4. Gangguan psikologis pasien karena tidak nyaman
5. Meningkatkan kejadian ligitasi.
Praktik  dari  keterampilan  komunikasi  interpersonal  yang  baik  akan membangun  hubungan  menjadi  berarti  dan  membuat  pasien  percaya  terhadap
dokter,  hubungan  yang  baik  antara  kedua  pihak  tersebut  akan  memberikan manfaat  baik  bagi  dokter  maupun  untuk  memperoleh  kepuasan  atau
kesembuhan  pasien.  Selain  bermanfaat  langsung  dalam  praktik  dokter  sehari- hari, komunikasi yang baik juga dapat menghindarkan dari konflik emosional.
Komunikasi  yang  baik  juga  dapat  memberikan  dampak  positif  bagi  sisi psikologis  pasien,  yaitu  kesehatan  mental,  sehingga  menjadi  lebih  sehat  dan
meningkatkan kualitas hidupnya.
16
2.2.6. Cara Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Dokter-Pasien
Berdasarkan  review  artikel  yang  dilakukan  sebelumnya  tentang keterampilan  komunikasi  dokter-pasien,  menyarankan  untuk  memasukkan
pelatihan formal tentang keterampilan komunikasi  pada kurikulum pendidikan kedokteran  dan  mengadakan  pelatihan  berkala  untuk  dokter.  Karena
keterampilan  komunikasi  bisa  didapatkan  dengan  cara  mempelajarinya  dan mempraktikannya  secara  terus  menerus.  Point  penting  untuk  meningkatkan
keterampilan interpersonal adalah sebagai berikut:
16
1. Mengetahui hambatan dalam komunikasi yang baik
2. Belajar mendengarkan pasien dengan sabar
3. Mengetahui cara dalam memulai interview pasien
4. Mengarahkan interview medis dengan pasien
5. Berkomunikasi dengan keluarga pasien
6. Berkomunikasi dengan kolega paramedis
7. Mengatur pertemuan yang sulit dilakukan
Hambatan  paling  banyak  yang  ditemukan  sekarang  adalah  faktor kurangnya  pengetahuan  dan  pelatihan  tentang  keterampilan  komunikasi  pada
pengetahuan tentang penyakit dan penatalaksanaannya. Komunikasi non-verbal juga  sering  diabaikan  oleh  dokter,  padahal  bagian  ini  menjadi  penting  untuk
mempengaruhi kepuasan
pasien yang
merasa diperhatikan
selama
berkonsultasi. Kendala bahasa juga menjadi hambatan terciptanya komunikasi yang  bagus,  oleh  karena  itu  sebaiknya  jika  terdapat  perbendaharaan  kata
keluhan pasien yang kurang dimengerti oleh dokter maka dilakukan klarifikasi arti dan maksud kepada pasien.
16
Faktor  lain  dalam  keterampilan  komunikasi  adalah  kemampuan mendengar  dengan  baik.  Meningkatkan  kemampuan  mendengarkan  pasien
dapat  dilakukan  dengan  cara:    membuat  pasien  yang  datang  merasa  nyaman, dokter  menunjukkan  bahasa  tubuh  yang  terlihat  tertarik  dengan  apa  yang
dibicarakan pasien, menunjukkan bahwa dokter mengerti akan masalah pasien seperti  menepuk  bahu  dan  mengangguk,  tidak  menginterupsi  pasien  saat
berbicara,  dan  menanyakan  apakah  pasien  ingin  bertanya  kembali.  Karena selama  ini  banyak  pasien  yang  merasa  tidak  puas  dengan  konsultasinya
bersama dokter, karena dokter dianggap kurang mengerti permasalahannya.
16,17
Langkah untuk  memulai sebuah  interview  yang formal  kunci  utamanya adalah membuat pasien merasa nyaman. Beberapa poin atau langkah yang bisa
digunakan  untuk  membuat  pasien  merasa  nyaman  dengan  cara:  menghargai kenyamanan  dan  menjaga  rahasia  pasien,  awali  percakapan  dengan  menyapa
pasien  terlebih  dahulu,  dokter  sebaiknya  telah  mempersiapkan  diri  dan mengetahui  nama  pasien,  menjaga  kontak  mata,  dan  membuat  pasien  merasa
lebih  mudah  dan  ringan.  Kesan  pertama  yang  dokter  tunjukkan  merupakan bagian yang sangat penting untuk mendapatkan hasil yang baik.
16,18
Pada saat melakukan interview dengan pasien, sebaiknya dokter berfokus pada  pasien  bukan  hanya  pada  penyakitnya  saja.  Beberapa  saran  untuk  dapat
memberi  manfaat  selama  proses  interview  dengan  cara  dokter  memahami masalah  pasien  dan  juga  beban  psikososialnya,  langkah  yang  bisa  dilakukan
adalah sebagai berikut:
16,18,19
1. memberikan  perhatian  baik  secara  verbal  maupun  non-verbal  terhadap
kata kunci yang disampaikan pasien 2.
selalu memberi informasi terhadap masalah yang ingin diketahui pasien dan merespon atas reaksinya
3. membicarakan tentang keadaan pasien, apa yang bisa pasien lakukan, dan
juga  prognosis  dari  keadaan  pasien  baik  jangka  dekat  maupun  jangka