Melaksanakan tugas dan menjalankan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota) dan/atau atasannya.

7. Melaksanakan tugas dan menjalankan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota) dan/atau atasannya.

48 • Pengarusutamaan Pengurusan Hutan di Daerah

Fungsi yang tertulis pada Tabel 4.6 di atas masih dan 6.. Bila hal tersebut terjadi , maka KPH akan bersifat umum dan masih perlu dijabarkan lebih

sulit bergerak secara optimal. Oleh karenanya lanjut untuk operasionalisasinya. Khusus untuk

jika memang harus tetap sebagai UPTD seperti KPH, baru difokuskan pada KPHP dan KPHL. Ini

sekarang perlu untuk memberi ruang gerak dan mengingat untuk KPHK yang menjadi kewenangan

kewenangan yang lebih besar dibandingkan UPTD Pemerintah Pusat hingga kini kebijakannya masih

lainnya yang tidak mengelola kawasan sendiri. belum banyak dikembangkan, kecuali dalam

Untuk itu sangat diperlukan dukungan regulasi, bentuk UPT Pusat seperti Balai Taman Nasional

paling tidak pada tingkat Peraturan Pemerintah, atau Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA)

bukan sekedar Peraturan Menteri, mengingat KPH sebagaimana diberlakukan selama ini. Di samping

berkaitan dengan institusi pemerintahan di daerah. itu pertimbangan yang diberikan untuk uraian fungsi

Khusus untuk fungsi No. 5 (Tabel 4.5), perlu KPH (P/L) adalah posisinya saat ini sebagai UPTD

ada pembahasan khusus pada Bab terpisah dalam Dinas dan perspektif ke depan bilamana telah

buku ini (lihat BAB VI). Pasalnya meskipun fungsi menjadi SKPD yang lebih independen.

ini penting bagi KPH agar mampu menjalankan Jika sebagai SKPD sendiri tentu tupoksi dalam

seluruh tugas dan fungsinya, namun sekaligus Tabel 4.6 di atas tidak menjadi persoalan atau

juga agar tidak menjadi beban daerah. Meski lebih mudah untuk dijalankannya. Akan tetapi

demikian, untuk merealisasikannya perlu bertahap jika dalam bentuk UPTD dari SKPD Kehutanan di

dan hingga kini belum banyak dikerjakan sektor tingkat provinsi atau kabupaten/kota, tentu akan

lainnya. Kecuali yang seringkali dicontohkan adalah ada pengurangan fungsi yang cukup signifikan

pada sektor Kesehatan yang menempatkan Rumah sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya.

Sakit sebagai UPTD yang menjalankan sistem Paling luas hanya dapat menjalankan sebagian

pengelolaan keuangan secara Badan Layanan fungsi No. 2 ditambah seluruh fungsi No. 3; 4;

Umum Daerah/BLUD.

Strategi Pengembangan KPH dan Perubahan Struktur Kehutanan Indonesia • 49 Strategi Pengembangan KPH dan Perubahan Struktur Kehutanan Indonesia • 49

Pembelajaran dari Pembentukan dan

Operasionalisasi KPH

Oleh: Dr. Agus Setyarso Ir. Ali Djajono, MSc

S t rat egi Pe ngem bang a n KPH d an P e r u

b aha nS truk tur K e h u

t a n a n I ndo

5.1 Kebijakan Pembangunan KPH 2010-

IKK :

1. Keputusan Menhut tentang Penetapan wilayah KPHL dan KPHP Provinsi Seluruh Indonesia

Pada periode tahun 2010–2014, Kementerian

2. Beroperasinya 120 KPH (20 % Wilayah KPH Kehutanan telah melakukan sejumlah langkah

yang telah ditetapkan Menhut). dalam membangun Kesatuan Pengelolaan Hutan

3. Keputusan Menhut tentang Penetapan Wilayah (KPH) sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan KPHK Seluruh Indonesia Perundang-undangan. Nilai penting membangun

4. Peraturan perundang-undangan tentang KPH menempatkannya sebagai salah satu program penyelenggaraan KPH 4 judul. prioritas Nasional sampai dengan tahun 2014.

Kementerian Kehutanan menjabarkan prioritas IKU dan IKK tersebut kemudian dijabarkan dalam pembangunan KPH ke dalam Rencana Strategis

target secara kumulatif per tahun seperti di bawah (Renstra) tahun 2010–2014. Pembangunan KPH

ini. Bentuk kegiatan yang dirancang serta jumlah mempunyai Indikator Kinerja Utama (IKU) dan

anggaran yang digunakan untuk mencapai target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang digambarkan

tersebut adalah sebagaimana Tabel 5.1 dan Tabel secara ringkas sebagai berikut:

IKU : ”Keputusan Menteri Kehutanan tentang

5.2 Langkah dan Capaian

Penetapan Wilayah KPH di seluruh Indonesia dan beroperasinya 120

Adapun langkah-langkah kerja yang telah KPH (20% wilayah KPH yang telah

dilakukan dan capaian IKK dalam rangka pembangunan ditetapkan)”

KPH sebagaimana ditampilkan pada Tabel 5.3. Tabel 5.1 Jenis Kegiatan serta Instansi Penanggung Jawab Pusat/DIT WP3H

Dinas Kehutanan Pembentukan Wilayah KPH

BKPH

Fasilitas Pembangunan • Penerapan Wilayah KPHL dan KPHP Provinsi

Fasilitas Sarpras dan Kegiatan pada KPH Model

KPH • Penetapan Wilayah KPHK

• Fasilitas Sarpras padas KPH Model

• Fasilitas penyiapan • Penetapan Wilayah KPH Model

• Fasilitas Kegiatan Tata Hutan

Kelembagaan KPH Fafilitas Pembangunan KPH

• Inventarisasi Hutan

• Sosialisasi Pemba- • Koordinasi Pembangunan KPH

• Interprestasi Citra RST/RT

ngunan KPH • Rapat Koordinasi KPH

• Inventarisasi Biogeofisik

• Inventarisasi Sosial Budaya

• Diklat KPH

• Pengumpulan Data Sekunder

Monitoring dan Evaluasi

• Penataan Hutan (di atas Peta)

• Bimbingan Teknis

• Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan

• Monitoring dan Evaluasi

• Koordinasi Pembangunan KPH (tingkat daerah)

Tabel 5.2 Anggaran yang sudah digunakan dalam Pembangunan KPH s/d Tahun 2014 Tahun 2010

Tahun 2013 Tahun 2014 Satker (Miliar Rp.)

Tahun 2011

Tahun 2012

(Miliar Rp.) (Miliar Rp.) WP3H

(Miliar Rp.)

(Miliar Rp.)

5,77 3,47 BPKH

56,36 82,10 Dinas

7,37 9,40 Jumlah

Strategi Pengembangan KPH dan Perubahan Struktur Kehutanan Indonesia • 53

Tabel 5.3 Matriks Langkah dan Pencapaian IKK Pembangunan KPH s/d Oktober 2014 Hasil

No. IKK

Langkah yang telah dilakukan

Landasan

(Output)

1. Keputusan Menhut

1. Penetapan Wilayah KPHL dan tentang Penetapan

1. Melakukan Proses Penetapan Wilayah Permenhut No. P.6/Menhut-

KPHP di 25 Provinsi. wilayah KPHL dan

KPHL dan KPHP Provinsi, meliputi:

II/2009 tentang Pemben-

2. 3 Provinsi baru tahap Arahan KPHP Provinsi

Rancang Bangun, Arahan Penca-

tukan Wilayah KPH

Pencadangan (Aceh, Riau, Kepri). Seluruh Indonesia.

dangan, Usulan Penetapan, Penetapan

Wilayah KPHL/KPHP Provinsi.

3. Jumlah wilayah KPHL dan KPHP

2. Proses ditempuh melalui forum rapat

seluruh Indonesia:

pembahasan, koordinasi dan komu-

a. Jumlah KPHL: 182 KPHL

nikasi dengan Pemerintah Provinsi/

b. Jumlah KPHP: 347 KPHP