Peran KPH dalam Implementasi Skema Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan
8.5 Peran KPH dalam Implementasi Skema Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan
Pemerintah dalam hal ini Kementrian Kehutanan telah mengembangkan berbagai skema pemberdayaan masyarakat lokal/setempat sekitar hutan (perhutanan sosial; social forestry). Selain pola kemitraan sendiri, juga skema pengelolaan hutan berbasis masyarakat seperti Hutan Kemasyarakatan (HKm), Hutan Desa (HD), dan jika disepakati untuk dapat dimasukkan juga, adalah Hutan Tanaman Rakyat (HTR) serta juga Hutan Adat (HAdt). Sedangkan untuk non kawasan hutan (di luar hutan negara) ada Hutan Rakyat. Baik kerja sama usaha (joint venture) maupun usaha kemasyarakatan (social/community venture) pada dasarnya memungkinkan untuk memanfaatkan keseluruhannya sebagai basis implementasi.
Skema pengelolaan hutan berbasis masyarakat tersebut, khususnya yang diaplikasikan di atas hutan negara (HKm, HD, HTR) dapat berupa Izin Pemanfaatan maupun hak kelola kawasan. Berdasarkan ketentuannya, skema pengelolaan tersebut hanya dimungkinkan dilaksanakan di Wilayah Tertentu. Sementara HR dan HAdt dapat berada pada wilayah tertentu maupun kawasan hutan yang dibebani hak pemanfaatan hasil hutan maupun penggunaan, atau di luar dari keduanya, termasuk pada Areal Penggunaan Lain/APL. Pada kasus tertentu, dengan pertimbangan manajemen yang efektif HR dan Hadt dapat dimasukkan sebagai bagian dari wilayah suatu KPH. Pola Kemitraan memberikan peluang lebih luas, dikarenakan dapat diimplementasikan bukan hanya pada wilayah tertenu, kawasan hutan yang telah dibebani hak, atau bahkan APL, termasuk hak milik dan hak adat.
Dalam banyak Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPH, selalu dikemukakan upaya pemberdayaan masyarakat melalui pola kemitraan maupun berbagai skema pengelolaan hutan. Namun penting untuk memahami, peran apakah yang dapat KPH lakukan. Dalam kerangka kebijakan izin usaha pemanfaatan hasil hutan, bisa jadi posisi misalnya HKm, HD dan HTR adalah sama dengan IUPHHK-HA maupun IUPHHK-HT serta pemegang
150 • Kemitraan KPH dan Masyarakat 150 • Kemitraan KPH dan Masyarakat
sama dalam usaha, dan jika akan melakukan usaha tapak dan secara langsung berinteraksi dengan
kemasyarakatan. Dengan memodifikasi pandangan operasionalisasi berbagai skema pengelolaan hutan
dari Himmelman (1994) tentang lingkup kolaborasi, skala kecil tersebut, maka tanggung jawab bagi
maka peran KPH dapat dikembangkan sebagai keberhasilannya memerlukan pendetilan peran
berikut (Tabel 8.3.).
yang dapat dilakukan oleh KPH. Baik apakah hanya
Tabel 8.3 Peran KPH dalam Implementasi Skema Pemberdayaan Masyarakat Setempat Alternatif Posisi KPH Berdasarkan
Skema Model Terpilih No. Pemberda-
Posisi dan Lingkup Kegiatan Masyarakat yaan
Non
Joint Community/ Social
Venture Venture (1)
Kemitraan
1. Hutan • Kelompok masyarakat di desa sebagai peme- • Penggagas: • Penggagas; • Penyalur; Kemasya-
• Penyandang • Pemberi Asis- rakatan
gang izin pemanfaatan hutan negara (HP dan
• Katalis;
Dana; tensi Teknis; (HKm)
HL) yang tidak dibebani hak/izin);
• Pemberi Asis-
• Bentuk pengelola dapat berupa kelompok tani tensi Teknis; • Mitra; • Pembangun atau kooperasi;
• Fasilitator. Kapasitas; • Masyarakat selaku pemegang izin boleh
• Pembangun
• Mitra memanfaatkan kayu dari hasil rehabilitasi (HP); • Fasilitator Non Kayu; Jasa Lingkungan; dan kawasan hutan dalam areal kerjanya;
Kapasitas;
• Kelompok Masyarakat berhak mendapatkan fasilitasi
2. Hutan Desa • Lembaga desa yang dibentuk oleh desa untuk
• Penggagas; • Penyalur; (HD)
• Penggagas:
menjalankan hak kelola hutan negara (HP
• Penyandang • Pemberi Asis- dan HL) yang berada di areal desa dan tidak
• Katalis;
Dana; tensi Teknis; dibebani hak/ izin
• Pemberi Asis-
tensi Teknis; • Mitra; • Pembangun • Masyarakat bisa memanfaatkan hasil hutan
• Fasilitator Kapasitas; kayu alam (sesuai ketentuan) dan hasil tanam-
• Pembangun
• Mitra an (HP); Non Kayu; Jasa Lingkungan; dan
Kapasitas;
• Fasilitator
Kawasan Hutan; • Lembaga pengelola berhak mendapatkan fasilitasi
3. Hutan Tana- • Individu/kooperasi mendapat hak untuk mem- • Penggagas: • Penggagas; • Penyalur; man Rakyat
bangun hutan tanaman pada hutan negara (HP) • Katalis; • Penyandang • Pemberi Asis- (HTR)
Dana; tensi Teknis; • Pemegang izin berhak memanfaatkan kayu
yang tidak dibebani hak;
• Pemberi Asis-
tensi Teknis; • Mitra; • Pembangun hasil penadaman;
• Fasilitator Kapasitas; • Hasil tanaman merupakan investasi dan dapat
• Pembangun
• Fasilitator diagunkan hingga batas waktu izin ;
Kapasitas;
• Fasilitator
Strategi Pengembangan KPH dan Perubahan Struktur Kehutanan Indonesia • 151
Alternatif Posisi KPH Berdasarkan Skema
Model Terpilih No. Pemberda-
Posisi dan Lingkup Kegiatan Masyarakat yaan
Non
Joint Community/ Social
Venture Venture (1)
Kemitraan
4. Hutan Rakyat • Warga masyarakat pemegang hak/pemilik
• Fasilitator; • Katalis; (HR)
• Penggagas:
• Mitra; • Pemberi Asis- di atas lahan miliknya;
lahan menjadi pengelola hutan yang dibangun
• Katalis;
tensi Teknis; • Pengelola berhak sepenuhnya atas hasil kayu
• Pemberi Asis-
• Pembangun (dan hasil hutan lainnya atau jasa lingkungan ) • Pembangun
tensi Teknis;
Kapasitas; dan/atau sesuai kesepakatan
Kapasitas;
• Fasilitator