Analisis Persepsi Penumpang Terhadap Tingkat Pelayanan Bus Way
43 6.
Pengambilan random gugus bertahap, metode ini menggolongkan populasi dalam gugus bertingkat.
7. Pengambilan random wilayah, metode ini membagi wilayah atas segmen – segmen
penelitian. Pengambilan sampel dengan cara tidak acak non probability sampling
Singarimbun dan Effendi, 1985 meliputi : 1.
Sampling Sistematis, adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang diberi nomor urut.
2. Quota sampling, sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri - ciri tertentu sampai dengan jumlah yang diinginkan. 3.
Sampling Aksidental adalah teknik pengambilan sampling secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dipandang cocok sebagai sumber data.
4. Purposive sampling, pengambilan elemen – elemen sampel dengan pertimbangan
tertentu sehingga sengaja dimasukkan oleh peneliti, apabila dianggap cukup representatip.
5. Sampling Jenuh, adalah teknik penentuan sampel bila bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Ini terjadi bila populasi relatif kecil. Istilah lain dari sampling jenuh adalah sensus.
6. Snowball Sampling, adalah teknik penentuan sampling yang mula – mula jumlahnya
kecil, kemudian sampel ini memilih teman lagi untuk dijadikan sampel dan seterusnya sehingga jumlah sampel semakin banyak.
Dalam penelitian ini digunakan sampel random sampling dimana setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Terpilihnya sampel juga
dilakukan secara acak dan kebetulan.
3.5.3. Penentuan Ukuran Sampel
Untuk populasi pengguna jasa bus way penumpang tidak diketahui secara pasti perkiraan rata – rata incoutable population dan data yang diambil bersifat discrete,
maka penetapan ukuran sampel di dasarkan rumus sebagai berikut Wibisono, 2003
2 2
2 2
2
σ Z
1 N
E σ
NZ n
+ −
= ...................................................................................................... 3.1
Analisis Persepsi Penumpang Terhadap Tingkat Pelayanan Bus Way
44 Cara kedua mendapatkan jumlah sampel untuk populasi yang tidak diketahui yaitu
dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
2
E Z.
n ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ =
σ ……………………………………………………………………………. 3.2
Keterangan : n
= Jumlah sampel N
= Jumlah populasi Z
= Tingkat kepercayaan σ
= Standar deviasi populasi E
= Tingkat kesalahan Dalam penelitian ini digunakan tingkat kepercayaan sebesar 99 memberikan
nilai pada table Z sama dengan ± 2,58 , tingkat kesalahan ± 5 cm, standart deviasi 20 cm, dan rata – rata populasi penumpang bus way 40.354.906 Penumpang Tabel 3.6 sehingga
jumlah sampel yang diperlukan adalah :
2 2
2 2
2
20 2,58
1 40.354.906
5 20
2,58 906
. 354
. 40
n +
− =
09 1.01E
11 1.07E
n +
+ =
106,502 n
= Jadi jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : 107 responden
3.5.4. Penyusunan Kuesioner
Penyusunan kuesioner didasarkan atas wawancara terstrukturbaku yaitu, susunan pertanyaan sudah ditetapkan sebelumnya dengan pilihan – pilihan jawaban yang sudah
tersedia Mulyana, 2001. Wawancara tak terstruktur berupa wawancara intensif, kualitatif,dan terbuka tidak digunakan dalam penelitian ini, kuesioner dibagi atas :
Bagian I : Informasi karakteristik sosial ekonomi responden.
Bagian II : Informasi untuk mengetahui penilaian responden atas pelayanan yang
diberikan kepada penumpang bus oleh pengelola Bus Way Trans Jakarta. dimana digunakan skala likert