Analisis Persepsi Penumpang Terhadap Tingkat Pelayanan Bus Way
24 Kovariasi dari dua jenis variabel adalah jumlah hasil kali selisih masing – masing
terhadap rata – ratanya, dibagi dengan banyaknya satuan observasi atau responden. Untuk dua variabel X
j
dan X
k
Supranto, 1996 :
n X
X X
X C
Kovarian
k jk
n 1
i j
ij jk
− −
− =
=
∑
=
………………………………………….2.4
Notasi C
jk
adalah kovarian antara variabel X
j
dan X
k
, korelasi antara dua variabel adalah kovariansi dibagi dengan akar kuadrat hasil kali variansinya. Untuk variabel X
j
dan X
k
k j
jk
S S
C r
Korelasi =
= …………………………………………………………………….2.5
Untuk korelasi menjadi sederhana, untuk variabel dua variabel standar Z
j
dan Z
k
:
n Z
Z T
n 1
i jk
ij jk
∑
=
= ………………………………………………………………………...2.6
2.5. MODEL ANALISIS FAKTOR
Pada sub-bab ini akan diuraikan mengenai pengertian, prinsip dasar, serta tahapan yang berkaitan dengan analisis faktor.
2.5.1. Pendahuluan
Analisis faktor merupakan suatu metode statistik yang dapat dipakai untuk mengenali fenomena tersebut sehingga dapat disistematikan menjadi suatu pola. Dari
kajian dan analisis ini dapat ditunjukan karakteristik yang sesungguhnya dari suatu permasalahan yang dikenali dari suatu observasi berdasarkan sejumlah variabel telaahan
Dillon and Goldstein, 1984. Tujuan yang hendak dicapai dengan analisis faktor adalah meringkas informasi
yang terkandung dalam sejumlah variabel awal menjadi satu set faktor yang hanya terdiri dari beberapa faktor saja, dengan mereduksi kompleksitas dari data dengan dasar tingkat
Analisis Persepsi Penumpang Terhadap Tingkat Pelayanan Bus Way
25 hubungan yang ada antar variabel satu sama lain, tetapi faktor - faktor baru masih
mendekati makna dan nilai liputan informasi dari variabel observasi yang jumlahnya besar Dillon and Goldstein, 1984. Selanjutnya, Analisis faktor ini juga mampu menunjukan
besarnya muatan faktor faktor loading dari setiap variabel dalam setiap faktor yang dihasilkan pada dimensi baru tersebut. Secara lebih jelas, bahwa dengan menggunakan
analisis faktor dapat dilakukan hal – hal seperti berikut : 1.
Identifikasi dimensi yang terselubung dalam suatu set faktor yang terdiri dari sejumlah variabel, disebut sebagai analisis faktor tipe R.
2. Merancang sebuah metode penggabung sejumlah besar data item dari suatu populasi
ke dalam beberapa kelompok yang berbeda, disebut analisis faktor tipe Q. 3.
Identifikasi sejumlah variabel untuk analisis berikutnya. 4.
Menciptakan sebuah set baru yang hanya terdiri dari beberapa variabel, sebagai pengganti dari suatu set variabel awal, untuk disertakan dalam analisis berikutnya.
Perihal poin pertama dan kedua diatas, memandang identifikasi dimensi sebagai tujuan analisis. Untuk itu diperlukan estimasi muatan faktor. Dalam poin ketiga, diperlukan
estimasi muatan faktor untuk dipakai sebagai dasar identifikasi variabel yang selanjutnya akan dipakai dalam analisis dengan metode lain. Sedangkan poin keempat, diperlukan skor
variabel awal pada setiap faktor faktor score. Faktor skor ini dipakai sebagai independen variabel.
2.5.2. Prinsip – Prinsip Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan salah satu prosedur reduksi data serta salah satu alat untuk menguji alat ukur dalam metode statistic multivariate Dillon and Goldstein, 1984,
ada tiga fungsi utama analisis faktor, yaitu : 1.
Mereduksi banyaknya variabel penelitian dengan tetap mempertahankan sebanyak mungkin informasi data awal. Banyaknya variabel awal dapat dikurangi menjadi
beberapa variabel yang jumlahnya sedikit dengan tetap mempertahankan sebagian besar variasi data.
2. Mencari perbedaan kualitatif dan kuantitatif dalam data, dalam situasi dimana
terdapat jumlah data yang sangat besar.