Hindari hal yang membosankan

3. Hindari hal yang membosankan

 Teks hadits riwayat Abdullah bin Mas’ud r.a.

Hadis Abdullah bin Mas'ud r.a: Diriwayatkan daripada Syaqiq bin Salamah r.a katanya: Ketika kami duduk menunggu di hadapan pintu Abdullah tiba-tiba Yazid bin Muawiyah Nakhaie melintas di hadapan kami. Kami berkata: Beritahulah kepada Abdullah bahawa kami berada di sini. Yazid masuk menemui Abdullah. Tidak berapa lama kemudian, Abdullah keluar menemui kami. Beliau berkata: Aku diberitahu bahwa kamu semua berada di sini. Sebenarnya tidak ada yang menghalangku untuk keluar menemui kamu, hanya aku bimbang kamu semua jemu kepadaku. Sesungguhnya Rasulullah s.a.w dulu memerhatikan kami ketika memberi nasihat, kerana baginda bimbang kebosanan menguasai diri kami. (H.R. Muslim) 143

 Teks hadits riwayat Anas bin Malik r.a.

143 Muslim, Op. , Cit. , juz. IV, hlm. 2172.

--Metode Pendidikan--

Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya: Sesungguhnya seorang lelaki masuk ke masjid pada hari Jumaat dari satu pintu yang menuju ke arah Darul Qadha (rumah Umar bin al-Khattab). Pada waktu itu Rasulullah s.a.w sedang berdiri sambil berkhutbah. Orang itu menghadap Rasulullah s.a.w sambil berdiri, kemudian berkata: Wahai Rasulullah! Segala harta benda telah musnah dan jalan-jalan menjadi terputus (iaitu mereka tidak lagi dapat menggunakan unta kerana bimbang unta mereka mati malah boleh mengurangkan binatang ternakan mereka disebabkan cuaca pada ketika itu), oleh itu berdoalah kepada Allah agar Dia berkenan menurunkan hujan kepada kita. Rasulullah s.a.w lalu mengangkat kedua tangan dan berdoa

yang bermaksud: Ya Allah! turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah! turunkanlah hujan

kepada kami. Ya Allah! turunkanlah hujan kepada kami. Kata Anas: Tidak, demi Allah! Kami tidak lihatpun di langit ada mega atau gumpalan awan. Di antara kami dengan gunung tidak ada satu pun rumah atau perkampungan (yang menghalangi pandangan kami untuk melihat tanda-tanda akan turunnya hujan). Tiba-tiba muncul mega bagaikan perisai di sebalik gunung. Ketika berada di tengah- tengah langit, mega itu mulai melebar kemudian menurunkan hujan. Tidak, demi Allah! Kami tidak melihat matahari sedikit pun. Pada hari Jumaat berikutnya masuk pula seorang lelaki dari pintu yang sama, ketika itu Rasulullah s.a.w sedang berdiri sambil berkhutbah. Orang itu menghadap baginda sambil berdiri, lalu berkata: Wahai Rasulullah! Banyak harta benda yang binasa dan jalan-jalan telah terputus. (Kali ini kerana terlampau banyak hujan). Oleh itu berdoalah kepada Allah agar Dia berkenan menahan hujan dari

--Metode Pendidikan--

kami. Rasulullah s.a.w pun mengangkat kedua tangan lantas baginda berdoa:

yang bermaksud: Wahai Tuhanku! Turunkanlah hujan di sekitar kami dan janganlah musnahkan kami. Ya Allah! Engkau turunkanlah ia di atas gunung-gunung dan bukit-bukau, di lembah- lembah dan tempat tumbuhnya pokok-pokok. Hujan pun reda dan kami dapat keluar, berjalan di bawah sinar matahari. (H.R. Bukhari dan Muslim) 144

 Penjelasan matan hadits dan implikasinya terhadap

pendidikan

Dalam menyampaikan materi pelajaran, seorang guru harus menguasai situasi kelas, diantaranya adalah menghindari aspke-aspek yang membosankan terhadap pendidikan. Sehingga seorang pendidik harus senantiasa memberikan inovasi dan kreatif dalam mengembangkan metode mendidiknya. Misalnya pengembangan pendidikan dengan media atau teknologi pendidikan, seperti metode demonstrasi, metode visual, metode simbolisme verbal, metode seminar dan sebagainya.

Selain berhubungan dengan metode dalam arti penyampaian materi, seorang pendidik juga harus memperhatikan titik-titik kejenuhan yang berhubungan tempat atau posisi duduk. Dengan demikian seorang pendidik menukarkan tempat didik seorang peserta didik dengan peserta didik lainnya.

Bahkan dengan adanya field class kelas luar atau belajar di alam terbuka merupakan bentuk-bentuk metode mendidik yang dapat menghilangkan kebosanan dan kejenuhan peserta didik. Sehingga peserta didik dapat menikmati materi yang telah disampaikan oleh guru atau pendidik. Jika peserta didik dapat menikmati materi tersebut, maka besar kemungkinan mereka dapat menerima materi pelajaran dengan baik.

144 Bukhari, Op. Cit. , Juz. IV, hlm. 199, lihat juga Muslim, Op. Cit. , Juz. III, hlm. 24.

--Metode Pendidikan--