G. Penelitian yang Relevan
Penelitian  yang  relevan  dengan  penelitian  ini  adalah  penelitian  yang dilakukan  oleh  Istana  Dewi  2004  yang  berjudul  Keefektifan  Teknik
Brainwriting  dalam  Pembelajaran  Keterampilan  Menulis  Naskah  Drama  Siswa Kelas  VIII  SMP  Muhammadiyah  1  Mlati,  Sleman.  Penelitian  tersebut  memiliki
kesimpulan  bahwa  terdapat  perbedaan  yang  signifikan  antara  kelompok  yang mengikuti  pembelajaran  menggunakan  teknik  brainwritting  dengan  kelompok
yang  mengikuti  pembelajaran  tanpa  menggunakan  teknik  brainwritting.  Adapun hasil  penelitian  yang  diperoleh  menunjukan  t
hitung
lebih  besar  dari  t
tabel
t
hitung
: 2,651    t
tabel
:  2,000  dan  db  54  pada  taraf  signifikansi  5.  Selanjutnya,  nilai  p lebih kecil dari 0,05 0,035  0,05 maka hal tersebut dikatakan signifikan.
Kemudian,  penelitian  Maftuhah  Rahayu  2005  yang  berjudul  Keefektifan Model  Pembelajaran  Problem  Based  Introduction  PBI  dalam  Pembelajaran
Menulis  Naskah  Drama  Siswa  Kelas  XI  SMAN  1  Yogyakarta  juga  merupakan penelitian  relevan  dengan  penelitian  ini.  Penelitian  tersebut  menghasilkan  nilai
t
hitung
sebesar 3,667, t
tabel
sebesar 2,000, db 58 pada taraf signifikasi 5, serta nilai p  sebesar  0,001.  Hasil  penetilian  tersebut  berarti  terdapat  perbedaan  yang
signifikan  antara  kelompok  yang  mengikuti  pembelajaran  menggunakan  model PBI  dengan  kelompok  yang  mengikuti  pembelajaran  tanpa  menggunakan  model
PBI. Penelitian-penelitian di atas relevan dengan penelitian ini karena sama-sama
membahas  tentang  menulis  yang  arahnya  pada  jenis  menulis  naskah  drama dengan  desain  penelitian  eksperimen.  Perbedaanya  adalah  dalam  penelitian
Maftuhah  Rahayu  2005  menggunakan  model  pembelajaran  Problem  Based Introduktion  PBI dan digunakan pada jenjang pendidikan SMA kelas XI.  Lalu,
penelitian  Istiana Dewi 2004 menggunakan teknik  Brainwriting  dan digunakan untuk  jenjang  pendidikan  SMP  kelas  VIII.  Sementara  dalam  penelitian  ini
menggunakan  teknik  storyboard  dan  digunakan  untuk  jenjang  pendidikan  SMA kelas XI.
H. Kerangka Teori
Standar  kompetensi  mata  pelajaran  Bahasa  Indonesia  SMA  kelas  XI
menyebutkan  bahwa  siswa  harus  mampu  menulis  naskah  drama.  Dengan
demikian,  penulisan  naskah  drama  menjadi  kajian  yang  sangat  penting  untuk dipelajari.  Namun,  pada  kenyataannya  menulis  naskah  drama  merupakan
pembelajaran  yang  kurang  disukai  dan  kurang  menarik  bagi  siswa.  Hal  tersebut dikarenakan  siswa  beranggapan  bahwa  menulis  naskah  drama  itu  sulit,
membutuhkan waktu  yang lama, dan membosankan. Oleh karena itu, dibutuhkan cara atau alternatif untuk bisa mengubah anggapan siswa tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti mencoba memberikan teknik yang baru untuk pembelajaran menulis drama.  Teknik pembelajaran itu adalah  teknik storyboard.
Teknik  storyboard  adalah  teknik  pramenulis  yang  menekankan  pada  elaborasi penjelasan  secara  rinci,  prediksi  perkiraan,  penumbuhan  gagasan,  dan
pengurutan. Dengan menggunakan teknik ini diharapkan dapat memotivasi siswa dan memudahkan siswa dalam menggali ide dalam menulis naskah drama.