Pengertian “Guru” dan “Pendidik” Dalam kamus bahasa Indonesia definisi guru adalah orang

A. Pengertian “Guru” dan “Pendidik” Dalam kamus bahasa Indonesia definisi guru adalah orang

yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. 68 Disebut guru karena ia senantiasa digugu dan ditiru, sering ada pribahasa “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”, artinya bahwa kelakuan murid (orang bawahan) selalu mencontoh guru (orang atasannya). Entah pribahasa ini masih berlaku atau tidak, yang jelas pada umumnya guru merupakan sosok teladan bagi muridnya, bahkan tidak sedikit guru yang menjadi idola bagi murid-muridnya.

Dalam UU no.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, pada bab I pasal 1 ayat 1 disebutkan definisi guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Sedangkan pendidik adalah orang yang mendidik, kata pendidik berasal dari kata didik, mendidik berarti memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan

pikiran. 69 Sedangkan Sudaryanto dalam bukunya “Kamus Besar

67 Ibnu Baththah Al- ‘Akbari, al-Ibanah al-Kubra, dalam Maktabah Syamilah, Juz. I, hlm. 224.

68 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Depdikbud RI, 1988), hlm.

288. 69 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa, Op. Cit. , hlm. 204.

--Pendidik --

Bahasa Indonesia” menyatakan bahwa mendidik berarti memelihara, merawat dan memberi latihan agar seseorang memiliki ilmu pengetahuan seperti yang diharapkan (tentang sopan santun, akal budi, akhlak dan sebagainya). Dan pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan melalui upaya pengajaran dan pelatihan,

proses, perbuatan, cara mendidik. 70 Jadi pelaku pendidikan disebut pendidik, termasuk guru di dalamnya.

Menurut UU RI No.20 Th.2003 pada bab 1 pasal 1 yang dimaksud pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong praja, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan

pendidikan. 71 Sedangkan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang

penyelenggaraan pendidikan. 72

Sedangkan guru dalam pendidikan Islam menurut Ahmad Tafsir dalam bukunya “Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam” berpendapat:

“Sama dengan teori Barat, pendidik dalam Islam ialah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap pengembangan anak didik. Dalam Islam, orang yang paling bertanggung jawab tersebut adalah orang tua (ayah dan ibu) anak didik. Tanggung jawab itu disebabkan sekurang-kurangnya oleh dua hal; pertama, karena kodrat, yaitu karena orang tua ditakdirkan menjadi orang tua anaknya, dan karena itu ia ditakdirkan pula bertanggung jawab mendidik anaknya; kedua, karena kepentingan kedua orang tua, yaitu orang tua berkepentingan

70 Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, (Surabaya: Penerbit Apollo, 1997) hlm. 169.

71 Undang-Undang SISDIKNAS 2003, UU RI No. 20 Th. 2003, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005) Cet. ke II, hlm. 3.

72 Ibid.

--Pendidik --

terhadap kemajuan perkembangan anaknya, sukses anaknya

adalah sukses orang tua juga”. 73

Ahmad Tafsir mendasarkan tanggung jawab tersebut dengan dalil Q.S At-Tahrim:

“...peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka...” Masih menurut beliau bahwa yang dimaksud guru di sini ialah

pendidik yang memberikan pelajaran kepada murid; biasanya guru adalah pendidik yang memegang mata pelajaran di sekolah. 74

Menurut penulis yang disebut guru adalah siapa saja yang mengajarkan suatu ilmu atau pengetahuan walaupun satu huruf baik secara formal, non formal ataupun informal. Pendapat ini mungkin sangat umum, karena bertujuan agar orang yang diajarkan suatu ilmu pengetahuan tidak melupakan orang yang mengajarkan atau melatihnya, dan senantiasa menghormatinya karena ia adalah guru.