38 • Pengarusutamaan Pengurusan Hutan di Daerah

38 • Pengarusutamaan Pengurusan Hutan di Daerah

No. Institusi

Tugas Pokok dan Fungsi

3. Dinas Kehutanan, Tugas Pokok: Pertambangan,

Melaksanakan urusan pemerintahan di Bidang Kehutanan, Pertambangan, dan Energi berdasarkan azas dan Energi Kota

otonomi dan tugas pembantuan Tarakan***)

Fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis bidang kehutanan, pertambangan dan energi sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan Pemerintah Daerah;

b. Perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis di bidang kehutanan;

c. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis dibidang pertambangan dan energi;

d. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

e. Pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

f. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional.

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuaidengan bidang tugasnya.

Sumber :*) PerGub Kaltim No. 45 Tahun 2008 (Berdasarkan Perda Kaltim No. 08 Tahun 2008); **) PerDa Kabupaten Berau No. 13 Tahun 2008; ***) PerDa Kota Tarakan No. 08 Tahun 2008

Contoh diambil dari Provinsi Kalimantan Timur menjalankan implementasi/operasional (Kaltim) dan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara),

kebijakan di tingkat lapangan. Pertimbangan yaitu (1) Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan

yang mungkin terjadi, meski provinsi Timur; (2) Dinas Kehutanan Kabupaten Berau

pada dasarnya tidak ‘menguasai’ wilayah/ (Kaltim); dan (3) Dinas Kehutanan, Pertambangan

masyarakat karena dalam kenyataannya dan Energi Kota Tarakan (Kaltara) (Tabel 4.2.).

langsung di bawah kabupaten/kota, tetapi Jika ditinjau dari tupoksi yang tertera di atas,

seringkali ada kewenangan pemerintahan yang maka terdapat beberapa catatan yang dapat dibuat,

di luar batas kewenangan satu kabupaten/kota yaitu:

(lintas kabupaten/kota);

1. Dishut Kaltim telah menggarisbawahi

4. Ada yang menarik. Tupoksi Dishut Kaltim tugasnya yang menjalankan kewenangan

dirumuskan berdasarkan Pergub yang pemerintahan dalam kerangka otonomi yang

didasarkan pada Perda. Ada kemungkinan dimaknai menjalankan tugas desentralisasi,

ini dilakukan agar dapat lebih leluasa dan dan tugas pembantuan. Tugas dekonsentrasi memberikan basis legal untuk digunakan akan dijalankan sesuai dengan fungsinya sebagai dasar penyusunan struktur organisasi sebagai SKPD yang menjalankan tugas SKPD Dinas Kehutanan. Hal ini mengingat lainnya dari atasannya/Gubernur, sebagai wakil

Pemerintah Pusat; tupoksi yang tercantum dalam Perda kurang

2. Dishut Kaltim juga menegaskan fungsi SKPD menggambarkan kebutuhan pengembangan secara garis besar mendukung rencana

struktur organisasi;

5. Sementara pada tingkat SKPD di kabupaten/ fungsi perumusan, perencanaan, pembinaan

pembangunan dan sektoral, serta menjalankan

kota menunjukkan persamaan dalam dan pengendalian dari berbagai kebijakan

perumusan tugas. Yaitu menjalankan teknis secara makro, karena di dalamnya

kewenangan pemerintahan sesuai dengan terkandung elemen-elemen bidang yang lebih

peraturan perundang-undangan dalam spesifik;

konteks otonomi daerah (menyangkut

3. Meskipun tidak secara eksplisit dikemukakan, kewenangan desentralisasi dan tugas-tugas tetapi dengan adanya fungsi dan tugas Unit

pembantuan). Tetapi penjabarannya dalam Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), maka hal

fungsi SKPD sangat berbeda berdasarkan itu merefleksikan adanya kebutuhan untuk

penafsiran masing-masing daerah;

Strategi Pengembangan KPH dan Perubahan Struktur Kehutanan Indonesia • 39

Tabel 4.3 Contoh Tupoksi KPH Produksi (Provinsi Kaltim); KPHL Tarakan (Kota Tarakan, Provinsi Kaltara); dan KPHP Berau Barat (Kabupaten Berau, Provinsi Kaltim) Berdasarkan Pengembangan SKPD dan KPH di Daerah Masing-masing

No. Institusi Tugas Pokok dan Fungsi

1. KPH Produksi Produksi Provinsi

Tugas Pokok:

Kalimantan Timur*) Melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang pengelolaan hutan

Fungsi:

a. Penyusunan rencana pengelolaan hutan sesuai ketentuan yang berlaku;

b. Pelaksanaan kegiatan promosi untuk membuka peluang investasi, di dalam arealnya;

c. Pelaksanaan penataan hutan sesuai dengan zonasi yang telah ditetapkan;

d. Pelaksanaan pemanfaatan dan penggunaan kawasan serta pemanfaatan hasil hutan;

e. Pelaksanaan rehabilitasi dan reklamasi kawasan;

f. Pelaksanaan perlindungan dan pengamanan hutan;

g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan pengelolaan hutan ;

h. Pelaksanaan tugas dekon sesuai ketentuan yang berlaku;

i. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan ; j. Pelaksanaan pembinaan ke lompok jabatan fungsional; dan k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

2. KPH Produksi Berau Barat

Tugas Pokok:

(Kabupaten Berau)**) Melaksanakan sebagian tugas teknis operasional yang secara langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat dan/atau kegiatan teknis penunjang yang mendukung pelaksanaan tugas Dinas.

Fungsi:

a. Pelaksanaan pengelolaan hutan di wilayahnya yang meliputi tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan, penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi hutan dan reklamasi, perlindungan hutan dan konservasi alam;

b. Penjabaran kebijakan kehutanan nasional, provinsi dan kabupaten di bidang kehutanan untuk diimplementasikan di wilayahnya sesuai peraturan perundang-undangan;

c. Pelaksanaan pemantauan dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan pengelolaan hutan di wilayahnya; dan

d. Pembukaan peluang investasi guna mendukung tercapainya tujuan pengelolaan hutan di wilyahnya

3. KPH Lindung Tarakan (Kota

Tugas Pokok:

Tarakan***) Melaksanakan: (1) Sebagian urusan rumah tangga UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) ;(2) Melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Kepala Dinas

Fungsi:

a. Menyusun dan menyiapkan rencana pengelolaan, program kerja dalam bidang kehutanan;

b. Melakukan koordinasi terhadap segala kegiatan guna mewujudkan kesatuan dan kesera- sian gerak yang berhubungan dengan pengelolaan hutan;

c. Melakukan kegiatan pengurusan hutan meliputi penelitian dan pengembangan, pendidikan, latihan penyuluhan dan pengelolaan hutan;

d. Melakukan pengawasan terhadap segala kegiatan atas pelaksanaan tugas pokoknya sesuai dengan kebijaksanaan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. Melakukan pembinaan terhadap masyarakat di kawasan hutan lindung.

Sumber :*) PerGub Kaltim No 77 Tahun 2013 (Berdasarkan Perda Kaltim No 08 Tahun 2008); **) PerBup Berau No 33 Tahun 2011; ***) PerWali Kota Tarakan No 67 Tahun 2009