Analisis Data Hasil Penelitian

perbedaan kemampuan menulis naskah drama setelah diberikan perlakuan pada kedua kelompok tersebut. Hasil uji-t tersebut dapat dirangkum dalam tabel berikut. Tabel 17: Rangkuman Hasil Uji-t Data Posttest Kemampuan Menulis Naskah Drama Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen SMAN 1 Depok, Sleman Data T h Db P T t Keterangan Posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 4,043 65 0,000 1,990 P 0,05 = signifikan Dari tabel 17 dapat diketahui besar t hitung adalah 4,043 dengan db 65 diperoleh nilai p 0,000 dengan t tabel sebesar 1,990. Nilai p lebih kecil dari 0,05 p: 0,000 0,05. Dengan demikian, hasil uji-t tersebut menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

4. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan analisis data menggunakan uji-t, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Dengan melihat hasil perhitungan uji-t di atas, dapat diketahui hasil pengujian hipotesis sebagai berikut.

a. Hasil Uji Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah “ada perbedaan kemampuan menulis naskah drama antara kelompok yang diajar menulis naskah drama menggunakan teknik storyboard dengan kelompok yang diajar menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik storyboard ”. Hipotesis tersebut adalah hipotesis kerja Ha. Dalam pengujian, Ha harus diubah menjadi Ho hipotesis nol sehingga bunyinya berubah menjadi “tidak ada perbedaan kemampuan menulis naskah drama antara kelompok yang diajar menulis naskah drama menggunakan teknik storyboard dengan kelompok yang diajar menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik storyboard ”. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t dengan bantuan komputer program SPSS 17.0. Syarat data bersifat signifikan apabila p lebih kecil dari 0,05. Tabel 18: Hasil Uji-t Posttest Kemampuan Menulis Naskah Drama Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Data T h Db P T t Keterangan Posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 4,043 65 0,000 1,990 P 0,05 = signifikan Dari tabel 18 dapat diketahui besar t hitung adalah 4,043 dengan db 65 diperoleh nilai p 0,000 dengan t tabel sebesar 1,990. Nilai p lebih kecil dari 0,05 p: 0,000 0,05. Dengan hasil uji-t tersebut, dapat diketahui hasil pengujian hipotesis sebagai berikut. Ho : Tidak ada perbedaan kemampuan menulis naskah drama antara kelompok yang diajar menulis naskah drama menggunakan teknik storyboard dan kelompok yang diajar menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik storyboard, ditolak . Ha : Ada perbedaan kemampuan menulis naskah drama antara kelompok yang diajar menulis naskah drama menggunakan teknik storyboard dan kelompok yang diajar menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik storyboard, diterima .

b. Hasil Uji Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah “pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan teknik storyboard lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik storyboard ”. Hipotesis tersebut merupakan hipotesis kerja Ha. Dalam pengujian, Ha harus diubah menjadi Ho hipotesis nol sehingga bunyinya berubah menjadi “pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan teknik storyboard tidak lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik storyboard ”. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t dengan bantuan komputer program SPSS 17.0. Syarat data bersifat signifikan apabila p lebih kecil dari 0,05. Tabel 19: Hasil Uji-t Pretest dan Posttest Kemampuan Menulis Naskah Drama Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Data T h Db P T t Keterangan Pretest dan posttest kelompok eksperimen 4,497 33 0,000 2,032 P 0,05 = signifikan Dari tabel 19 dapat diketahui besar t hitung adalah 4,497 dengan db 33 diperoleh nilai p 0,000 dengan t tabel sebesar 2,032. Nilai p lebih kecil dari 0,05 p: 0,000 0,05. Dengan hasil uji-t tersebut, dapat diketahui hasil pengujian hipotesis sebagai berikut. Ho : Pembelajaran ketrampilan menulis naskah drama dengan menggunakan teknik storyboard tidak lebih efektif dibandingkan pembelajaran ketrampilan menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik storyboard, ditolak. Ha : Pembelajaran ketrampilan menulis naskah drama dengan menggunakan teknik storyboard lebih efektif dibandingkan pembelajaran ketrampilan menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik storyboard, diterima.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan di SMAN 1 Depok, Sleman. Objek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelompok kontrol. Kelompok eksperimen terdiri atas 34 siswa dan kelompok kontrol terdiri atas 33 siswa. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan kemampuan menulis naskah drama antara kelompok eksperimen yang mengikuti pembelajaran menulis naskah drama menggunakan teknik storyboard dan kelompok kontrol yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan teknik storyboard. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan teknik storyboard dalam pembelajaran menulis naskah drama siswa kelas XI SMAN 1 Depok, Sleman. Variabel dalam penelitian ini ada 2, yaitu teknik storyboard sebagai variabel bebas, dan kemampuan menulis naskah drama sebagai variabel terikat. Teknik storyboard hanya digunakan pada kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kontrol tidak menggunakan teknik storyboard.

1. Perbedaan Kemampuan Menulis Naskah Drama antara Kelompok

Kontrol dan Kelompok Eksperimen Penelitian diawali dengan adanya pretest yang diberikan pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Hasil pretest menunjukkan bahwa ada perbedaan namun tidak signifikan dalam keterampilan menulis naskah drama antara kedua kelompok tersebut. Atau dengan kata lain, hasil pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berangkat dari titik awal yang sama karena perbedaannya tidak signifikan. Setelah pretest, pada kedua kelompok diberikan perlakuan sebanyak empat kali. Siswa pada kelompok kontrol mendapat pembelajaran menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik storyboard. Pembelajaran pada perlakuan kelompok kontrol memiliki lima tahapan. Pertama, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari. Kedua, guru memberikan gambaran pembelajaran yang akan dilakukan. Ketiga, guru memberikan penjelasan mengenai hakikat naskah drama dan unsur-

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGUASAAN MENENTUKAN UNSUR INTRINSIK DRAMA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 NATAL TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 3 26

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN REKA CERITA GAMBAR : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPA 4 SMAN 4 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

2 6 35

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL ILUSTRASI TOKOH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA : Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas XI SMAN 26 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

0 3 49

PENERAPAN TEKNIK TRANSFORMASI CERPEN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA.

4 16 45

KEEFEKTIFAN STRATEGI REVIEWING A FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 KLATEN.

1 15 197

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STORYBOARD TECHNIQUE DALAM MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 TEMPEL, SLEMAN.

0 1 149

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KOLOMBO SLEMAN YOGYAKARTA.

0 1 209

KEEFEKTIFAN TEKNIK STORYBOARD DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARANGPUCUNG CILACAP.

3 15 136

KEEFEKTIFAN TEKNIK DICTOGLOS PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 176

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK BERBANTUAN MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TULIS KABUPATEN BATANG.

1 12 206