Pemidanaan Sebagai Upaya Terakhir Sistem Peradilan Pidana Anak

dari prilaku menyimpang yang selalu ada dan melekat pada setiap bentuk masyarakat, tidak ada masyarakat yang sepi dari kejahatan. 85 b. Komnas Perlindungan Anak KPA Lembaga Swadaya Masyarakat LSM Komnas Perlindungan Anak didirikan berdasarkan badan hukum pencatatan akta notaris, ini sudah berdiri dan berkiprah dalam aktivitas perlindungan anak. Kelembagaan KPA yang turut mengurusi masalah anak memang dimungkinkan dalam Undang Undang Perlindungan Anak dalam Pasal 25 disebutkan bahwa kewajiban dan tanggung jawab masyarakat terhadap perlindungan anak dilaksanakan melalui kegiatan peran masyarakat dalam penyelenggaraan perlindungan anak. 86 Pidana Penjara adalah bentuk pidana yang dikenal juga dengan pidana pencabutan kemerdekaan atau pidana kehilangan kemerdekaan atau dikenal juga dengan pidana pemasyarakatan.

B. Pemidanaan Sebagai Upaya Terakhir

87 Belum ada kepedulian dan sensitivitas dari aparat penegak hukum polisi, jaksa dan hakim dalam penanganan ABH . Hal ini terjadi karena mereka mempunyai diskresi untuk memberikan alternatif yang lebih baik daripada penjara untuk melindungi masa depan anak. Namun sayangnya aparat penegak hukum lebih banyak yang mempunyai paradigma legalistik yang hanya berpedoman pada hukum tertulis an sich dengan alasan mereka memang dilatih untuk itu. Padahal hukum sendiri juga memberikan kelenturan dalam penanganan ABH. Di dalam KUHP dan Undang Undang Pengadilan Anak jenis pidana ini digolongkan pada pidana pokok. Undang Undang No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 16 Ayat 3. Penangkapan, penahanan, atau tindak pidana penjara anak hanya dilakukan apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir. 88 85 Maidin Gultom, Op,Cit, hal. 61 86 Hadi Supeno, Op,Cit, hal. 52 87 Marlina, Op,Cit, hal.87 88 DS.Dewi dan Fatahillah A,Syukur, Op,Cit, hal.16-17 Universitas Sumatera Utara Para penegak hukum yang menangani perkara anak ABH wajib mempertimbangkan pasal tersebut Pasal 16 Ayat 3 dengan dasar pertimbangan untuk kepentingan terbaik bagi anak dan harus ada perlakuan khusus yang menjadi pembeda penanganan perkara anak dengan perkara orang dewasa. Sebelum pidana penjara diterapkan terlebih dahulu dilakukan upaya-upaya perdamaian secara kekeluargaan melalui mediasi dengan menerapkan keadilan restoratif dan diversi.

C. Sistem Peradilan Pidana Anak

Filosofi sistem peradilan pidana anak yaitu mengutamakan perlindungan dan rehablitasi terhadap pelaku anak emphasized the rehabilitation of youthful offender sebagai orang yang masih mempunyai sejumlah keterbatasan dibandingkan dengan orang dewasa 89 Berdasarkan pasal 15 Undang Undang No.4 tahun 2004, dapat diketahui bahwa Pengadilan khusus hanya dapat dibentuk dalam salah satu lingkungan peradilan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 yang diatur dengan undang- undang. Sesuai dengan hal ini peradilan anak merupakan peradilan khusus, merupakan spesialisasi dan diferensiasinya dibawah peradilan umum. 90 Peradilan Anak diatur dalam Undang-Undang No.3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak. Pasal 2 Undang-Undang No.3 Tahun 1997 menentukan bahwa Pengadilan Anak adalah pelaksanaan kekuasaan kehakiman yang berada dilingkungan Peradilan Umum. Tujuan Peradilan Anak sesuai dengan asas yang 89 Marlina, Op,Cit, hal.1 90 Ibid hal.76 Universitas Sumatera Utara terkandung didalam Undang-Undang No.3 Tahun 1997, antara lain ”Asas kepentingan terbaik bagi anak”, tentuanya tampa mengorbankan masyarakat dan tegaknya keadilan. Pasal 3 Undang-Undang No.3 tahun 1997 menentukan : Sidang pengadilan Anak yang selanjutnya disebut Sidang Anak, bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara anak sebagaimana ditentukan dalam undang-undang ini. Peradilan Anak diselenggarakan dengan tujuan untuk mendidik kembali dan memperbaiki sikap dan prilaku buruk yang selama ini telah ia lakukan. Perlindungan anak yang diusahakan dengan memberikan bimbinganpendidikan dalam rangka rehabilitasi dan resosialisasi, menjadi landasan peradilan anak. 91 Mewujudkan kesejahteraan anak, menegakkan keadilan merupakan tugas pokok badan peradilan anak menurut undang-undang. Peradilan tidak hanya mengutamakan penjatuhan pidana saja, tetapi juga perlindungan bagi masa depan anak, merupakan sasaran yang dicapai peradilan anak . Filsafat peradilan anak untuk mewujudkan kesejahteraan anak, sehingga terdapat hubungan erat antara peradilan pidana anak dengan Undang Undang Kesejahteraan Anak. Dalam mewujudkan kesejahtraan anak, anak perlu diadili oleh suatu badan peradilan tersendiri. Usaha mewujudkan kesejahtaan anak adalah bagian dari peningkatan pembinaan bagi semua anggota masyarakat, yang tidak terlepas dari kelanjutan dan kelestarian peradaban bangsa , yang penting bagi masa depan bangsa dan negara Pasal 1 butir 1a Undang-Undang No.4 tahun 1997 Tentang Kesejahteraan Anak menentukan; Kesejahteraan anak adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan anak yang dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangannya dengan wajar baik secara rohani, jasmani maupun sosial. 92 91 Ibid hal. 77 92 Ibid hal.78 Universitas Sumatera Utara Bagan II Sistem Peradilan Pidana Anak Berdasar Undang Undang No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak Dari bagan II 93 Ketika ada anak nakal Psl.1 ayat 1 Undang Undang Pengadilan Anak yang dapat dilaporkan kepada pihak kepolisian atau pihak kepolisian yang langsung menangkap tanpa ada laporan karena tergolong anak nak nakal melakukan pelanggaranpidana, oleh pihak penyidik dilakukan penyidikan, selanjutnya pihak penyidik wajib meminta pertimbangan atau saran dari Pembimbing Kemasyarakatan PK, Pasal.42 Ayat 2 PK BAPAS membantu mempelancar tugas penyidik Psl.34 Ayat a dengan membuat laporan hasil penelitian kemasyarakatan. Selanjutnya tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : 93 Bagan II di buat berdasarkan wawancara dan konsultasi dengan Kasie Bimbingan Klien Anak BAPAS Klas I Medan. Anak Nakal Penuntut Umum Pengadilan LAPAS ANAK BAPAS dan Jaksa PK BAPAS PK BAPAS Kementerian. Sosial Organisasi Sosial Kemasyaraka tan Kembali ke masyarakat Universitas Sumatera Utara Pihak penyidik melimpahkan perkara ke Penuntut Umum. Pembimbing Kemasyarakatan membantu memperlancar tugas penuntut umum Psl.34 Ayat a. Selanjutnya dalam hal Penuntut Umum berpendapat bahwa dari hasil penyidikan dapat dilakukan penuntutan, maka ia wajib dalam waktu secepatnya membuat surat dakwaan Psl.54. Setelah anak dijadikan terdakwa lalu disampaikan ke Pengadilan Negeri. Pemeriksaan di persidangan, Pasal 55 menyatakan Dalam perkara anak nakal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 , Penuntut Umum, Penasehat Hukum, Pembimbing Kemasyarakatan, orang tua, wali atau orang tua asuh dan saksi, wajib hadir dalam sidang anak. Pasal 56 mengatakan, sebelum sidang dibuka Hakim memerintahkan agar Pembimbing Kemasyarakatan menyampaikan laporan hasil penelitian kemasyarakatan mengenai anak yang bersangkutan. Pasal 59 Ayat 1 Sebelum mengucapkan putusannya, Hakim memberikan kesempatan kepada orang tua, wali atau orang tua asuh untuk mengemukakan segala hal ikhwal yang bermanfaat bagi anak. Pasal 59 Ayat 2 Putusan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 wajib mempertimbangkan laporan penelitian kemasyarakatan dari Pembimbing Kemasyarakatan. Hakim dalam putusannya berupa pidana penjara maka di tempatkan ke LAPAS Anak Psl.60. Apabila putusan berupa Pidana Bersyarat Psl.29 maka selama menjalani pidana bersyarat Jaksa melakukan Pengawasan dan Pembimbing Kemasyarakatan melakukan bimbingan agar anak nakal menepati persyaratan yang telah ditentukan Psl.29 Ayat 7. Demikian pula bila putusan berupa pidana Universitas Sumatera Utara pengawasan Psl.30 Ayat 2. Saran dari Pembimbing Kemasyarakatan agar anak klien-nya diberikan tindakan dan hakim dalam putusannya mempertimbangkan saran Pembimbing Kemasyarakatan serta memutus berupa tindakan Psl 24. Sedangkan Psl 24 Ayat a anak dikembalikan ke orang tua maka pengawasan dan pembimbingan dilakukan oleh Pembimbing Kemasyarakatan dan jika putusannya berupa tindakan menyerahkan kepada Departemen Sosial atau organisasi sosial kemasyarakatan yang bergerak dibidang pendidikan, pembinaan dan latihan kerja sesuai Psl 24 Ayat c Pasal 62 Ayat 1 Anak pidana yang telah menjalani pidana penjara 23 dua per tiga dari pidana yang dijatuhkan yang sekurang kurangnya 9 sembilan bulan dan berkelakuan baik, dapat diberikan Pembebasan Bersyarat PB. Pasal 62 Ayat 2 menyatakan, anak pidana sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 berada dibawah pengawasan Jaksa dan bimbingan kemasyarakatan yang dilaksanakan oleh PK Balai Pemasyarakatan. 94

1. Penyidik anak