1. Kronologis Pelanggaran Hukum
Klien menceritakan kronologis pelanggaran hukum yang telah ia lakukan yaitu : Pada hari Senin tgl. 01 Nopember 2010. sekira pukul 09,00 WIB, klien yang
sedang berada di rumah Ibu IRMI Als Ibu MAKBUN, dan juga ada Ibu TINI, Ibu DEDES dan Ibu SURI, klien diajak oleh Ibu TINI untuk MANUK dengan
mengatakan “MANUK yuk RS Als.R ”, MANUK istilah yang ada dilingkungan mereka adalah melakukan pencurian, klien mencoba untuk menolak dengan alasan
takut tertangkap, namun Ibu TINI mencoba meyakini klien dengan mengatakan “Ngak apa-apa, biar ada uang untuk jajan,”, akhirnya Klien terpengaruh juga dan
ikut serta, Klien oleh Ibu IRMI disuruh duluan pergi, dengan alasan biar tidak kelihatan bersama, sebab kalau ketahuan klien pergi bersama-sama oleh Ibu
NANDA majikan klien, yang mana klien mengasuh anak Ibu NANDA, bisa-bisa klien tidak bisatidak boleh ikut dan bisa gagal rencana. Sehingga klien pergi duluan
jalan menuju ke simpang Gang Pembangunan, lebih kurang 30 menit klien menunggu di simpang jalan tersebut, lalu datang Ibu TINI, Ibu IRMI, Ibu SURI dan
Ibu DEDES dengan naik becak mesin, lalu klien naik beca tersebut bersama-sama, menuju ke Pasar Merah, di Pasar Merah mereka berlima mengganti becak yang
ditumpangi dengan alasan Tk,Becak tersebut tidak mau ke Pasar Deli Tua sebab jauh sekali akhirnya ganti becaknya. Dengan Becak kedua mereka pergi mengarah
ke pasar Deli tua, sesampainya di lokasi mereka menyuruh Tk.Becak menunggu sebentar , lalu mereka memasuki grosir, setelah memasuki dua toko grosir dan
diperkirakan tidak ada peluang untuk beraksi hanya sekedar menanya-nanya harga barang saja lalu mereka berlima orang tersebut termasuk klien kembali keluar dan
bersembunyi dari Tk,Becak Kedua Tk.Becak II tidak dibayar upah atau ongkosnya dan menumpang becak ketiga menuju ke daerah Marelan, diperjalanan Ibu IRMI
mengatakan rasa kasihannya kepada Tk.Beca kedua “Kasihan Tk.Beca tadi, orangnya baik”, lalu dijawab Ibu DEDES, “Tidak ada uang membayar ongkosnya”,
diperjalanan menuju arah ke Jl.Marelan klien juga sempat mengatakan “Ngapain lagi kita ke Marelan, ayok pulang aja ?”, lalu dijawab Ibu DEDES, “Arah pulang
jauh dari sini”, , lalu Tk.Beca tetap melanjutkan perjalanan menuju arah Jl.Marelan,di perjalanan juga diceritakan untuk singgah ke sebuah toko Konco
maksudnya toko-toko pakaian, sesampainya di daerah Jl.Marelan tepatnya di Psr X, Ibu DEDES ada melihat toko Konco dan menyuruh Tk.Becak untuk berhenti,
setelah Tk.Becak berhenti, Tk. Becak ketiga tersebut disuruh menunggu, ketika hendak menyeberang jalan menuju ke toko tersebut, Ibu TINI mengatur strategi,
“Jalannya berdua-dua dahulu masuk ke toko biar tidak dicurigai”, sehingga yang dahulu jalan masuk ke toko yang menjadi sasaran Toko Budi Makmur ialah Ibu
IRMI dan Ibu DEDES, lalu masuk Klien dan terakhir Ibu Tini dan Ibu Suri, sesampainya di dalam toko yang hanya ditunggui oleh seorang anak, lalu karena ada
pembeli, anak pemilik toko yang masih kecil tersebut memanggil ibunya yang sedang masak di lantai dua, melihat suasana sepertti begitu, klien yang posisinya
dekat dengan Ibu IRMI, lalu Ibu IRMI menyuruh klien sambil menguitkan bahu klien agar cepat masuk menyelinap dan masuk ke bagian dalam dekat dengan meja
Universitas Sumatera Utara
tempat laci uang berada, setelah itu Ibu pemilik toko turun dari lantai dua dan sesampai di bawah ia melihat ada empat orang yang datang Ibu IRMI, Ibu DEDES,
Ibu TINI dan Ibu Suri, dan tidak melihat klien, keempat ibu tersebut mereka saling berpencar ada yang melihat bedak-bedak dan ada yang melihat tas, setelah melihat
ada pembeli tersebut Ibu pemilik toko melayaninya, Ibu Dedes pura-pura menanya harga Tas yang tergantung di luar diteras toko, Ibu TINI juga bertanya kepada
pemilik toko alat serok sampah, Ibu IRMI dan Ibu SURI yang sudah berada di dalam di ruang tengah toko bertanya harga bedak sehingga sangat merepotkan ibu
pemilik toko, ketika itu pula klien mulai beraksi untuk mengambil uang didalam laci, laci yang posisi tertutup tapi tidak terkunci, berasil dibuka klien dan
mengambil uang yang ada didalam laci terakhir diketahui berjumlah Rp.87.000,-, Namun akhirnya klien dipergogi oleh ibu pemilik toko, klien yang sedang
merunduk-runduk sambil berjalan dibelakang stelling barang, lalu ibu pemiliki toko mendekati klien dan menarik tangan klien sambil mengatakan “Mencuri kau ya”,
klien tidak dapat mengelak lagi, uang yang diambil dari laci masih ada ditangan klien, lalu ibu pemilik toko tersebut memarahi klien, dan begitu juga kempat ibu-ibu
teman klien pura-pura memarahi klien dan memukul klien, lalu keempat ibu ibu tersebut meminta maaf atas perbuatan klien, dan memohon agar klien dilepaskan
saja dengan alasan uangnya tidak jadi dilarikan klien kembali dan lagi pula klien telah dimarahi dan dipukul, lalu ibu pemilik toko menelepon suaminya dan orang
tetanggawarga banyak yang datang lalu klien dilaporkan ke pihak kepolisian tidak lama kemudian pihak kepolisian Polsekta Medan Labuhan datang dan menangkap
klien dan keempat ibu-ibu tersebut. Di sel Polsek Medan Labuhan Klien sempat mendapat tekanan oleh keempat ibi-ibu tersebut, agar klien tidak mengatakan
bahwa ia ada yang menyuruh “Kalau ditanya lagi bilang aja ngak ada yang menyuruh dan itu harus kamu pertahankan”
, Lalu Ibu IRMI mengatakan “Ia itu aja katakan, jangan pula kau bilang kami yang menyuruh, nanti kalau kami keluar
kami urus kamu”, Akhirnya setelah diproses, klien dinyatakan sebagai tersangka oleh pihak kepolsian, sedangkan keempat ibu tersebut Ibu TINI, Ibu IRMI, Ibu
SURI dan Ibu DEDES dibebaskan hanya dijadikan sebagai saksi.
107
2. Dakwaan