BAB III PENERAPAN ASAS KEPENTINGAN TERBAIK BAGI ANAK
DALAM UPAYA MENJAUHKAN ANAK DARI PIDANA PENJARA DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
A. Penerapan Asas Kepentingan Terbaik Bagi Anak
Penerapan asas kepentingan terbaik bagi anak diperlukan dukungan kelembagaan, penegak hukum, peranpartisipasi masyarakat dan peraturan
perundang-undangan yang dapat menjamin pelaksanaannya. Disamping itu perlu persamaan persepsi, kerjasama dan koordinasi yang terpadu antara kelembagaan dan
antara penegak hukum sehingga pelaksanaan sistem peradilan pidana anak menjadi efektif, secara sistimatis, komprehensif, berkesinambungan dan terpadu.
1. Kelembagaan Negara
Pelaksanaan penanganan anak yang berhadapan dengan hukum dilakukan oleh : Makamah Agung RI, Kejaksaan Agung RI, Kepolisian Negara RI,
Kementerian Hukum dan HAM RI, Kementerian Sosial RI dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia sesuai dengan tugas
dan kewenangannya masing-masing namun tetap satu persepsi dalam penanganan anak yang berhadapan dengan hukum berdasarkan asas kepentingan terbaik bagi
anak.
a. Makamah Agung RI
Banyaknya anak yang diputus hakim berupa pidana penjara, berawal dari hakim yang tidak mengerti dan tidak menjiwai sepenuhnya tentang permasalahan
anak, walaupun sudah diatur dalam Undang-Undang No.3 Tahun 1997 tentang
Universitas Sumatera Utara
Pengadilan Anak, sehingga perlu evaluasi ulang, Makamah Agung RI harus terlebih dahulu mempersiapkan dengan sungguh-sungguh hakim-hakim yang
khusus menangani masalah anak, disamping persiapan yang matang, mempunyai minat dan tanggung jawab, perhatian dan dedikasi
75
Sebagaimana yang telah disebutkan pada bab sebelumnya, Peradilan Anak masih dibawah Peradilan Umum, hal ini dirasakan tidak lagi sesuai untuk
mewujudkan peradilan yang benar-benar ramah anak, untuk itu sudah saatnya pemerintah bersama-sama dengan pihak terkait lainnya terutama Makamah
Agung RI dan badan Legislatif memikirkan dan mewujudkan Peradilan Khusus Anak yang berdiri sendiri tidak berada di Peradilan Umum. Jika Peradilan
Khusus Anak sudah berdiri dengan berbagai fasilitas yang mendukung dan di dalamnya berada hakim-hakim dan panitra anak yang terdidik dan terlatih
di setiap pengadilan, juga
perlu dibuat sanksi yang tegas jika hakim-hakim terpilih dan terlatih tersebut
tidak mengindahkan ketentuan yang telah ditetapkan dan jika permasalahan anak tidak ditangani dengan hakim anak yang benar-benar menjiwai tentang anak,
terpilih dan terlatih sanksi juga dapat diberikan kepada ketua pengadilan sebagai penanggungjawab penuh, diharapkan dengan adanya keterpaduan antara
persiapan sebagai hakim anak dan sanksi yang tegas sehingga anak yang berhadapan dengan hukum mendapatkan keadilan dan terlindungi hak-haknya.
75
Keputusan Bersama Tentang Penanganan Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum Pelaksanaan tugas dan kewenangan Makamah Agung RI dalam penanganan yang berhadapan dengan
hukum Pasal 6 a
Universitas Sumatera Utara
sehingga dapat menjadi ukuran bahwa negara telah sungguh-sungguhserius memperhatikan perlindungan dan penyelamatan terhadap anak-anak bangsa.
Selanjutnya juga tidak kalah penting yaitu, Makamah Agung RI hendaknya terus berkarya melakukan terobosan hukum atau penemuan hukum
sesuai dengan perkembangan zaman dalam rangka mewujudkan kepentingan terbaik bagi anak, mengedepankan pendekatan keadilan restoratif dan diversi
sehingga pemidanaan anak benar-benar merupakan upaya terakhir dan anak semakin jauh dari penjara.
b. Kejaksaan Agung RI
Dalam melakukan penuntutan hendaknya tetap memperhatikan kepentigan terbaik bagi anak yang berhadapan dengan hukum.
76
76
Keputusan Bersama Tentang Penanganan Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum Pelaksanaan tugas dan kewenangan Kejaksaan RI dalam penanganan yang berhadapan dengan hukum
Pasal 7 a
Hakim dalam memutus perkara anak selalu mendasari pada penuntutan Jaksa Penuntut Umum, jika
penuntutan berupa pidana maka biasanya hakim megikutinya saja, dan jika hakim hendak memutus berupa tindakan maka disangsikan jaksa melakukan upaya
banding, hal ini sudah tidak lagi sesuai dengan kepentingan terbaik bagi anak. Seyogiyanya Hakim dan juga Jaksa mempertimbangan laporan hasil penelitian
kemasyarakatan dari Pembimbing Kemasyarakatan sebagaimana diatur dalam Undang Undang Pengadilan Anak dan tetap memegang teguh asas kepentingan
terbaik bagi anak dan bukan berdasarkan ego sektoral, hakim dalam hal perkara anak hanya berada ditempat dan menunggu informasi dan laporan, sementara
Universitas Sumatera Utara
Pembimbing Kemasyarakatan untuk mendapat data dan informasi lansung turun ke lapangan melakukan interviu langsung ke sumber data dan informasi dan
melakukan observasi atau pengamatan langsung, sehingga mengetahui betul bagaimana kondisi anak sesungguhnya, baik di rumah, dilingkunagn tempat
tinggal, di sekolah, di tempat kerja, kepada orang tua, korban, teman dekat, kepala lingkungandesa dan seterusnya.
Jaksa Agung RI sudah seharusnya menyiapkan Jaksa, tenaga administrasi dan struktur organisasi kepala bidangkepala bagiankepala seksi yang khusus
menangani permasalahan anak, yang mempunyai tanggungjawab, minat, kemampuan, perhatian dan dedikasi dibidang anak pada setiap kantor
kejaksaan.
77
Kepolisian merupakan pintu gerbang masuknya anak yang berkomplik dengan hukum, artinya berawal dari penangkapan, penyidikan hingga
ditetapkannya anak sebagai tersangka lalu dilakukan penahanan oleh polisi. Untuk itu dalam melakukan tugas dan kewenangannya, Kepolisian Negara RI harus
terlebih dahulu menyiapkan polisipenyidik khusus yang memiliki minat, Selain itu juga Jaksa Agung RI terus mensosialisasikan kepada semua
jajarannya dalam penanganan anak yang berhadapan dengan hukum lebih mengutamakan pendekatan keadilan restoratif atau diversi dan dalam
pelaksanaanya tetap berpegang teguh berdasarkan kepentingan terbaik bagi anak.
c. Kepolisian Negara RI
77
Ibid Pasal 7 b
Universitas Sumatera Utara
tanggungjawab, kemampuan, perhatian dan dedikasi dalam penanganani anak berkomplik dengan hukum.
78
Dalam pelaksanaan tugas dan wewenang Kementerian Hukum dan HAM RI dalam penanganan anak yang berhadapan dengan hukum
membuatmenetapkan kebijakan, program dan kegiatan perlindungan dan Meningkatkan jumlah Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Unit PPA,
baik ditingkat terendah kantor Polsek Polisi Sektor sampai tingkat Polda Polisi Daerah, yang mana unit tersebut ditangani oleh polisi-polisi yang benar-benar
menjiwai tentang anak dan menjunjung tinggi asas kepentingan terbaik bagi anak dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Disamping itu Unit PPA
hendaknya tidak hanya menangani kasus pencabulan atau pelecehan seksual saja yang terjadi selama ini, akan tetapi semua jenis tindak pidana yang dilakukan
anak tanpa kecuali, ditangani di unit PPA dengan polisi anak. Untuk peningkatan SDM polisi anak, maka diperlukan pendidikan dan
pelatihan tentang bagaimana penanganan ABH yang baik dan benar berdasarkan asas kepentingan terbaik bagi anak. Dan yang penting lagi adalah dalam
penanganan ABH wajib melakukan pendekatan keadilan restoratif, sehingga semaksimal mungkin anak dijauhkan dari penjara, dan anak tidak terputus
pendidikannya anak tetap sekolah.
d. Kementerian Hukum dan HAM RI
78
Keputusan Bersama Tentang Penanganan Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum Pelaksanaan tugas dan kewenangan Kepolisian Negara RI dalam penanganan yang berhadapan dengan
hukum Pasal 8 a
Universitas Sumatera Utara
pemenuhan hak anak yang berhadapan dengan hukum dilingkungan pemasyarakatan.
79
Masalah utama di dalam penjara adalah rutinitas yang menonton. Kehidupan penjara yang menjemukan, waktu kosong yang panjang dan
kebosanan lama kelamaan membuat penghuni putus asa. Tetapi kebosanan, yang sesekali disela oleh ketakutan atau kemarahan yang
meledak, adalah realitas paling berpengaruh dalam kehidupan di penjara Morris,1995. Semua yang ada didalam penjara tampaknya telah disusun
dengan semangat yang kejam, bagaimana cara yang sebaik-baiknya untuk membuat para narapidana menjadi lemah, kehilangan orientasi, dan mati
rasa serta meracuninya dengan kepahitan yang tak terlukiskan Serge, 1984
Anak yang berada di Lembaga Pemasyarakatan AnakPenjara Anak, hendaknya mendapatkan perlindungan khusus, harus ada perbedaan yang
signifikan dengan penjara orang dewasa. Ketidakmampuan dalam penanganan anak ABH akan lebih berakibat fatal artinya tidak terjadi perubahan prilaku
yang baik terhadap anak, apalagi salah dalam kebijakan dan penanganan, mengakibatkan anak semangkin salah arah.
80
Merubah Lembaga Pemasyarakatan AnakPenjara Anak, misalnya menjadi Lembaga Pemulihan Akhlak dan Pendididikan Anak Lembaga PAPA,
Perubahan tersebut bukan sekedar pergantian istilah, nama atau nomenklatur seperti penjara menjadi Lembaga PemasyarakatanLP akan tetapi lebih daripada
itu, yaitu lebih terfokus kepada pengembalian fitrah sebagai manusia dan mewujudkan upaya kepentingan terbaik bagi masa depan anak. Tentunya
79
Keputusan Bersama Tentang Penanganan Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum Pasal 9 Pelaksanaan tugas dan kewenangan Kementerian Hukum dan HAM RI dalam penanganan yang
berhadapan dengan hukum
80
Mark Constanzo, “Aplikasi Psikologi Dalam Sistem Hukum”, 2006, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hal.458
Universitas Sumatera Utara
pegawaipetugasSDM yang dibutuhkan adalah yang memiliki latar belakang sebagai pendidik sarjana pendidikan, baik agama, psikologi dan sosial, juga
dibutuhkan seperti tamatan Akademi Perawat dan Dokter sebab masalah kesehatan anak juga merupakan skala prioritas disamping masalah akhlak dan
pendidikan tersebut. Disamping itu pegawai atau petugas harus pula dapat menjadi panutantauladan yang baik. Sehingga terjadi perubahan dan perbaikan
yang signifikan dan tidak lagi keliru seperti yang telah dilakukan sebelumnya, kebanyakan merekrut pegawai dari tamatan SMA dan Sarjana Hukum yang
ditujukan untuk lebih mengkonsentrasikan pada bidang penjagaan keamanan jangan sampai terjadi pelarian. Dengan melakukan perubahan secara mendasar,
sungguh-sungguh dan menjadi komitmen bersama mengedepankan masalah pendidikan dan kesehatan sebagai hal yang pertama dan utama untuk kepentingan
terbaik bagi anak dan masa depan anak. Ketika akhlak anak sudah pulih menjadi baik, pendidikanpengetahuan anak meningkat, anak menyadari apa yang menjadi
tujuan hidupnya, mamfaat pendidikan dan berahklak mulia sangat dirasakan membahagiakan kehidupanya, hingga timbul rasa percaya diri, sehingga
termotivasi untuk melakukan yang benar dan dapatlah kita yakini tidak ada lagi yang berniat melarikan diri. Idzaa wussidal amru ilaa ghoiri ahlihaa fantazhiris
saa’ata, artinya apabila sesuatu diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya bukan bidangnya, maka tunggulah saat kehancurannya Hadist Riwayat
Bukhari
81
81
Maftuh Ahnan Asy, Kumpulan Mutiara Kata Da’wah, Terbit Terang, Surabaya, 108
Universitas Sumatera Utara
Disamping itu sarana dan prsarana yang sangat dibutuhkan untuk mendukung terwujudnya pemulihan akhlak dan pendidikan anak tersebut harus
dipenuhi sehingga upaya perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak dapat dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Agar pelaksanaan mewujudkan kepentingan terbaik bagi anak menjadi efektif dan maksimal kerjasama dengan insitusi terkait harus dilakukan seperti
dengan Dinas Pedidikan, Dinas Sosial, Balai Latihan Kerja, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, Kementerian Agama dll
e. Kementerian Sosial RI
Peran Kementerian Sosial menyediakan Pekerja Sosial dalam pelayanan masalah sosial anak berhadapan dengan hukum yang mempunyai tanggungjawab,
minat, kemampuan, perhatian dan dedikasi di bidang anak baik tingkat pusat maupun tingkat daerah.
Disamping itu Kementerian Sosial RI juga sangat dibutuhkan perannya di dalam mendorong dan memperkuat peran keluarga, masyarakat dan organisasi
sosial atau Lembaga Swadaya Masyarakat untuk perduli pada anak, serta didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
82
82
Keputusan Bersama Tentang Penanganan Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum Pasal 10 1 Pelaksanaan tugas dan kewenangan Kementerian Sosial RI dalam penanganan yang anak berhadapan
dengan hukum
Universitas Sumatera Utara
f. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia
Pelaksanaan tugas dan wewenang Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI dalam penanganan anak yang berhadapan dengan
hukum harus lebih aktif lagi menjalankan tugas, fungsi dan perannya, diantaranya merumuskan kebijakan penanganan anak yang berhadapan dengan hukum,
melakukan koordinasi dan singkronisasi dengan instansilembaga terkait, melakukan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan, unuk secara terus
menerus melakukan peningkatan kwantitas dan kwalitas perlindungan terhadap anak dengan berbasis pada asas kepentingan terbaik bagi anak.
83
Undang-Undang No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 74 disebutkan, dalam meningkatkan efektivitas penyelenggaraan perlindungan anak,
dengan undang-undang ini dibentuk Komisi Perlindungan Anak yang bersifat independen. Pada pasal 76 KPAI bertugas : a Melakukan sosialisasi seluruh
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan anak, mengumpulkan data dan informasi, menerima pengaduan masyarakat,
melakukan penelaahan pemantauan, evakuasi dan pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan anak. b Memberikan laporan, saran, masukan dan
pertimbangan kepada Presiden dalam rangka perlindungan anak. 2. Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI
83
Keputusan Bersama Tentang Penanganan Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum Pasal 11 Pelaksanaan tugas dan kewenangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
berhadapan dengan hukum
Universitas Sumatera Utara
3. Peran masyarakat