Pengaturan Tentang Hak Anak Internasional 1. Konvensi Hak Anak KHA

Tahun 1990 Indonesia Menandatangani KHA di markas besar PBB di New York, selanjutnya Indonesia meratifikasi KHA melalui Kepres No.36 Tahun 1990 tanggal 25 Agustus 1990. Pada tanggal 2 September 1990 KHA disepakati sebagai hukum internasional. Lalu Indonesia mengeluarkan Undang-Undang No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Dan pada Tahun 2002 Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Perlindungan Anak No.23 Tahun 2002 yang terdiri dari 14 BAB dan 93 Pasal.

C. Pengaturan Tentang Hak Anak Internasional 1. Konvensi Hak Anak KHA

Menurut KHA defenisi anak adalah setiap manusia yang belum berumur 18 tahun, setiap manusia berarti tidak boleh ada pembeda-pembeda atas dasar apapun, termasuk atas dasar ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, keyakinan politik atau keyakinan lainnya, kebangsaan, asal-usul etnik atau sosial, kekayaan, cacat atau tidak, status kelahiran ataupun status lainnya, baik pada diri si anak maupun pada orang tuanya. Salah satu hak anak adalah hak atas perlindungan khusus, yang dimaksud adalah hak perlindungan khusus terhadap anak yang berhadapam dengan hukum ABH sebagai pelaku. Dalam hal ini khususnya jajaran penegak hukum polisi, jaksa, hakim dll berkewajiban untuk melakukan penanganan permasalahan anak ABH dengan benar dan penuh kehati-hatian dengan dasar prinsip-prinsip konvensi hak anak. Universitas Sumatera Utara Asas kepentingan terbaik bagi anak The Best Intres of the Child merupakan salah satu prinsip utama perlindungan anak sesuai dengan semangat Konvensi Hak Anak KHA yang semestinya menjadi dasar dan acuan bagi setiap pihak dalam menangani dan menyelesaikan permasalahan anak yang berhadapan dengan hukum anak sebagai pelaku. Konvensi Hak Anak atau Convention on the Rights of The Child adalah sebuah perjanjian internasional yang mengatur tentang hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya dari anak-anak. Majelis umum PBB mengadopsi konvensi ini melalui Resolusi Majelis Umum PBB No.4425 dan terbuka untuk ditandatangani, pada 20 November 1989 pada peringatan 30 tahun Deklarasi Hak-Hak Anak. Konvensi ini mulai berlaku pada 20 November 1989 setelah jumlah negara yang meratifikasinya memenuhi syarat. Indonesia melakukan menandatangani konvensi ini pada 26 Januari 1990 dan melakukan ratifikasi terhadap konvensi ini mulai Keputusan Presiden No.36 tahun 1990 yang dikeluarkan pada 25 Agustus 1990. Beberapa hal penting dalam Konvensi Hak Anak antara lain yaitu ditetapkannya bahwa defenisi anak adalah setiap manusia yang belum berumur 18 tahun. Selain itu Konvensi Hak Anak terdapat empat prinsip penting yaitu : prinsip non diskriminasi, prinsip hak hidup, kelangsungan hidup dan tumbuh kembang, prinsip kepentingan terbaik anak dan prinsip partisipasi anak. 52 Komisi Hukum Nasional KHN perlu mengagendakan program harmonisasi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan anak. Bila misinya satu, melindungi anak, seharusnyalah hanya mengenal satu defenisi, defenisi universal yang telah mengikat karena ratifikasi negara, yaitu undang-undang yang secara khusus menyangkut perlindungan anak: Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002. Lebih dari itu, harmonisasi ketentuan peraturan perundang- undangan adalah konsekuensi logis dari ratifikasi perjanjian internasional KHA. 53 52 httphamblogger.orgsekilas mengenal-konvensi-hak-anak tanggal 9 Mei 2012 53 Hadi Supeno, Op,Cit, hal.42 Universitas Sumatera Utara

2. Beijing Rules Standard Minimal Internasional Pemenjaraan Anak