sebelum masuk kelas, dan siswa hanya mengikuti arahan guru dalam pembelajaran tersebut.
2. Strategi Induktif Model Taba
Strategi induktif model taba ditemukan oleh Hilda Taba. Strategi ini diterapkan pada pembelajaran sastra. Pada strategi ini, siswa diharapkan dapat
langsung meneliti data-data sastra yang telah disiapkan oleh guru. Setelah itu siswa diminta untuk menyimpulkan data-data sastra tersebut. Strategi ini
menekankan model pembelajaran yang berorientasi pada pengolahan informasi.
3. Strategi Analisis
Strategi analisis memfokuskan kajiannya pada frase analisis terhadap tema sebagai hasil akhir. Pertama-tama siswa diminta untuk menganalisis unsur-unsur
drama, seperti tokoh, alur, setting, dan sebagainya. Kemudian, siswa diharapkan mampu memahami hal-hal atau unsur-unsur yang abstrak atau bersifat tersirat
dalam naskah drama. Tahapan terakhir adalah siswa menentukan tema sebagai
hasil analisis akhir. 4.
Strategi Demonstrasi
Strategi demonstrasi merupakan cara penyajian pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan suatu proses, situasi, ataupun benda yang
akan dipelajari baik dalam bentuk nyata maupun dalam bentuk tiruan. Dalam strategi ini, guru bisa lebih melibatkan siswa dalam mendemonstrasikan apa yang
akan dipelajari sebagai contoh. Strategi ini memiliki tujuan untuk mempermudah siswa dalam memperoleh gambaran umum tentang pembelajaran yang sedang
akan dan sedang dilakukan.
5. Teknik
Storyboard
Teknik storyboard merupakan strategi yang cocok digunakan untuk penulis pemula, bahkan untuk siswa yang mengalami remedial karena kesulitan menulis.
Teknik ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memunculkan dan mengembangkan ide melalui rangsangan gambar Wiesendanger, 2001: 161.
E. Teknik
Storyboard dalam Pembelajaran Menulis Naskah Drama 1.
Pengertian Teknik Storyboard
Teknik storyboard adalah teknik pramenulis yang menekankan pada elaborasi penjelasan yang detail, prediksi perkiraan, penumbuhan gagasan, dan
pengurutan Wiesendanger, 2001: 161. Teknik ini diawali dengan membuat kerangka cerita yang berupa gambar. Kemudian kerangka tersebut dikembangkan
menjadi tulisan yang berupa dialog-dialog naskah drama. Penggunaan teknik storyboard akan lebih memudahkan siswa dalam mengembangkan ide pokok
secara runtut berdasarkan urutan waktu dan tempat. Selain memudahkan siswa, teknik ini juga memudahkan guru karena teknik ini akan membawa pembaharuan
bagi pembelajaran menulis naskah drama siswa dan membuat siswa lebih tertarik. Melalui teknik storyboard diharapkan dapat memotivasi siswa dalam
mengekspresikan seni dan mempermudah siswa dalam memunculkan ide menjadi sebuah kesatuan kata.