mempunyai  sikap  empati  terhadap  pasien.  Pendapat  lain  13,6  dokter  umum dan  16  dokter  spesialis  berharap  dokter  memiliki  sikap  profesional.  Dokter
umum  sebanyak  9,1  dan  dokter  spesialis  8  mengatakan  harapannya terhadap seorang dokter memiliki sikap memahami pasien. Sedangkan harapan
bahwa  dokter  memiliki  attitude  dokter  muslim  yang  baik  diungkapkan  oleh 9,1  dokter  umum  dan  12  dokter  spesialis.  Sisanya  13,6  dokter  umum
berpendapat  bahwa  dokter  harus  memiliki  kemampuan  yang  baik  dalam mendengarkan  pasiennya,  dan  20  dokter  dokter  spesialis  mengharapkan
kepada dokter
untuk selalu
berupaya meningkatkan
keterampilan interpersonalnya dan menerapkannya dalam berpraktik sehari-hari.
4.2. Pembahasan
Komunikasi  merupakan  salah  satu  hal  krusial  bagi  dokter  dalam menghadapi  pasien,  terkait  dengan  tingginya  angka  pelaporan  ke  Majelis
Kehormatan  Disiplin  Kedokteran  Indonesia  MKDKI  tentang  ketidakpuasan layanan kedokteran. Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
merupakan salah satu penyedia pendidikan Dokter  yang berupaya menjadikan lulusannya  memiliki  kemampuan  “Seven  Stars  Doctor”,  namun  banyak
komponen  yang  harus  dievaluasi  dalam  menilai  hal  tersebut.  Karena keberhasilan dokter lulusan UIN tidak lepas dari peran berbagai pihak.
Penelitian  mengenai  komunikasi  interpersonal  dokter-pasien  semakin banyak  diteliti,  hal  ini  banyak  dilakukan  dengan  tujuan  untuk  meminimalisir
dan  mengevaluasi  kesalahan  yang  sering  terjadi  dalam  komunikasi  dokter- pasien.  Dari  penelitian  sebelumnya,  sebanyak  75  dokter  bedah  ortopedi
menyatakan bahwa komunikasi yang telah dilakukannya sudah berhasil, namun penelitian  ini  juga  menilai  dari  persepsi  pasien  yang  bertemu  dengan  dokter
tersebut,  dan  sayangnya  hanya  25  dari  responden  yang  sudah  puas  dengan konsultasinya tersebut.
2
Ikatan  Dokter  Indonesia  juga  telah  melakukan  penelitian  tentang pengetahuan  dan  keterampilan  interpersonal  komunikasi  dokter-pasien  dan
faktor-faktor  yang  mempengaruhinya.  Penelitian  tersebut  dilakukan  di  3 wilayah, dan hasilnya tidak terdapat faktor yang berpengaruh secara signifikan
terhadap  keterampilan  komunikasi  interpersonal  dokter.  Hasil  dari  penelitian IDI tersebut didapatkan  masih banyak dokter  yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang rendah, namun tidak didapatkan faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan keterampilan komunikasi dokter-pasien secara bermakna baik
dari perbedaan jenis kelamin, usia, maupun pengalamanlama berpraktik.
20
Penelitian  lain  tentang  persepsi  pasien  terhadap  keterampilan interpesonal  dokter  pada  September-Desember  2013  di  3  Rumah  Sakit,  RS
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai RS Islam Swasta, RS Harapan Bunda sebagai
RS Swasta,
dan RSUP
Fatmawati sebagai
RS Umum
Pemerintah.terdapat  perbedaan  yang  signifikan  terhadap  karakteristik keterampilan    interperonal  dokter  dimasing-masing  RS  tersebut.  Hasil  dari
penelitian  tersebut,  dokter  di  RS  Harapan  Bunda  memiliki  keterampilan interpersonal yang paling baik menurut pasien, dan didapat disimpulkan bahwa
perbedaan  karakteristik  sikap  dan  perilaku  dokter  tergantung  pada  tempatnya berpraktik.
23
Penelitian  tentang  persepsi  pasien  terhadap  perbedaan  interpersonal dokter-pasien  berdasarkan  asal  lulusan  dokter  juga  telah  dilakukan,  secara
cross-sectional, 204 pasien yang menjadi responden menilai sikap dan perilaku dokter  selama  konsultasi  dan  mengisi  kuesioner  penilian  setelah  kosultasi
kesehatan berakhir. Hasil dari penelitian tersebut menyimpulkan bahwa dokter lulusan  UIN  Jakarta  memiliki  keterampilan  interpersonal  yang  lebih  baik
dibandingkan dengan dokter yang bukan lulusan UIN Jakarta.
11
Berbagai  penelitian  tentang  komunikasi  interpersonal  yang  telah dilakukan sebelumnya dapat kita simpulkan bahwa penilaian bergantung pada
sudut  pandang  orang  yang  menilai,  cara  penilaiannya  pun  seharusnya dilakukan  dari  berbagai  sudut  pandang  sehingga  bisa  didapatkan  titik  temu
untuk  mengurangi  dan  memperbaiki  keterampilan  komunikasi  dokter  dalam menghadapi pasien sehingga kualitas pelayanan kesehaatan akan semakin baik.
Penelitian  ini  menilai  tentang  persepsi  akademisi  baik  dokter  umum maupun  dokter  sesialis  di  UIN  Syarif  Hidayatullah  Jakarta  terhadap
komunikasi  interpersonal.  Dosen  sebagai  garda  utama  yang  menerapkan  dan mengajarkan  nilai-nilai  tentang  keterampilan  interpersonal  bagi  mahasiswa