Pengembangan Ekonomi Masyarakat dan Tanggung Jawab Sosial

2.2 Pengembangan Ekonomi Masyarakat dan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan CSR Menurut Saidi 2003 dari upaya pengembangan konsep kedermawanan sosial perusahaan berorientasi pada keberlanjutan kegiatan sosial itu sendiri sehingga mendorong kegiatan bersedekah, kepada pengembangan, dan akhirnya pemberdayaan masyarakat. Tahapan kedermawanan sosial perusahaan diawali dengan bentuk charity yang kemudian mengarah pada philantrophy dan akhirnya menuju corporate citizenship dengan menggunakan karakteristik seperti motivasi, misi, pengelolaan, pengorganisasian, penerima manfaat, kontribusi serta inspirasi. Tabel 1 Karakteristik tahap-tahap kedermawanan sosial Tahapan Charity Philantrophy Corporate Citizenship Motivasi Agama, Tradisi, Adat Norma, etika, dan hukum universal.redistribusi kekayaan Pencerahan diri dan Rekonsiliasi dengan ketertiban sosial Misi Mengatasi masalah sesaat Mencari dan mengatasi akar masalah Memberikan kontribusi kepada masyarakat Pengelolaan Jangka pendek menyelesaikan masalah besar Terencana dan Terorganisir serta terprogram Terinternalisasi dlam kebijakan perusahaan pengorganisasian Kepanitiaan Yayasan Dana abadi: profesionalitas Keterlibatan baik dana maupun sumber dana lain. Penerima Manfaat Orang miskin Masyarakat luas Masyarakat luas dan Perusahaan Kontribusi Hibah sosial Hibah pembangunan Hibahsosial maupun pembangunan keterlibatan sosial. Inspirasi Kewajiban Kepentingan Bersama Sumber: Zam Saidi 2003 “Sumbangan Sosial perusahaan” Profil dan pola distribusinya di Indonesia: Survei 226 Perusahaan di 10 kota oleh PIRAC. Ford Foundation. Hal 130 Dilihat dari Tabel 1, menurut sifatnya sumbangan dapat dibagi atas dua dimensi. Pertama karitas charity yakni memberi bantuan untuk kebutuhan dan kendala yang sifatnya sesaat dan mendesak. Kedua filantropi yaitu sumbangan atau berupa hibah yang ditujukan untuk kegiatan investasi sosial atau kegiatan yang diarahkan pada penguatan kemandirian masyarakat dan umumnya membutuhkan pengelolaan yang sistematis dan terencana Saidi, 2003. Definisi mengenai corporate philantrophy sifatnya lebih eksternal dan kurang melihat aspek internal perusahaan serta pada prinsipnya lebih di asosiasikan dengan cash donation atau sumbangan dalam bentuk tunai. Sementara dalam konteks CSR tidak hanya melihat aspek eksternal, tetapi juga melihat aspek internal perusahaan dan cakupannya jauh lebih luas dari sekedar cash donation. Tahap-tahap dalam penerapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya yaitu: 1. Tahap perencanaan: tahap ini berdiri atas 3 langkah utama yaitu Awareness Building, CSR Manual Building. 2. Tahap Implementasi: tahap ini terdiri atas 3 langkah utama yaitu sosialisasi, pelaksanaan dan internalisasi. 3. Tahap evaluasi: tahap ini perlu dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu untuk mengukur sejauh mana efektifitas penerapan CSR. 4. Pelaporan: tahap ini dilakukan untuk membangun sistem informasi, baik untuk keperluan proses pengambilan keputusan maupun keperluan keterbukaan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Kegiatan CSR secara strategis merencakanakan program yang menghasilkan dampak atau outcome bukan sekadar hasil atau output, sehingga program CSR memiliki manfaat jangka panjang baik bagi organisasi maupun komunitas. Menurut Rogovsky 2000 dalam Wibisono 2007 menunjukkan manfaat program ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat bagi indvidu karyawan: belajar metode alternatif dalam berbisnis, menghadapi tantangan pengembangan dan bisa berprestasi dalam lingkungan baru, mengembangkan keterampilan baru, memperbaiki pengetahuan perusahaan atas komunitas lokal dan member kontribusi bagi komunitas lokal, dan mendapatkan persepsi baru atas bisnis. 2. Manfaat bagi penerima program: mendapatkan keahlian dan keterampilan professional yang tidak dimiliki organisasi atau tidak memiliki dana untuk mengadakannnya, mendapatkan keterampilan manajemen yang membawa pendekatan yang segar dan kreatif dalam memecahkan masalah, dan memperoleh pengalaman dari organisasi besar sehingga melahirkan pengelolaan organisasi seperti menjalankan bisnis. 3. Manfaat bagi perusahaan:memperkaya kapabilitas karyawan yang telah menyelesaikan tugas kerjasama komunitas:peluang untuk menanamkan bantuan praktis pada komunitas, meningkatkan pengetahuan tentang komunitas lokal, meningkatkan citra perusahaan karena para karyawan menjadi duta besar bagi perusahaan. Perwujudan CSR terhadap masyarakat sekitarnya adalah dengan membuat berbagai program pengembangan masyarakat. Program ini dibuat dengan melibatkan masyarakat bukan sebagai objek tetapi subjek dari pembangunan.

2.3 Persepsi