Latihan Menulis Cerita buku guru smp kelas viii kurukulum 2013 Seni Budaya Guru

Seni Budaya 123 melemahkan klimaks yang telah dibuat. Bagian peleraian ini juga tidak boleh dibuat bertele-tele atau kesannya dipanjang-panjangkan, karena akan membuat penonton menjadi jemu. Peleraian juga tidak boleh dibuat tergesa-gesa, karena akan membuat klimaks yang telah dibuat tidak berarti. Peleraian ini seharusnya disusun dengan cermat dan tidak mengurangi ketercekaman yang terjadi pada klimaks, tetapi lama kelamaan semakin menurun. e. Penyelesaian Penyelesaian ini berisi tentang jawaban-jawaban yang menjadi permasalahan antara peran protagonis dan antagonis. Fungsi dari peleraian adalah untuk mengembalikan keadaan seperti awal cerita lakon, karena segala persoalan sudah terjawab. Penyelesaian juga merupakan bagian akhir dari cerita lakon. Proses Pembelajaran III Guru setelah menjelaskan alur pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai, maka langkah selanjutnya adalah membimbing peserta didik untuk bisa menguasai materi pembelajaran. Guru dapat membimbing SHVHUWD GLGLNXQWXNPHODNXNDQDNWLÀWDVSHPEHODMDUDQ ,, 3DGD SURVHV pembelajaran ini guru dapat mengikuti langkah-langkah pembelajaran GHQJDQPHQJJXQDNDQSHQGHNDWDQVDLQWLÀN\DLWX 1 Peserta didik dapat melakukan pengamatan tentang pelatihan pemeranan melalui membaca buku atau literatur, atau melihat video pelatihan teknik pemeranan. Pada kegiatan ini guru dapat memberi motivasi sehingga timbul rasa keingintahuan tentang pelatihan teknik pemeranan. 2 Peserta didik setelah melakukan pengamatan dapat bereksplorasi dengan melakukan latihan teknik pemeranan, baik seperti hasil pengamatan maupun bisa mengikuti langkah-langkah yang ada dalam buku siswa. 3 Peserta didik dapat mengomunikasi latihan teknik pemeranan dengan cara memperagakan. Materi dan Aktivitas Pembelajaran III 1. Carilah informasi tentang latihan teknik pemeranan. 2. Diskusikan dengan teman-temanmu tentang latihan teknik pemeranan. 3. Cobalah latihan teknik pemeranan itu dengan teman-temanmu. 4. Komunikasikan latihan teknik pemeranan itu kepada guru pembimbing dan teman-temanmu. 124 Kelas IX SMPMTs Teknik Pemeranan Seorang pemeran yang bermain di teater menggunakan seperangkat alat dan teknik agar bisa memainkan karakter peran yang akan d i- mainkan. Alat dan teknik tersebut berfungsi agar ekspresi pemeran akan muncul dan bisa menghidupkan karakter peran. Dalam rangka usaha untuk menghidupkan ekspresi itu maka pemeran akan berusaha untuk menciptakan cara yang beragam agar dapat memenuhi tuntutan teknis pemeranan. Latihan-latihan yang dilakukan bisa berupa latihan non- teknis dan latihan yang bersifat teknis. Latihan non-teknis adalah latihan penguasaan tubuh latihan olah tubuh dan latihan olah vokal dan jiwa SHPHUDQLWXVHQGLULVHSHUWLUHODNVDVLNRQVHQWUDVLNHSHNDDQNUHDWLÀWDV yang terpusat pada pikirannya. Sedangkan latihan yang bersifat teknis adalah latihan yang terfokus pada latihan penguasaan peran yang akan dimainkan. Latihan teknik ini penting dilakukan oleh pemeran karena dalam menjalankan tugasnya, ia harus terampil menggunakan segala aspek yang diperlukan saat memainkan peran. Semakin terampil ia memainkan peran, maka penonton semakin mengerti dan mau menerima permainan itu. Latihan teknik ini harus dipelajari dan dikuasai, tetapi ketika teknik- teknik ini sudah terkuasai maka harus lebur menjadi milik pribadi pemeran. Teknik-teknik itu harus menjadi sesuatu yang spontan ketika digunakan.

2. Pelatihan Pemeran

1. Latihan Teknik Muncul Teknik muncul the technique of entrance menurut Rendra dalam buku Tentang Bermain Drama 1985, hal. 12, adalah suatu teknik seorang pemeran dalam memainkan peran untuk pertama kali memasuki sebuah pentas lakon. Pemunculan pemeran ini bisa diawal pementasan, pada suatu babak lakon, atau pada adengan lakon. Pemunculan pemeran ini harus memberikan gambaran secara keseluruhan terhadap peran yang dimainkan. Gambaran itu bisa berupa suasana batin, tingkat emosi, tingkat intelektual, maupun VHJL ÀVLN GDUL SHUDQ \DQJ GLEDZDNDQ DPEDUDQ LQLODK \DQJ DNDQ PHPSHQJDUXKLNHVDQSHQLODLDQGDQLGHQWLÀNDVLSHQRQWRQWHUKDGDS peran. Tanpa penggambaran peran yang jelas, penonton akan NHVXOLWDQ XQWXN PHQJLGHQWLÀNDVL SHUDQ WHUVHEXW DWLKDQ WHNQLN muncul ini dilakukan dengan cara: Seni Budaya 125 a. Cobalah muncul dari sisi panggung atau tempat yang di guna kan sebagai panggung dengan ter- ge sa-gesa. Rasa kan ke- ter gesa-gesaan terse- but ke mu dian mintalah evaluasi dari teman-te- man mu atau guru pem- bimbingmu, apakah kamu sudah ter lihat ter gesa-gesa. Lakukan latihan ini ber u lang- ulang sam pai kamu bisa me rasakan rasa ter gesa- gesa tersebut. b. Coba ulangi lagi muncul dengan ter gesa-gesa, ke - mu dian berhenti dan li hat lah di sekeliling ruang pang gung ter- sebut yang di teruskan dengan men cari sesu a tu di pang gung tersebut. c. Cobalah keluar pang- gung tersebut de ngan ter gesa-gesa kemu dian kembali lagi ma suk panggung dengan rasa yang bahagia. d. Lakukan latihan tek- nik muncul ini dengan rasa yang berbeda-be- da, kadang sedih, gem- bira, marah, ma lu- malu, curiga, lucu dan lain- lain. e. Buatlah kelompok la tih- an dan ajaklah te man mu latihan tek nik muncul ini de ngan cara ada yang di