Seni Budaya 99
5. Intonasi a. Jeda pemenggalan kalimat
1 Susunlah kalimat pendek dan ucapkan, misalnya : berapa lama saya harus menunggu.
2 Ucapkan kalimat tersebut tapi gunakan jeda diantara kata lama dan saya
3 Susunlah kalimat pendek lainnya dan gunakan sebagai latihan jeda b. Tempo cepat dan lambatnya ucapan
1 Susunlah kalimat pendek dan ucapkan, misalnya: Siapa bilang itu tidak bisa.......... dilakukan.
2 Ucapkan kalimat tersebut, dan ketika mengucapkan kata dilakukan, ucapkan dengan cara dieja persuku kata.
3 Lakukan latihan dengan kalimat yang lain dan tentukan kata yang akan dieja
Proses Pembelajaran III
Guru setelah menjelaskan alur pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai, maka langkah selanjutnya adalah membimbing peserta didik
untuk bisa menguasai materi pembelajaran. Guru dapat membimbing SHVHUWDGLGLNXQWXNPHODNXNDQDNWLÀWDVSHPEHODMDUDQ,,,3DGDSURVHV
pembelajaran ini guru dapat mengikuti langkah-langkah pembelajaran GHQJDQPHQJJXQDNDQSHQGHNDWDQVDLQWLÀN\DLWX
1 Peserta didik dapat melakukan pengamatan tentang olah rasa melalui membaca buku atau literatur, atau melihat video olah
rasa. Pada kegiatan ini guru dapat memberi motivasi sehingga timbul rasa keingintahuan tentang olah rasa.
2 Peserta didik setelah melakukan pengamatan dapat bereksplorasi dengan melakukan olah rasa, baik seperti hasil pengamatan
maupun bisa mengikuti langkah-langkah yang ada dalam buku siswa.
3 Peserta didik dapat mengomunikasi olah rasa dengan cara memperagakan.
100 Kelas IX SMPMTs
0DWHULGDQNWLÀWDV3HPEHODMDUDQ,,,
1. Lakukan latihan olah rasa ini mulai dari konsentrasi, kemudian diteruskan dengan latihan imajinasi dan latihan ingatan emosi.
2. Latihan olah rasa bisa mengikuti instruksi yang ada dalam buku ini atau bisa menggunakan sumber yang lain
3. Lakukan latihan ini dengan cara bertahap dan jangan terburu- buru
4. Mintalah bimbingan gurumu bila ada instruksi latihan ini yang belum kamu pahami atau belum dimengerti
5. Diskusikan hasil latihanmu dengan teman-temanmu dan guru pembimbingmu
6. Mintalah evaluasi dari guru pembimbingmu maupun teman- temanmu tentang latihan yang kamu lakukan
Konsentrasi
3HQJHUWLDQNRQVHQWUDVLVHFDUDKDUÀDKEHUDUWLPHPXVDWNDQSLNLUDQ pada sesuatu, sehingga dalam konsentrasi, ada sesuatu yang menjadi
pusat perhatian. Makin menarik pusat perhatian tersebut, makin sanggup ia memusatkan perhatian. Pusat perhatian seorang pemeran adalah
sukma atau jiwa peran atau karakter yang akan kita mainkan. Segala sesuatu yang mengalihkan perhatian ataupun yang mempengaruhi
konsentrasi seorang pemeran atas karakter yang dimainkan, cenderung dapat merusak proses pemeranan. Maka konsentrasi menjadi sesuatu
sangat perlu untuk pemeran.
Tujuan dari konsentrasi ini adalah untuk mencapai kondisi kontrol PHQWDOPDXSXQÀVLNGLDWDVSDQJJXQJGDNRUHODVL\DQJVDQJDWGHNDW
antara pikiran dan tubuh. Seorang aktor harus dapat mengontrol tubuhnya setiap saat dengan pengertian atas tubuh dan alasan bagi
perilakunya. Langkah awal yang perlu diperhatikan adalah mengasah NHVDGDUDQGDQPDPSXPHQJJXQDNDQWXEXKQ\DGHQJDQHÀVLHQHQJDQ
konsentrasi pemeran akan dapat mengubah dirinya menjadi orang lain, yaitu peran yang dimainkan, juga agar pemeran bisa mengalami dunia
yang lain dengan segenap cita, rasa dan karsanya pada dunia lain itu.