jumlah anggota keluarga orang:
1. Kecil 4 2. Sedang
5 x 7 3. Besar 8
2 3 2
3 2 3
o: penyebaran responden
Kelompok jumlah
anggota keluarga
Kelompok jumlah
anggota keluarga
tingkat partisipasi dalam kegiatan CSR oleh perusahaan menunjukkan trend negatif lemah. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat sedikit pengaruh dengan
semakin sedikit anggota keluarga responden maka partisipasi yang diberikan oleh responden tersebut akan semakin baik.
Sesuai dengan fakta dilapangan bahwa responden yang memiliki anggota keluarga lebih sedikit lebih banyak ikut serta dalam kegiatan CSR PT. WKS
dibandingkan dengan responden yang memiliki anggota keluarga yang lebih banyak. Hal ini menurut Ajiswarman 1996 yang menyatakan bahwa semakin
besar beban keluarga menyebabkan waktu untuk berpartisipasi dalam kegiatan akan berkurang, karena sebagian besar waktunya digunakan untuk mencari nafkah
demi memenuhi kebutuhan keluarga. 5.5.4
Hubungan karakteristik jenis kelamin dengan persepsi dan partisipasi responden
Pengaruh jenis kelamin responden dengan persepsi dalam aspek ekonomi terhadap kegiatan CSR perusahaan menunjukan hubungan negatif, yakni terdapat
pengaruh yang terlihat dalam hubungan antara jenis kelamin laki-laki lebih memberikan persepsi baik dibandingkan jenis kelamin perempuan.
Persepsi Partisipasi
a b
Gambar 7 Hubungan jenis kelamin dengan a persepsi dan b partisipasi Begitu pula halnya dengan pengaruh jenis kelamin responden dalam
keikutsertaan dan partisipasi terhadap kegiatan CSR perusahaan menunjukan hubungan negatif kuat, yakni terdapat sedikit pengaruh yang terlihat dalam
hubungan antara jenis kelamin perempuan lebih memberikan partisipasi baik
Kategori Jenis kelamin:
1. Laki-laki 2. Perempuan
o: penyebaran responden
Kelompok jenis kelamin
Kelompok Jenis
kelamin
dibandingkan jenis kelamin laki-laki. Namun hal ini tidak dapat dijadikan patokan, karena dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dimana
tidak dibatasinya jumlah responden baik dari jenis kelamin laki-laki maupun perempuan.
Hal ini juga terkait dengan perspektif masyarakat mengenai peran gender dan posisi sosial masyarakat. Dalam kehidupan masyarakat pedesaan masih
memegang kepercayaan istri hanya berada dirumah dan mengurusi pekerjaan rumah sedangkan suami bekerja mencari nafkah dan memiliki kegiatan diluar
rumah dengan porsi lebih banyak dibandingkan wanita. 5.5.5
Hubungan karakteristik jenis pekerjaan dengan persepsi dan partisipasi responden
Pengaruh karakteristik jenis pekerjaan dengan persepsi masyarakat dalam aspek ekonomi pada pelaksanaan kegiatan CSR oleh perusahaan menunnjukkan
hubungan positif, yakni terdapat pengaruh dengan semakin tinggi kode karakteristik jenis pekerjaan dalam hal ini yaitu kategori lain-lain guru,
pengusaha, maka persepsinya terhadap kegiatan CSR dalam aspek ekonomi akan semakin baik.
Persepsi Partisipasi
a b
Gambar 8 Hubungan karakteristik jenis pekerjaan dengan a persepsi dan b partisipasi
Demikian pula halnya dengan pengaruh karakteristik jenis pekerjaan terhadap partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan CSR oleh perusahaan
adalah hubungan negatif, yakni terdapat pengaruh dengan semakin rendahnya kode karakteristik jenis pekerjaan dalam hal ini yaitu kategori buruh, maka
Jenis pekerjaan:
1. Buruh 2.Petani
3. Lain- lain
o: penyebaran responden
Kelompok jenis
pekerjaan Kelompok
jenis pekerjaan
partisipasinya terhadap kegiatan CSR semakin baik. Data dilapangan memang menunjukkan bahwa responden yang memiliki pekerjaan selain bertani ban
menjadi buru yaitu pekerjaan lain-lain meliputi: guru, pengusaha, pegawai, karyawan memiliki persepsi terhadap aspek ekonomi yang cukup baik dari
kegiatan CSR yang diadakan. Menurut pengakuan beberapa responden yang berprofesi sebagai
pengusaha bibit menyatakan, justru lapangan pekerjaan lebih tersedia dengan adanya kegiatan CSR yang melakukan kerjasama dengan usaha pembibitan yang
dijalankannya. Sementara itu, memang untuk partisipasi dalam kegiatan CSR lainnya yang juga diadakan oleh PT. WKS, responden yang memiliki pekerjaan
sebagai buruh dan petani yang justru lebih banyak ikut serta. Hal ini terkait dengan ketersediaan waktu yang mereka miliki lebih fleksibel dibandingkan
dengan responden yang berprofesi lainnya seperti guru, dan karyawan. 5.5.6
Hubungan karakteristik tingkat pendapatan dengan persepsi dan partisipasi responden
Faktor karakteristik pendapatan juga terkait erat dengan jenis pekerjaan responden. Seperti yang telah dibahas di bagian pengaruh karakteristik jenis
pekerjaan responden terhadap persepsi dan partisipasi dalam kegiatan CSR. Hubungan pengaruh jumlah pendapatan responden dengan persepsi dalam aspek
ekonomi menunjukkan hubungan yang positif. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat sedikit pengaruh dengan semakin tingginya tingkat pendapatan, maka
akan semakin baik persepsi yang diberikan oleh responden terhadap kegiatan CSR oleh perusahaan.
Persepsi Partisipasi
a b
Gambar 8 Hubungan karakteristik pendapatan dengan a persepsi dan b partisipasi
Sementara itu pengaruh jumlah pendapatan responden terhadap partisipasi menunjukkan hubungan yang negatif. Dengan semakin tinggi tingkat pendapatan,
maka akan rendah partisipasi yang diberikan oleh responden teerhadap kegiatan CSR oleh perusahaan. Faktor pendapatan juga mempengaruhi status sosial
seseorang dalam masyarakat, data dilapangan menunjukkan respoonden yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi memberikan persepsi yang baik karena
mereka berpendapat bahwa kegiatan CSR PT. WKS telah member pengaruh yang cukup baik kepada pendapatan mereka meski tidak signifikan, meski mereka tidak
berpartisipasi aktif dalam kegiatan CSR lain yang diadakan perusahaan.
5.6 Tingkat Pendapatan Masyarakat dan Pengaruh CSR Terhadap