METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian Sesuai dengan latar belakang, dalam penelitian ini ditetapkan bahwa pasangan sinonim yang dianalisis dibatasi pada pasangan sinonim yang termasuk dalam kelas kata adjektiva. Penelitian ini akan mengklasifikasikan bentuk pasangan adjektiva berupa kata dasar yang bersinonim dalam bahasa Aceh dan mendeskripsikan hubungan kesinoniman pasangan adjektiva yang bersinonim tersebut berdasarkan analisis komponen makna dan teknik substitusi. Selanjutnya, pasangan sinonim adjektiva yang dianalisis dibatasi lagi hanya pada kata-kata yang memiliki makna denotatifnya saja, bukan makna kiasan, dan bukan pula makna dalam konteksnya.

3.2 Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah data tulisan. Semua pasangan adjektiva dasar yang mempunyai hubungan kesinoniman dikumpulkan sebagai sumber data. Sumber data tersebut berasal dari Kamus Bahasa Aceh-Indonesia ( Bakar, 1985 dan 2001). Selain itu penelitian ini juga melibatkan peneliti sebagai sumber data, karena peneliti sendiri adalah penutur asli bahasa yang sedang diteliti.

3.3 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yang menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Metode ini mencatat secara teliti segala gejala kebahasaan yang dapat dilihat dengan menyimak langsung data yang terdapat dalam sumber data. Gejala kebahasaan yang disimak dalam sumber data tentu saja adalah adjektiva yang memiliki pasangan sinonim dalam bahasa Aceh. Uraian penelitian tersebut akan ditulis secara deskriptif yang disajikan dalam bentuk kualitatif.

Metode kualitatif adalah metode pengkajian atau metode penelitian terhadap suatu masalah yang tidak didesain menggunakan prosedur-prosedur statistik (Subroto, 1992:5). Metode ini digunakan sebagai usaha menganalisis objek penelitian dari fenomena-fenomena, peristiwa-perstiwa dan kaitannya dengan orang- orang atau masyarakat yang diteliti dalam konteks kehidupan dalam situasi yang sebenarnya. Hal ini disebabkan gejala kebahasaan yang diteliti tersebut murni merupakan gejala kebahasaan yang langsung bersumber pada data-data dalam kondisi ilmiah sehingga penyajian data penelitian tidak akan digambarkan menurut angka-angka, tetapi berupa deskripsi atau gambaran konkret dari fenomena kebahasaan tersebut.

Penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian ini bertujuan membuat deskripsi dari data yang berwujud kata-kata, kalimat-kalimat, wacana, gambar-gambar/foto, memorandum, dan video-tipe. Data-data itu akan dicatat dan diteliti secara cermat (Subroto, 1992:7). Khusus penelitian ini, data yang digunakan berwujud kata-kata– berupa adjektiva–yang memiliki kesinoniman. Data-data tersebutlah yang akan Penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian ini bertujuan membuat deskripsi dari data yang berwujud kata-kata, kalimat-kalimat, wacana, gambar-gambar/foto, memorandum, dan video-tipe. Data-data itu akan dicatat dan diteliti secara cermat (Subroto, 1992:7). Khusus penelitian ini, data yang digunakan berwujud kata-kata– berupa adjektiva–yang memiliki kesinoniman. Data-data tersebutlah yang akan

3.4 Metode dan Teknik Penyediaan Data Metode dan teknik penyediaan data yang digunakan adalah metode simak dan metode introspeksi. Peneliti menggunakan metode simak ini dengan mempertimbangkan wujud sumber data yang berupa data tulisan. Dalam hal ini, peneliti akan menyimak penggunaan bahasa untuk memperoleh data tulisan yang dimaksud (Mahsun, 2005:90). Penyimakan penggunaan bahasa tersebut akan menggunakan teknik dasar yang disebut teknik sadap. Artinya, peneliti akan mendapatkan data dengan menyadap penggunaan bahasa, dalam hal ini penggunaan bahasa secara tertulis berupa data kamus (Mahsun, 2005:91).

Penyediaan data akan dilakukan dengan teknik dan prosedur berikut: (1) mencari secara teliti objek data dalam sumber data yang telah ditentukan; (2) menandai dan memilah referen yang diperlukan sesuai dengan masalah

penelitian; (3) mencatat entri referen dalam bentuk korpus data. Penelitian ini juga menggunakan metode instrospeksi. Peneliti menggunakan metode ini sebagai pertimbangan bahwa peneliti sendiri adalah penutur bahasa asli yang diteliti. Peneliti akan menggunakan intuisi kebahasaan peneliti dalam menyediakan bahkan juga mengolah data penelitian. Hal ini tentu saja dibenarkan dalam penelitian karena sesungguhnya pengetahuan peneliti terhadap bahasa yang diteliti sebenarnya sangat berperan penting dalam penelitian itu sendiri. Peneliti penelitian; (3) mencatat entri referen dalam bentuk korpus data. Penelitian ini juga menggunakan metode instrospeksi. Peneliti menggunakan metode ini sebagai pertimbangan bahwa peneliti sendiri adalah penutur bahasa asli yang diteliti. Peneliti akan menggunakan intuisi kebahasaan peneliti dalam menyediakan bahkan juga mengolah data penelitian. Hal ini tentu saja dibenarkan dalam penelitian karena sesungguhnya pengetahuan peneliti terhadap bahasa yang diteliti sebenarnya sangat berperan penting dalam penelitian itu sendiri. Peneliti

3.5 Metode dan Teknik Analisis Data Metode dan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis komponen makna dan teknik substitusi. Kedua teknik ini adalah teknik yang lazim digunakan dalam menganalisis hubungan kesinoniman setiap pasangan leksem (Djajasudarma, 1993:38 dan Parera, 1994:110). Sebelum dianalisis, data yang telah dikumpulkan perlu diseleksi dan diklasifikasikan sebagai berikut.

(1) Seleksi data dilakukan untuk memilih dan menjaring data sehingga akhirnya diperoleh data yang benar-benar sahih dan akurat. (2) Klasifikasi data dilakukan untuk memilah dan mengelompokkan data berdasarkan masalah-masalah yang ingin dibicarakan. Entri adjektiva yang telah dikumpulkan dalam bentuk korpus tadi akan dikelompokkan dan dianalisis berdasarkan komponen maknanya dalam bentuk tabel. Komponen makna setiap entri tadi akan ditentukan sesuai kebutuhan. Setelah itu, analisis data akan dilanjutkan dengan teknik substitusi untuk mendeskripsikan hubungan kesinoniman dan makna yang terdapat dalam referen tersebut.

3.6 Metode dan Teknik Penyajian Data Data yang telah dianalisis akan disajikan dalam bentuk tabel dan deskripsi. Tabel akan digunakan untuk merinci data sesuai dengan komponen maknanya. Dalam tabel akan digunakan lambang (+), (-), dan (±). lambang (+) digunakan jika komponen makna tertentu terdapat pada makna leksem yang dianalisis, (-) jika komponen makna tertentu tidak terdapat pada leksem tersebut dan (±) jika komponen makna terdapat dan ada kemungkinan tidak terdapat pada makna leksem tersebut (Chaer, 2003:318). Selain bentuk tabel, data juga akan disajikan dalam bentuk deskripsi, yaitu pemerian dalam kalimat secara jelas dan terperinci. Deskripsi ini akan menjelaskan analisis data yang dilakukan dengan teknik substitusi. Dalam pemerian data ini akan digunakan lambang (*) jika leksem yang disulih tidak berterima dalam konteks.