Al- Qur’an
1. Al- Qur’an
Al-Quran adalah firman Allah yang diturunkan oleh Allah dengan perantara Jibril ke dalam hati Rasulullah Muhammad bin Abdullah dengan lafal Arab dan makna yang pasti sebagai bukti bagi Rasul bahwasanya dia adalah utusan Allah, sebagai undang-undang sekaligus petunjuk bagi manusia dan sebagi sarana pendekatan seorang hamba kepada tuhannya sekaligus sebagai ibadah bila
dibaca. 31 Al-Quran merupakan sumber ajaran agama Islam yang pertama. Karena segala hal yang ada kaitannya dengan langit dan bumi beserta isinya seluruhnya telah tercantum di dalam AlQur’an. Di dalam Al- Qur’an pun terdapat banyak ajaran yang berisi prisip- prinsip yang berkenaan dengan kegiatan usaha mengenai pendidikan. Di dalam Al-Quran terdapat dua unsur yaitu berhubungan dengan aqidah dan syariah. Misalnya dalam Q.S Luqman [31]: 13 yang berbunyi:
31 Abdul Wahab, Ilmu Ushul Fikih, (Jakarta: Pustaka Amani, 2003), Cetakan ke-satu, hlm. 17.
--Pendidikan--
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di
waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Yang di dalam ayat tersebut merupakan pendidikan tauhid, aqidah dan keimanan kepada Allah Swt. Dan isi kandungan yang terdapat di dalam Al- Qur’an seluruhnya menjadi sebuah ide-ide bagi para ilmuan di dalam menggali suatu ilmu.
Tujuan Al Qur'an diturunkan Ketika Allah SWT mengutus utusan (nabi atau rasul) selalu
disertai dengan pemberian wahyu baik berupa shahifah-shahifah atau kitab yang menjadi pegangan da’wahnya. Wahyu-wahyu yang diberikan tersebut tidaklah diturunkan kecuali masing-masing mempunyai misi dan tujuan pokok sesuai dengan masa dan manusia pada zamannya. Al- Quran sebagai kitab syari’at terakhir yang diturunkan, juga mempunyai tujuan dan misi kehadirannya, antara lain:
1. Sebagai pedoman hidup manusia (Q.S Al Baqarah, [2]:2)
Kitab ini (Tuhan menamakan Alquran dengan Al Kitab yang di sini
berarti "yang ditulis", sebagai isyarat bahwa Alquran diperintahkan untuk ditulis) tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (Takwa yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan- Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja)
--Pendidikan-- Dalam Q.S Al Baqarah:185
... Beberapa hari yang ditentukanitu ialah) bulan Ramadan, bulan yang
di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil) .
Kata “Huda” yang berati petunjuk atau pedoman diulang sebanyak 38 kali dalam Al-Quran.Di dalam Q.S Al Baqarah dijelaskan bahwa Al-Quran merupakan petunjuk yang ditujukan kepada orang-orang yang bertaqwa (muttaqien), artinya bahwa yang dapat menerima, membaca, memahami makna dan hikmah serta melaksanakan ajaran suci Al-Quran hanyalah orang-orang yang bertaqwa kepada Allah Swt. Sehingga apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah maka bergetarlah hati mereka, intelegensi emosional dan spritual mereka terenyuh khusyu’ seraya merendahkan diri kepada dzat Ilahi Rabbi Allah Rabbul ‘Izzati, hal tersebut membuat rasa takut kepada Allah Swt, yang kemudian direalisasikan dengan beribadah kepada-Nya baik yang bersifat vertical ataupun yang bersifat horizontal.
Sementara pada ayat berikutnya (185) Allah Swt menjelaskan bahwa di dalam petunjuk tersebut terdapat penjelasan- penjelasan dan pembeda antara yang haq dan yang bathil. Statemen ini menunjukkan bahwa orang-orang yang beriman harus mempunyai pengetahuan, kecerdasan dalam memahami Al-Quran dengan mengerahkan segenap tenaga. Sehingga dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil menurut Allah Swt.
2. Sebagai pembenar kitab-kitab terdahulu sekaligus penyempurna, bahkan kalimat “Mushaddiqun” atau “Mushaddiqan” di dalam Al-Quran kurang lebih terjadi
--Pendidikan-- pengulangan sebanyak 16 kali, yaitu termaktub dalam Q.S Al-
Baqarah:41, 89, 91, 97, 101, Q.S Ali ‘Imran:3, 39, 81, Q.S An Nisa’:47, Q.S Al Maidah:46, 48, Q.S Fathir:31, Q.S Al An’am:92,
Ahqaf:12, 30, Q.S Ash Shaff:6.pengulangan yang banyak ini menunjukkan bahwa Al-Quran konsisten dan terus menerus berusaha menyadarkan umat manusia agar kembali kepada Allah Swt, karena jauh hari sebelum Al-Quran diturunkan, mereka telah diberi kabar lewat kitab atau suhuf (wahyu) yang Allah berikan kepada mereka. Sehingga tidak ada alasan bagi mereka untuk inkar terhadap Al-Quran melainkan hawa nafsu mereka yang membuat mereka tidak beriman kepada Al-Quran.
Q.S
Al
3. Sebagai pembawa kabar gembira dan peringatan
Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudaratan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang gaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudaratan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman".
Al-Quran menjelaskan peringatan terhadap orang-orang yang durhaka kepada Al-Quran dengan nyata bahwa tempat kembali mereka adalah api neraka jahannam, sedangkan bagi orang-orang yang beriman, Al-Quran memberikan kabar gembira bahwa Allah telah menyiapkan bagi mereka surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai dengan berbagai warna dan rasa yang sangat lezat yang belum pernah ada sebelumnya. Ini merupakan metode targhib dan tarhib Al-Quran supaya manusia berfikir dengan akal yang sehat.
--Pendidikan--
4. Sebagai sumber pokok ilmu pegetahuan (sains) seperti motivasi menembus langit (membuat pesawat terbang) dalam Q.S Ar- Rahman, [55]: 33 yang berbunyi :
Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan .
Motivasi mengarungi bahtera lautan luas, sebagaimana termaktub dalam Q.S Luqman, [31]:31
Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur .
Motivasi mempelajari sejarah, geografi, sosiologi dan arkeologi sebagaimana termaktub dalam Q.S Ali Imran: 137 yang berbunyi :
Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah (Yang dimaksud dengan sunnah Allah di sini ialah hukuman- hukuman Allah yang berupa malapetaka, bencana yang ditimpakan kepada orang-orang yang mendustakan rasul) Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang- orang yang mendustakan (rasul-rasul)
--Pendidikan--