Elemen Proses Komunikasi Komunikasi Dokter-Pasien

2.2.3. Struktur Proses Komunikasi Dokter-Pasien

Dalam proses komunikasi dokter-pasien terdapat struktur komunikasi yang terdiri dari tiga hal yang harus berjalan secara paralel, yaitu menjalin hubungan, proses wawancara, dan struktur wawancara, sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar berikut: 14 Gambar 2.3. Tahap Komunikasi Dokter-Pasien. 11,14 Dari gambar tahapan komunikasi dokter-pasien tersebut dapat dilihat bahwa tahapan wawancara dokter-pasien meliputi: 14 1. Memulai wawancara, 2. Mengumpulkan informasi, 3. Penjelasan dan perencanaan, 4. Menutup wawancara. Setiap tahapan tersebut diikuti dengan menjalin hubungan dan menstrukturmenyusun wawancara dengan pasien.

2.2.4. Lama Waktu Komunikasi Dokter-Pasien

Untuk melakukan komunikasi dokter-pasien yang baik dan benar seorang dokter mempunyai cara yang berbeda-beda sehingga waktu yang dibutuhkan melakukan wawancara dengan pasien juga berbeda serta pemeriksaan yang dilakukan akan disesuaikan dengan kebutuhan. Ikatan Dokter Indonesia IDI telah merumuskan bahwa waktu yang moderat untuk bertatap muka antara 8-15 menit atau sekitar 4 pasien dalam satu jam. 15

2.2.5. Manfaat Komunikasi Dokter-Pasien

Komunikasi dokter-pasien merupakan suatu bentuk komunikasi yang kompleks mempunyai peranan penting dalam proses penyembuhan pasien. Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa tingkat keterampilan interpersonal dalam komunikasi yang baik mempunyai hasil yang signifikan dalam upaya kesembuhan pasien. Adapun komunikasi dokter-pasien yang baik mempunyai manfaat tidak hanya untuk dokter tetapi juga untuk pasien itu sendiri. Manfaat tersebut antara lain: 3 1. Mendapatkan diagnosis yang lebih akurat dan komprehensif 2. Menimbulkan kenyamanan dan kepuasan pasien 3. Menurunkan kecemasan pasien 4. Meningkatkan indeks kesehatan dan tingkat pemulihan 5. Menurunkan perselisihan dan sengketa antara dokter dan pasien maupun keluarganya 6. Meningkatkan angka kepatuhan pasien 7. Menurunkan risiko malpraktik. Sebaliknya, jika komunikasi dokter-pasien tidak berjalan dengan baik, akan memberikan beberapa dampak negatif yaitu: 3 1. Tingkat kepatuhan pasien menurun 2. Pasien menolak menjalani perawatan yang diperlukan 3. Tingkat kesembuhan pasien rendah 4. Gangguan psikologis pasien karena tidak nyaman 5. Meningkatkan kejadian ligitasi. Praktik dari keterampilan komunikasi interpersonal yang baik akan membangun hubungan menjadi berarti dan membuat pasien percaya terhadap dokter, hubungan yang baik antara kedua pihak tersebut akan memberikan manfaat baik bagi dokter maupun untuk memperoleh kepuasan atau kesembuhan pasien. Selain bermanfaat langsung dalam praktik dokter sehari- hari, komunikasi yang baik juga dapat menghindarkan dari konflik emosional. Komunikasi yang baik juga dapat memberikan dampak positif bagi sisi psikologis pasien, yaitu kesehatan mental, sehingga menjadi lebih sehat dan meningkatkan kualitas hidupnya. 16

2.2.6. Cara Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Dokter-Pasien

Berdasarkan review artikel yang dilakukan sebelumnya tentang keterampilan komunikasi dokter-pasien, menyarankan untuk memasukkan pelatihan formal tentang keterampilan komunikasi pada kurikulum pendidikan kedokteran dan mengadakan pelatihan berkala untuk dokter. Karena keterampilan komunikasi bisa didapatkan dengan cara mempelajarinya dan mempraktikannya secara terus menerus. Point penting untuk meningkatkan keterampilan interpersonal adalah sebagai berikut: 16 1. Mengetahui hambatan dalam komunikasi yang baik 2. Belajar mendengarkan pasien dengan sabar 3. Mengetahui cara dalam memulai interview pasien 4. Mengarahkan interview medis dengan pasien 5. Berkomunikasi dengan keluarga pasien 6. Berkomunikasi dengan kolega paramedis 7. Mengatur pertemuan yang sulit dilakukan Hambatan paling banyak yang ditemukan sekarang adalah faktor kurangnya pengetahuan dan pelatihan tentang keterampilan komunikasi pada pengetahuan tentang penyakit dan penatalaksanaannya. Komunikasi non-verbal juga sering diabaikan oleh dokter, padahal bagian ini menjadi penting untuk mempengaruhi kepuasan pasien yang merasa diperhatikan selama