Hasil observasi ke lokasi LAPAS Anak didapat kondisi fisik bangunan juga tidak ada bedanya jika kita bandingkan dengan LAPAS untuk orang dewasa,
tembok yang tinggi, kamar dengan jeruji besi, hunian yang padat, tampa pasilitas ruang khusus untuk pendidikan, penjagaan yang berlapis, anak duduk termenung
hampir disetiap sudut tempat, tidak ada kegiatan rutinitas yang
terprogramterlaksana, banyak berharap bantuan dari pihak luar, kalau ada bantuan maka ada kegiatan, kalau tidak maka kegiatanpun pakum.
102
1. Diversi
D. Pembaharuan Sistem Peradilan Pidana Anak
Anak yang melakukan pelanggaran hukum atau melakukan tindakan kriminal sangat dipengaruh beberapa faktor lain di luar diri anak seperti pergaulan,
pendidikan, teman bermain dan sebagainya. Untuk melakukan perlindungan terhadap anak dari pengaruh proses formal sistem peradilan pidana, maka timbul
pemikiran manusia atau para ahli hukum dan kemanusiaan untuk membuat aturan formal tindakan pengeluaran remove seorang anak yang melakukan pelangaran
hukum atau melakukan tindak pidana dari proses peradilan pidana dengan memberikan alternatif lain yang dianggap lebih baik untuk anak. Berdasarkan
pikiran tersebut, maka lahirlah konsep diversion yang dalam istilah bahasa Indonesia disebut diversi atau pengalihan.
103
Ide dasar diversi atau pengalihan ini adalah untuk menghindari efek negatif pemeriksaan konfensional peradilan pidana anak terhadap anak, baik efek negatif
proses peradilan maupun efek negatif stigma cap jahat proses peradilan, maka pemeriksaan secara konvensional dialihkan, dan kepada anak tersebut dikenakan
program-program diversi.
102
Hasil observasi ke LAPAS Anak Medan
103
Marlina, Op,Cit, hal.2
Universitas Sumatera Utara
Bagan III Kesesuaian Ide Diversi Dengan
Politik Nasional Perlindungan Anak Indonesia
104
nak
b. Restorativ Justice
2. Keadilan Resoratif Anak Berkomplik dengan hukum membutuhkan sentuhan kebijakan dan
penanganan negara yang tepat dan mampu memberikan keadilan bagi pihak yang berkomplik korban pelaku maupun masyarakat secara keseluruhan. Sistem
peradilan pidana bagi anak di Indonesia masih sama dengan sistem peradilan pidana orang dewasa yaitu masih bersifat retributib menitik beratkan
penghukuman pada pelaku. Restorativ Justice keadilan restoratif adalah solusi
104
Setya Wahyudi Op,Cit, hal.119
Perinsip dasar penyelenggaraan ide diversi dalam SPP Anak :
a. ide deversi untuk menghindari efek negatif
peradilan formal menghindari pengulangan
tindak pidana
b. harus ada kesepakatandamai antara pelaku dan korban,
serta masyarakat. c. orang tua dan anak setuju
dan menyanggupi akan akan program diversi, dan
menunjukkan rasa tanggungjawab anak
d. biasanya kejahatan yang dilakukan kejahatan yang
tidak berat e. program-program diversi
dalam bentuk : - peringatan
- pembayaran denda - pembinaan keterampilan
- pembinaan oleh rang tua - konseling
Tidak bertentangan
Politik Nasional Perlindungan Anak antara lain:
a. negara untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
memajukan kesejahteraan umum kepada anak-anak
b. terhadap ABH tidak dilakukan pembalasan
tetapi pembinaan c. usaha kesejahteraan Anak
terdiri atas usaha pembinaan pengembangan,
pencegahan dan rehabilitasi, yang
dilaksanakan dalam bentuk asuhan , bantuan dan
pelayanan khusus.
d. hak anak untuk mendapatkan asuhan dari
orang tuanya merupakan asuhan yang utama
e. terhadap ABH perlu mendapatkan putusan yang
tepat, pidana penjara merupakan upaya terakhir
Universitas Sumatera Utara
bentuk keadilan yang menekankan pada perbaikan akibat yang terjadi yang diakibatkan oleh tindak pidana.
Konsep restorativ justice yaitu suatu konsep penyelesaian komplik yang terjadi dengan melibatkan para pihak yang berkepentingan dengan tindak
pidana yang terjadi korban, pelaku, keluarga korban, keluarga pelaku, masyarakat dan penengah moderator. Musyawarah yang dilakukan ini
penting untuk menentukan tindakan atau hukuman yang tepat terhadap pelaku. Tindakan atau hukuman yang diberikan bermanfaat bagi pelaku,
masyarakat dan korban merasa kerugian dan ketidak seimbangan serta ketidak tertiban dalam lingkungannya sudah pulih kembali dengan
hukuman yang telah dijatuhkan.
105
105
Ibid hal.1
3. Ide Peradilan Khusus Disamping itu perlu adanya peradilan khusus dalam penanganan anak yang
berhadapan dengan hukum terpisah dari peradilan umum agar lebih terkonsentrasifokus dalam penanganan ABH tersebut yang ditangani oleh penegak
hukum yang benar-benar menjiwai kepentingan terbaik bagi anak. Dengan mekanisme dan acaranya menggunakan diversi.
E. Studi Kasus